Gridhype.id- Ada beraga faktor yang bisa mempengaruhi siklus datang bulan pada wanita.
Datang bulan memang pada dasarnya berkaitan erat dengan hormon di dalam tubuh.
Adapun hormone ini juga dipengaruhi oleh banyak faktor.
Kebanyakan wanita meyakini bahwa stress bisa menjadi salah satu penyebab haid yang tidak lancar.
Haid atau menstruasi umumnya terjadi setiap 28 hari sekali.
Namun, pada kondisi tertentu seseorang akan mengalami kemunduran jadwal haid.
Siapa sangka, stress yang dialami mampu memberikan pengaruh besar bagi siklus menstruasi.
Terlebih lagi, jika stress yang dirasakan cukup berat, maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang merugikan.
Lantas, mengapa stress bisa menyebabkan siklus menstruasi kacau?
Ternyata, fenomena ini berkaitan dengan bagian otak hipotalamus yang mengontrol menstruasi.
Seperti dilansir dari Grid Health, jaringan otak tersebut sensitive terhadap faktor-faktor eksternal, salah satunya stress.
Ketika seseorang mengalami stress, maka hipotalamus akan bekerja dengan benar dan melepaskan bahan kimia untuk merangsang kelenjar pituitari.
Setelah itu, akan muncul rangsangan pada ovarium, hormone esterogen, dan progesterone yang memicu menctruasi dilepaskan.
Saat stress, ada hormone yang dikenal dengan nama kortisol.
Hormon yang dilepas saat stress ini memicu gangguan pada interaksi hipotalamus dengan ovarium.
Alhasil, seorang wanita yang sedang stress akan mengalami terlambat menstruasi.
Apabila stress terjadi secara berlanjut, maka seorang wanita bisa saja tidak mengalami menstruasi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Agar dapat menghindari stress yang berujung terlambat menstruasi, ada beberapa tips yang bisa dilakukan di rumah.
Adapun beberepa cara tersebut adalah:
- Olahraga secara rutin
- Memenuhi kebutuhan nutrisi baik
- Lebih sering tertawa
- Melakukan meditasi
- Mengatur kualitas tidur
(*)