Gridhype.id-Mengatur kadar gula darah di dalam tubuh adalah sebuah keharusan.
Pasalnya, gula darah yang tidak terkontrol bisa menimbulkan sejumlah keluhan yang membahayakan.
Bahkan, seseorang bisa saja mengalami komplikasi diabetes dan menimbulkan kerugian besar.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengenali sejumlah hal yang bisa meningkatkan risiko diabetes.
Dilansir dari kontan.id, berikut beberapa hal yang ternyata bisa memicu kenaikan gula darah:
Pola makan buruk
Pola makan menjadi hal utama yang memberikan pengaruh bagi kesehatan tubuh.
Ketika mengkonsumsi makanan yang tepat, tubuh juga akan mendapatkan efek positif.
Namun sebaliknya, tubuh bisa saja mengalami kerugian apabila mengonsumsi makanan yang tidak tepat.
Siapa sangka, makanan tinggi gula dan karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula di dalam darah.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui indeks glikemik suatu makanan yang akan dikonsumsi.
Penderita diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman dengan indeks glikemik rendah.
Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang baik yang dihindari oleh penderita diabetes.
Ternyata kebiasaan merokok dapat berpengaruh besar bagi kadar gula darah di dalam tubuh seseorang.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk menghindari kebiasaan tersebut agar tubuh tetap terjaga kesehatannya.
Berhenti merokok memang merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan.
Namun tidak perlu khawatir karena dokter atau layanan kesehatan dapat menyediakan sumber daya untuk membantu seseorang berhenti merokok.
Stress
Peningkatan kadar gula darah ternyata tidak hanya terjadi akibat konsumsi makanan dan minuman saja.
Kondisi psikologis seseorang juga ternyata mampu mempengaruhi hal tersebut.
Ketika sedang mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon tertentu seperti kortisol.
Hormon inilah yang nantinya meningkatkan glukosa dan mengurangi efektivitas insulin.
Akibatnya, ada banyak glukosa yang tetap berada di dalam aliran darah.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengelola stres demi menurunkan risiko diabetes.
(*)