Gridhype.id- Beragam jenis sayuran yang tersedia di pasaran memang diketahui baik bagi kesehatan tubuh.
Kandungan nutrisi yang ada pada sayur mayur menawarkan beragam manfaat untuk mengatasi masalah kesehatan.
Di antara banyaknya jenis sayur yang kerap kita temui, salah satu yang menjadi pilihan banyak orang adalah sayur sawi.
Sayur yang satu ini dapat dengan mudah kita temukan dengan harga yang terjangkau.
Sayur ini juga sering disajikan di meja makan dan disukai oleh anggota keluarga.
Sawi memang digadang baik bagi kesehatan tubuh, layaknya sayuran hijau lain.
Namun siapa sangka, cara konsumsi yang salah justru hanya akan membuat sayur sawi seolah beracun.
Dilansir dari sonora.id, sayur sawi ternyata baiknya dihindari oleh penderita asam lambung.
Penderita asam lambung memang dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung gas.
Sayur sawi menjadi salah satu jenis sayuran yang bisa menimbulkan gas dan menyebabkan gangguan pada lambung.
Kandungan gas yang ada pada sayur sawi bisa meningkatkan asam lambung di dalam tubuh.
Orang-orang yang tidak menderita asam lambung mungkin pernah merasa begah setelah mengonsumsi sayur sawi.
Hal inilah yang menjadi pertanda bahwa sawi bisa meningkatkan asam lambung.
Konsumsi sawi sebaiknya dilakukan dengan kadar yang secukupnya saja.
Hindari konsumsi sawi dengan jumlah yang terlalu banyak karena hanya akan membawa malapetaka bagi tubuh.
Meskipun sawi berbahaya bagi penderita asam lambung, sayur yang satu ini juga menawarkan banyak manfaat.
Seperti dilansir dari halodoc.com, sawi nyatanya ampuh menjaga kesehatan jantung.
Manfaat tersebut berkaitan dengan kandungan beta karoten dan flavonoid di dalamnya.
Kandungan tersebut dianggap mampu menurunkan risiko pengembangan dan kematian yang terjadi akibat penyakit jantung.
Memiliki kelebihan dan kekurangan, sayur sawi tentunya akan aman dikonsumsi jika dalam jumlah normal.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami kondisi tubuh sebelum mengonsumsi sejumlah makanan.
Pasalnya, makanan yang selama ini dianggap sehat bisa menjadi bahaya bagi kesehatan tubuh.
(*)