GridHype.ID -Bunga kecombrang tentu sudah tak asing lagi di telinga kamu semua bukan?
Ya, bunga kecombrang sendiri merupakan bunga yang banyak tumbuh di Indonesia.
Selain mudah ditemukan, bunga kecombrang juga banyak digunakan dalam berbagai masakan nusantara.
Melansir dari Kompas.com, wangi dan rasanya yang khas, membuat bunga ini banyak ditambahkan ke dalam laksa, arsik, atau tomyam.
Sebagai informasi, bunga kecombrang memiliki nama Latin Etlingera elator Jack.
Kecombrang termasuk ke dalam famili Zingiberaceae bersama dengan beberapa rimpang, seperti jahe dan kunyit.
Berbagai daerah di Indonesia biasa menyebut bunga kecombrang dengan nama yang berbeda.
Orang Sumatera Utara biasa menyebut bunga kecombrang sebagai “kincung”, di Sumatera Barat disebut “sambuang”, di Sunda disebut “honje”, dan di Bali disebut “bongkot”.
Kecombrang merupakan tanaman yang tumbuh tahunan. Tingginya bisa mencapai 3 meter.
Baca Juga: Yakin Masih Anggap Remeh Kecombrang? Efeknya Bikin Kamu Panjang Umur dan Gak Sakit-sakitan
Tanaman ini banyak ditemukan di daerah pegunungan dan di daerah yang dekat dengan air.
Kandungan nutrisi bunga kecombrang
Dilansir dari International Food Research Journal via Kompas.com, berikut kandungan nutrisi bunga kecombrang:
- Protein 12,6 persen
- Lemak 18,2 persen
- Serat 17,6 persen
- Asam palmitoleat 16,4 persen
- Asam linoleat 14,5 persen
- Asam oleat 5,2 persen
Selain itu, bunga kecombrang juga mengandung vitamin dan mineral.
Dalam 100 gram bunga kecombrang mengandung:
- Vitamin K 1.589 miligram (mg)
- Kalsium 775 mg
- Mangan 327 mg
- Fosfor 286 mg
- Sulfur 167 mg
Terdalat empat jenis antioksidan, yaitu fenol, polifenol, flavonoid, dan terpenoid.
Berdasarkan kandungan tersebut, ada sederet manfaat baik untuk kesehatan tubuh.
Lihat berikut ini manfaat bunga kecombrang yang akan kamu dapatkan jika rutin mengonsumsinya.
Manfaat Bunga Kecombrang untuk Kesehatan
Dilansir dari drhealthbenefits via SajianSedap.com, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, manfaat tanaman ini bagi tubuh manusia adalah:
1. Dapat membersihkan darah
Darah kotor pada tubuh manusia dapat menimbulkan masalah pada beberapa organ tubuh.
Salah satu efeknya adalah timbulnya jerawat.
Di dalam tanaman ini, mengandung senyawa alami yang dapat membersihkan darah.
Sehingga darah yang mengalir tidak membawa bakteri atau virus.
Darah yang bersih akan mempengaruhi kesehatan tubuh.
2. Membuat tulang dan gigi kuat
Tanaman ini memiliki kandungan mineral yang tinggi.
Oleh karena itu, tanaman ini sangat baik untuk membuat kesehatan tulang dan gigi menjadi kuat.
Mengkonsumsi tanaman ini sangat dianjurkan terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
3. Meningkatkan fungsi otak
Otak merupakan pusat kendali dalam tubuh manusia.
Jika otak kehilangan fungsinya, maka semua organ yang ada di dalam tubuh akan ikut bermasalah juga.
Salah satu cara untuk meningkatkan fungsi otak adalah dengan mengkonsumsi tanaman ini. Bagian yang digunakan adalah bunga.
4. Mengatasi masalah kulit
Berbagai masalah kulit bisa diatasi dengan tanaman ini.
Masalah kulit yang berhubungan dengan darah bersih.
Karena tanaman ini bisa membersihkan darah pada tubuh, otomatis masalah yang ada pada kulit kamu juga bisa hilang.
5. Mencegah dehidrasi
Dehidrasi dapat membahayakan tubuh.
Untuk itu perlu mengkonsumsi cairan yang cukup agar tubuh tidak dehidrasi.
Cara lain untuk menjaga cairan tubuh yang hilang akibat aksi adalah dengan mengkonsumsi bunga dari tanaman ini.
Karena di dalamnya mengandung air dan mineral tinggi yang dapat menggantikan cairan tubuh.
6. Dapat mengobati luka
Tanaman ini memiliki sifat anti mikroba.
Sangat baik untuk merawat luka agar luka tetap steril dan cepat sembuh.
Dibandingkan menggunakan obat-obatan kimia, lebih baik kamumenggunakan cara alami dari tanaman ini.
7. Menetralkan asam lambung
Apakah kamutermasuk orang yang bermasalah dengan asam lambung? Jangan khawatir!
Mengkonsumsi tanaman ini secara rutin dapat menetralkan asam lambung kamu.
Dengan begitu kamutidak akan lagi mengalami maag.
Namun, kamujuga harus menjaga pola makan yang sehat seperti tidak mengonsumsi makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam.
Makan tepat waktu juga bisa menjaga asam lambung tetap stabil.
(*)