Gridhype.id-Selama ini, kacang dikenal sebagai salah satu bahan makanan yang baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Beragam jenis kacang memang memiliki kemampuan untuk melindungi organ tubuh melalui kandungan lemak tak jenuh di dalamnya.
Di antara banyaknya organ yang dapat terpelihara, salah satunya adalah jantung.
Kesehatan jantung memang bisa berpengaruh pada penderita diabetes.
Tidak heran jika penderita diabetes dianjurkan mengonsumsi kacang-kacangan.
Namun, ternyata tidak semua jenis kacang baik bagi penderita diabetes.
Misalnya saja kacang asin, kacang jenis ini hanya akan memperburuk kondisi penderita diabetes karena mampu meningkatkan risiko komplikasi.
Lantas, jenis kacang apa yang baik untuk penderita diabetes?
Dilansir dari kontan.id, kacang almond merupakan salah satu jenis kacang yang kaya manfaat bagi tubuh.
Terdapat sebuah penelitian yang menemukan fakta menarik tentang kacang almond sebagai makanan penderita diabetes.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa memasukkan kacang almond ke dalam makanan penderita diabetes tipe II selama 12 minggu bisa berpengaruh positif terhadap gula darah.
Bukan hanya itu, risiko penyakit jantung juga bisa ditekan.
Jenis kacang lain yang bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes adalah kacang tanah.
Kacang jenis ini memiliki kandungan protein dan serat yang sangat baik bagi tubuh.
Konsumsi kacang tanah bisa membantu menurunkan berat badan, sehingga efektif untuk mencegah obesitas.
Diketahui bahwa obesitas menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya diabetes.
Rutin mengonsumsi kacang tanah dengan jumlah yang tepat akan memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan jantung.
Dengan demikian, penyakit lain seperti stroke juga akan terhindari.
Ada sebuah penelitian yang dilakukan pada 20q3 lalu.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa penderita diabetes tipe 2 yang menambahkan kacang tanah pada menu makanannya akan mendapat sejumlah keuntungan.
Baca Juga: Menu Buka Puasa yang Lezat dan Aman Bagi Penderita Diabetes, Cukup Siapkan 2 Bahan Ini
Misalnya saja seperti terkontrolnya napsu makan, gula darah yang semakin stabil, berat badan turun secara terkontrol, dan risiko diabetes akan berkurang.
(*)