127 Jiwa Manusia Meninggal Dunia dan 180 Luka-luka Buntut Kerusuhan Suporter di Stadion Kajuruhan Malang

Minggu, 02 Oktober 2022 | 09:15
SURYA.CO.ID/Ipunk Purwanto

Suporter Arema FC, Aremania menerobos ke dalam lapangan usai Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 dalam laga lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

GridHype.ID - Sepakbola Indonesia kembali berduka.

Kerusuhan besar terjadi usai berakhirnya laga big match Arema FC dan Persebaya.

Derby Jawa Timur ini terjadi di pekan 11 BRI Liga 1 2022 di Kajuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) berakhir tragis.

Dalam laga tersebut, Arema FC sebagai tuan rumah harus mengakui keunggulan Persebaya dengan skor 3-2.

Kekalahan tuan rumah tersebut melebar hingga memicu kericuhan terjadi.

Mengutip dari Tribunnews.com, sejumlah oknum pendukung tuan rumah mulai memasuki stadion begitu peluit pertandingan tanda laga usai dibunyikan.

Sejumlah kerusakan pun terjadi.

Beberapa sarana dan prasarana seperti pagar stadion hingga kursi pun mengalami perusakan.

Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, situasi di dalam Stadion Kanjuruhan semakin kacau saat kericuhan terjadi.

Terlebih lagi, setelah pihak keamanan menembak gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.

Baca Juga: Kekacauan India Tak Hanya Soal Perluasan Lockdown, Wanita Ini Alami Hal Tragis Ketika Lakukan Karantina Mandiri

Mengutip dari laman Kompas.com, kini sebanyak 127 orang tewas akibat kerusuhan suporter ini.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkap Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022).

Nico mengatakan, ada 34 orang yang meninggal dunia di stadion dan yang lainnya meninggal dunia di rumah sakit.

Selain itu, polisi mencatat, ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit.

Sementara itu, Selain korban jiwa, jumlah suporter yang mengalami luka-luka akibat insiden ini pun tak sedikit.

Dikabarkan ada 180 orang yang mengalami luka sedang dalam proses perawatan di rumah sakit sekitar.

“Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan," sambung Irjen Nico Afinta.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan suporter pecah dalam laga yang digelar dalam rangkaian laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 ini.

Dugaan sementara, para korban terinjak-injak supporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.

Baca Juga: Demonstran Lempar Granat ke Pasukan Keamanan Ketika Terjadi Kerusuhan Massal Akibat Anjloknya Nilai Tukar dan Lonjakan Harga Makanan, Lebanon Terpukul Hebat Hadapi Pandemi Corona

Tindak lanjut mengenai tragedi ini, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator penyelenggara kompetisi mengambil sikap atas insiden di Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

PT LIB mengambil sikap tegas dengan menghentikan Liga 1 selama satu pekan.

KOMPAS.com/Suci Rahayu
KOMPAS.com/Suci Rahayu

Polisi gunakan Gas Air Mata saat kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, ternyata langgar aturan FIFA

Langkah ini disampaikan langsung oleh Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

"Keputusan tersebut (penghentian kompetisi selama sepekan) kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI," ujar Akhmad Hadian Lukita dikutip dari laman PT LIB.

"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya. Dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," lanjutnya.

Baca Juga: Pembantaian Umat Islam di India, Beginilah Sosok Kapil Mishra Sang Provokator

(*)

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya