'Minta Maafnya karena Viral', Aksi Paspampres Pukul Sopir Truk di Solo Bikin Gibran Meradang, Kini Singgung Soal Sanksi yang Bakal Diterima Pelaku

Sabtu, 13 Agustus 2022 | 17:15
Facebook

Begini alasan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming enggan buka foto wajah korban pemukulan Paspampres. Komandannya kalang kabut.

GridHype.ID - Aksi salah satu anggotaPasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mendadak jadi perbincangan hangat publik.

Usut punya usut, hal ini karena anggota Paspampres tersebut diduga melakukan pemukulan terhadap seorang supir truk.

Akibat kejadian dugaan pemukulan oleh anggota Paspampres ini,putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka ikut buka suara.

Pasalnya, mengutip Kompas.com,insiden tersebut terjadi dikawasan Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah.

Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan Paspampres ini pertama kali diungkap pengguna akun Twitter @txtdrberseragam.

Dalam unggahannya, terdapat pesan yang dikirim diduga dari anak korban kekerasan Paspampres tersebut.

Pesan tersebut berisi kronologi anggota Paspampres layangkan bogem mentah kepada supir truk di lampu merah di kawan Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah.

Dimana dalam cerita tersebutmobil Paspampres disebut nyelonong melanggar lampu merah dari arah samping hingga mengenaibagian bak samping truk korban.

Merasa ada kerusakan, truk korban dan mobil Paspamres sama-sama menepi. Namun tiga orang yang diduga Paspampres disebutnya langsung memukul supir truk tersebut.

Korban juga diminta mengganti rugi oleh orang yang diduga Paspampres tersebut. Kemudian SIM yang bersangkutan diminta.

Saat ini unggahan tersebut sudah dihapus oleh pemilik akun.

Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 di Depan Mata, Gibran Bocorkan Konsep Acara Opening Ceremony-nya, Sebut Bakal Ada Kejutan

Anggota Paspampres temui Gibran dan minta maaf

Setelah unggahan tersebut viral, anggota Paspampres yang belakangan diketahui bernama Hari Misbah menemui putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo pada Jumat (1/8/2022) sekitar pukul 10.43 WIB.

Di pertemuan tersebut juga hadir korban yakni pria yang berprofesi sebagai sopir truk.

Usai pertemuan, Hari Misbah, anggota Tim Advance, yang bertugas di Kota Solo, Jawa Tengah itu mengakui kesalahannya dan telah meminta maaf kepada korban.

"Saya mengakui, saya salah saya minta maaf atas kesalahan saya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya."

"Saya mohon maaf dan minta maaf kepada Bapak yang saya pukul dan keluarganya mohon maaf, karena perbuatan saya mungkin menyakiti hati dan keluarganya. Kepada warga Solo Saya minta maaf, terima kasih," kata Misbah di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/8/2022).

Twitter

Begini alasan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming enggan buka foto wajah korban pemukulan Paspampres. Komandannya kalang kabut.

Hari menuturkan kejadian tersebut murni kesalahannya.

Terlebih, penerobosan lampu merah itu, diakuinya tidak sedang bertugas mengawal dan tidak ada kegiatan yang mendesak.

Adapun terkait penyitaan SIM sopir truk, Hari menyebut itu adalah permintaan dari pihak rental mobil yang digunakan Paspampres.

"Untuk SIM-nya itu dari rental berkomunikasi lebih lanjut," paparnya.

Baca Juga: Gibran Tegur Biaya Pengiriman Gojek yang Memberatkan UMKM, Begini Tanggapan Pihak Terkait

Gibran masih tidak terima

Sementara itu Gibran mengaku masih tidak terima Paspampres memukul sopir truk yang ada di Solo.

"Bagi saya belum selesai. Mereka minta maafnya karena beritanya viral. Kalau enggak viral mereka enggak mungkin minta maaf," tegas Gibran saat di Balai Kota Solo, Jumat (12/8/2022).

Gibran menegaskan akan melindungi warganya yang benar dan tidak melakukan kesalahan, walaupun pelakunya itu dari anggota Paspampres.

"Tanggung jawab saya melindungi warga saya yang dipukul," ungkap Gibran.

"Ya lihat saja nanti ya. Saya enggak terima warga saya digituin. Dia enggak salah kok. Paspampresnya juga dalam posisi tidak mengawal siapa-siapa," lanjutnya.

Terkait sanksi yang dijatuhkan kepada Hari, Gibran menyerahkannya ke Komandan Paspampres, Marsekal Pertama TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko.

"Tidak ada harapan. (Rekomendasi sanksi) Itu urusannya komandan," jelas dia.

Wali Kota Solo itu juga mengaku sudah memiliki CCTV yang membuktikan jika sopir truk yang dipukul Hari tidak salah.

"CCTV sudah saya pegang juga. Jelas banget kejadiannya. Kasar banget. Sudah saya pegang videonya. Kejadiannya juga di dekat rumah saya. Bayang no (bayangkan saja). Aku isin (malu) banget. Tugasku melindungi warga," ujarnya.

Baca Juga: Puluhan Siswa dan Guru di Kota Solo Terpapar Covid-19, Gibran Rakabuming Langsung Tegur Staf Guru: Tolong Tahu Dirilah

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com