GridHype.ID -Siapa sih yang tak pernah makan mie instan?
Pasti kamu semua sudah pernah atau bahkan sering makan mie instan ya.
Apalagi banyak orang yang menyetok mie instan di rumahnya.
Melansir dari GridHype.ID, mie instan menjadi salah satu pilihan menu favorit kebanyakan orang saat sedang lapar dan ingin makanan yang cepat saji.
Namun dibalik kelezatan yang tersimpan di dalam sebungkus mie instan, kita semua tahu jika tidak baik mengkonsumsinya terlalu sering.
Banyak rumor yang mengatakan jika mi instan menjadi salah satu makanan yang mampu memicu sel kanker.
Namun pernyataan ini masih simpang siur.
Lantas benarkah mi instan bisa memicu kanker dalam tubuh?
Faktanya, belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan secara pasti bahwa mie instan dapat menyebabkan kanker.
Karena pada dasarnya, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Mulai dari kelainan atau mutasi genetik, keturunan, rokok, alkohol, sinar matahari, radiasi, virus, hingga infeksi.
Untuk lebih jelas, mari kita bahas mengenai bahan dan semua tentang mi instan yang diduga menyebabkan kanker.
Melansir dari Family Doctor melalui Toutiao, mi instan terbuat dari tepung terigu, termasuk sayuran kering, bubuk kering, dan minyak dalam bumbu.
Mi-nya sendiri terbuat dari tepung gandum yang secara alami tidak berbahaya bagi kesehatan.
Kemudian minyak sayur yang digunakan juga biasa dipakai memasak di dapur jadi bisa dipastikan minyak ini aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan kanker.
Selanjutnya, sayuran kering adalah sayuran dalam kondisi alami atau dehidrasi buatan.
Sebagian besar airnya dihilangkan, warna asli sayuran dan nutrisi pada dasarnya sama, tetapi beberapa nutrisi sensitif seperti vitamin C dan beberapa zat hilang.
Selanjutnya, zat fenolik sayuran yang dikeringkan di udara mudah disimpan, dan diangkut sehingga menjadi bagian dari bahan mie instan.
Serta polifenol yang ada pada mie instan adalah senyawa unik untuk sayuran dan merupakan senyawa yang bisa meningkatkan kesehatan.
Polifenol memiliki fungsi antioksidan yang dapat menghambat kolesterol jahat dalam darah, dan mencegah penyakit kardiovaskular.
Dapat dilihat bahwa polifenol menguntungkan dan tidak berbahaya, meskipun beberapa dari mereka ada yang hilang dalam sayuran karena dikeringkan.
Dilihat dari penjelasan tersebut, tetap tidak ada zat yang menyebabkan kerusakan serius pada manusia.
Baca Juga: Dipilih karena Simpel dan Menghemat Waktu, Kira-kira Bolehkan Sahur Pakai Mi Instan?
Namun, ternyata yang mungkin menjadi permasalahan adalah mangkuk dari plastik atau styrofoam yang terkadang digunakan untuk makan mi instan. Biasanya, jenis mi instan ini yang dijual dalam bentuk cup/mangkuk.
Nah, mangkuk styrofoam inilah yang paling rawan memicu penyakit kanker jika terkena paparan suhu yang terlalu panas.
Menurut National Research Council di Amerika Serikat, wadah styrofoam yang mengandung styrene mempunyai sifat karsinogen terhadap manusia sehingga dapat menyebabkan kanker.
Laporan National Toxicology Program, Department of Health and Human Services di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa styrene telah dimasukkan ke dalam kelompok yang cukup diantisipasi dalam menyebabkan kanker.
Tidak hanya kanker, styrene juga berhubungan dengan kerusakan saraf dan gangguan hormon.
Karsinogen sendiri adalah zat atau sesuatu hal yang dapat menyebabkan kanker, dengan cara memengaruhi gen atau merusak sel-sel normal sehingga berubah menjadi sel kanker.
Styrene diketahui sebagai karsinogen yang digunakan dalam plastik polystyrene yang bisa dibentuk menjadi busa atau produk plastik solid, seperti gelas, piring, baki, dan kemasan.
Styrene tersebut bisa masuk ke makanan atau minuman jika menggunakan gelas atau mangkuk berbahan styrofoam.
Jadi tidak benar, kalau bumbu dalam mi instan dapat memicu penyakit kanker.
Bahaya Mi Instan bagi Kesehatan
Dilansir dari Healthline via Kompas.com, berikut bahaya mi instan bagi kesehatan tubuh kamu.
Mi instan mengandung pengawet
Produk instan ini sering menambahkan beberapa bahan pengawet.
Walaupun bahan-bahan tersebut tidak berbahaya dan boleh dikonsumsi, namun bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Sebuah studi menyebutkan, terlalu banyak mengonsumsi bahan pengawet meningkatkan risiko terkena kanker.
Rendah serat dan protein
Mi instan mengandung serat dan protein yang rendah.
Padahal, serat dan protein adalah dua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Selain itu, serat dan protein bisa membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.
Oleh karena itu, seseorang yang memakan mi biasanya memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak karena merasa tidak kenyang atau lebih cepat lapar.
Ini bisa memicu seseorang mengalami kenaikan berat badan.
Mi instan mengandung MSG
MSG adalah singkatan dari monosodium glutamat.
Ini merupakan senyawa yang membuat masakan terasa lebih sedap.
Berbagai lembaga pemeriksa keamanan makanan sebetulnya telah menganggap MSG aman di konsumsi.
Lembaga yang menyetujui bahwa MSG aman dikonsumsi antara lain Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Namun ternyata, beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi MSG berlebihan bisa memicu berbagai penyakit.
Beberapa diantaranya adalah tekanan darah tinggi, obesitas, sakit kepala, dan mual.
Maka dari itu penting untuk membatasi konsumsi MSG, salah satunya tidak makan mi instan terlalu banyak dan sering.
Mi instan mengandung sodium tinggi
Dalam seporsi mi instan, terkandung sodium yang melebihi kebutuhan sodium harian.
Terlalu banyak mengonsumsi sodium bisa memicu tekanan darah tinggi dan berbagai penyakit kardiovaskular.
Pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau sedang membatasi konsumsi sodium, direkomendasikan untuk mengurangi konsumsi mi instan atau mengurangi jumlah bumbu bubuk yang digunakan saat memasak mi instan.
Demikian bahaya mi instan bagi kesehatan.
Untuk menghindari bahaya tersebut, kamu hanya perlu membatasi konsumsi mi instan serta menjaga diet gizi seimbang.
(*)