Bukannya Sehat Malah Nyawa Melayang, Sebaiknya Jangan Lagi Beli Daging Ayam yang Punya Kondisi Kulit Seperti Ini, Bahaya Banget

Minggu, 13 Maret 2022 | 07:00
Pexels.com/Olya Kobruseva

Ilustrasi daging ayam

GridHype.ID -Daging ayam menjadi salah satu bahan makanan yang cukup sering diolah masyarakat Indonesia.

Tak hanya itu, daging ayam juga menjadi salah satu makanan favorit sejuta umat.

Jadi tak heran ya kalau ibu-ibu sering membeli daging ayam untuk diolah.

Selain mudah diolah, daging ayam jugamemiliki harga yang cukup terjangkau dibandingkan daging jenis lainnya.

Meski demikian, ada hal yang harus kamu perhatikansaat membeli daging ayam.

Melansir dari SajianSedap.com, daging ayam dengan ciri-ciri kulit seperti ini sebaiknya jangan dibeli lagi ya.

Pasalnya, bukan sehat malah bisa datangkan petaka bagi tubuh kamu dan sekeluarga.

Tidak percaya?

Mari kita simak ulasan lengkap berikut ini.

Baca Juga: Stop Penggunaan Telur yang Diambil dari Proses Seperti Ini

Jangan sampai kamu menyesal telat tahu ya!

Hati-hati Membeli Daging Ayam ini

Direktur Halal Center Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono PhD menyebutkan setidaknya ada delapan ciri ayam tiren yang bisa diamati.

Menurut Nanung, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penampilan warna kulitnya.

Kulit ayam sehat berwarna kuning muda segar, sedangkan kulit ayam tiren berwarna putih kelabu kusam.

Selain warna, tekstur kulit juga bisa membedakan mana daging ayam segar dan mana ayam tiren.

Kulit ayam sehat ketika diraba akan terasa halus dan lembut dengan lubang pori bekas cabutan bulu yang menutup rapat.

Sementara kulit ayam tiren terasa kasar saat diraba dan nampak pori-pori bekas cabutan yang tidak menutup rapat.

"Ketiga perhatikan lipatan sendinya. Jika dilipat atau ditekuk, sendi-sendi ayam sehat lentur, sedangkan pada ayam tiren terasa kaku dan tidak elastis," tambah Nanung.

Baca Juga: Terbongkar Sudah Rahasia Pedagang Ayam Bakar, Rasa Lezat yang Bikin Ketagihan Ternyata Diperoleh Dari Cara yang Satu Ini

Nanung mengatakan, ciri lain ayam tiren adalah warna dagingnya.

Hal ini bisa dapat terlihat ketika kulit ayam dikelupas.

Jika ayam sehat maka warnanya merah muda segar karena darah keluar maksimal.

Sementara ayam tiren berwarna merah tua kecokelatan karena darah tidak keluar maksimal.

Selain itu, ketika ditekan maka permukaan daging ayam sehat terlihat lentur elastis dan kembali ke posisi normal.

Sedangkan daging ayam tiren cenderung cekung atau lebam serta tidak elastis atau tidak kembali ke posisi normal.

"Bisa juga dilihat dari harga. Harga ayam sehat tentu normal, sedangkan harga ayam tiren sangat murah, bisa separuh atau bahkan bisa kurang dari separuh harga normal," bebernya.

Nanung menjelaskan, aroma daging ayam sehat memiliki harum normal, sedangkan daging ayam tiren berbau busuk.

Daging ayam tiren berbau busuk karena darah tidak keluar dan menjadi timbunan makanan yang berlimpah bagi bakteri pembusuk.

Baca Juga: Auto Bikin Lidah Bergoyang dan Ketagihan, Modalnya Pakai Bahan Tambahan ini Agar Ayam Bakar Punya Cita Rasa Sedap, Bumbunya Meresap Sampai ke Tulang

"Lalu perhatikan juga bekas sembelihan di leher. Bekas sembelihan pada ayam sehat nampak terbuka lebar, sedangkan pada ayam tiren nampak sempit dan rapih, seperti bekas kertas yang digunting, sangat rapi," pungkasnya.

Jadi mulai sekarang, yuk, kenali mana daging yang segar dan tiren.

Cara Simpan Daging Ayam

Jika kamu akan menyimpan ayam, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada prosesnya.

Pasalnya, ayam merupakan bahan makanan daging mentah yang mudah rusak.

Ayam mengandung bakteri yang bisa merusak daging ayam sendiri maupun bahan makanan lain.

Melansir Australian Chicken Meat Federation via Kompas.com, daging ayam sebaiknya disimpan di kulkas secara terpisah dari makanan matang, bisa ditaruh di rak bawah kulkas.

Cara simpan ayam di kulkas, lengkapnya seperti ini.

1. Simpan di kulkas pada suhu di bawah 5 derajat Celsius

Baca Juga: Masih Banyak yang Salah Kaprah, Ternyata Begini Cara Cairkan Ayam Beku Tanpa Merendam Dalam Air

Daging ayam mentah harus disimpan di lemari es pada suhu di bawah 5 derajat Celsius.

Pada suhu di bawah 5 derajat Celsius, bakteri cenderung berkembang lebih lama sehingga memperlambat kerusakan.

Ayam yang disimpan pada suhu kulkas harus segera diolah dalam kurun waktu 48 jam atau 1 sampai 2 hari untuk memastikan ayam aman dimakan.

Sementara ayam yang matang, bisa bertahan di kulkas selama 3 sampai 4 hari, hal ini juga berlaku untuk unggas lain, dilansir dari Healthline.

Jika ayam disimpan di kulkas lebih dari waktu tersebut kemungkinan besar ayam sudah mulai membusuk.

Ayam yang busuk ditandai dengan perubahan warna, bau dan tekstur.

Ayam yang membusuk berubah warnanya menjadi abu-abu kehijauan.

Bintik-bintik jamur abu-abu kehijauan menunjukan adanya pertumbuhan bakteri.

Bau ayam akan tercium bau asam yang menyerupai amonia, tetapi perubahan bau akan sulit tercium jika ayam telah direndam dengan bumbu marinasi.

Tekstur ayam akan berlendir tetapi jangan membilas ayam ini karena hal tersebut tidak akan mematikan bakteri yang sudah berkembang.

Sebaliknya, hal itu dapat menyebarkan bakteri dari unggas ke makanan, peralatan, dan permukaan lain, yang menyebabkan kontaminasi silang.

2. Simpan di freezer untuk penyimpanan lebih lama

Ayam juga dapat dibekukan dalam kulkas untuk menyimpannya lebih dari beberapa hari.

Letakkan segera daging ayam yang masih segar ke dalam freezer dengan suhu di bawah minus 20 derajat Celsius.

Ayam mentah yang sudah dipotong dapat disimpan di freezer hingga 9 bulan, sedangkan ayam mentah utuh dapat dibekukan hingga satu tahun.

Ayam yang sudah dimasak dapat disimpan di freezer selama 2 sampai 6 bulan.

Ketika akan dimasak, ayam beku bisa dicairkan dengan memasukkannya ke dalam lemari es atau mencairkannya dalam oven microwave.

Jangan mencairkan ayam beku pada suhu kamar karena akan memungkinkan bakteri berkembang biak ke tingkat yang berpotensi berbahaya.

3. Letakkan di rak bawah kulkas

Menyimpan ayam mentah di dalam kulkas sebaiknya diletakkan pada bagian rak bawah kulkas.

Selain itu, bungkus ayam dengan plastik dan tempatkan di atas nampan atau piring.

Lebih praktisnya bisa ditempatkan dalam wadah tertutup.

Hal ini bertujuan untuk menghindari sari daging ayam menetes ke makanan lain.

Sari daging ayam jika menetes ke makanan lain akan sangat berbahaya terutama untuk produk yang tidak dimasak ketika akan dikonsumsi misalnya buah-buahan, seperti dilansir dari Taste of Home.

Pastikan juga untuk tidak menumpuk ayam mentah di atas makanan atau minuman.

4. Tidak mencuci daging ayam

Mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa sehabis membeli daging ayam, mencucinya harus dilakukan sesampainya di rumah.

Namun, menurut ahli, daging ayam mentah sebaiknya tidak dicuci sebelum dimasak.

Mencuci ayam mentah kemungkinan akan memercikan sari daging mentah dan bakteri pada ayam ke bak cuci piring, meja dapur, peralatan makan atau apapun yang ada di sekitar tempat mencucinya.

Mencuci ayam mentah juga sebenarnya tidak akan menghilangkan semua bakteri pada dagingnya.

Lalu bagaimana jika ragu akan kebersihan ayam yang dibeli dari pasar?

Ayam bisa dibersihkan dari kotoran dan bakteri dengan merebusnya sebentar, buang airnya, lalu siram air mengalir.

Setelah menangani ayam mentah, jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum memegang makanan atau benda lain agar tidak terjadi kontaminasi silang.

Baca Juga: Dikira Tak Masalah, Siapa Sangka Merendam Ayam Beku ke Air Malah Bisa Datangkan Efek Mengerikan ini, Langsung Hentikan Ketimbang Nyawa Keluarga Terancam

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com, SajianSedap.com