Pandemi Masih Menghantui, Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Nyaris Menyentuh Angka 10 Ribu

Sabtu, 29 Januari 2022 | 09:30
Pexels

Ilustrasi pandemi Covid-19

GridHype.ID -Sampai detik ini, dunia masih berjuang melawan pandemi Covid-19.

Termasuk di Indonesia, angka kasus Covid-19 pun masih terus bertambah setiap harinya.

Bahkan baru-baru ini, kasus harian Covid-19 di Indonesia nyaris menyentuh angka 10 ribu kasus.

Melansir dari Kompas.com, data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Jumat (28/1/2022) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 9.905 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.319.175 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Informasi ini disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Jumat sore.

Data juga bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id.

Sembuh dan meninggal

Data yang sama menunjukkan bahwa ada penambahan kasus sembuh.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Jakarta Sudah Dihentikan Setelah Covid-19 Merebak, Simak Gejala dan Cara Mencegah Varian Omicron

Dalam sehari, jumlahnya bertambah 2.028.

Dengan demikian, jumlah kasus sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 4.131.333.

Akan tetapi, jumlah kasus kematian setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah.

Pada periode 27-28 Januari 2022 ada 7 kasus kematian. Sehingga, kasus kematian dari Covid-19 kini mencapai 144.268.

Satgas juga melaporkan saat ini tercatat ada 43.574 kasus aktif Covid-19.

Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain itu, pemerintah juga mencatat bahwa kini terdapat 10.043 orang yang berstatus suspek.

Lebih lanjut, terdapat 510 kabupaten/kota yang terpapar Covid-19 di 34 provinsi.

Varian Baru Covid-19 Beda dengan Delta dan Omicron

Baca Juga: Siap-siap! Puncak Covid-19 di Indonesia Diprediksi Terjadi Bulan Depan, Yuk Kenali Gejala Khas Varian Omicron Ini

Melansir dari Tribunnews.com, varian baru Covid-19 telah ditemukan di Surabaya, Jawa Timur.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Erwin Astha Triyono mengatakan, ada satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang diduga merupakan varian lokal.

Diwartakan TribunJateng.com sebelumnya, mutasi itu berbeda dengan varian Omicron, Delta, atau varian-varian lain yang ditemukan sebelumnya.

Menurut dia, temuan itu terdeteksi melalui pemeriksaan sampel dengan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan oleh Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Jadi dari 18 sampel yang terdeteksi di ITD Unair, ada delapan varian Omicron, sembilan varian Delta, dan satu varian lokal," katanya, saat dikonfirmasi, Senin (17/1/2022).

Erwin menegaskan, varian lokal itu berbeda dengan mutasi Covid-19 manapun, baik varian Delta, Omicron.

Kini, pihaknya sedang mendalami temuan baru mutasi Covid-19 bersama ITD Unair.

Kendati demikian, Erwin belum bisa menjelaskan detail soal karakteristik dan sifat-sifat Covid-19 varian lokal itu.

Menurutnya, penelitian masih dilakukan oleh tim ITD Unair.

Baca Juga: Sudah Makan 2 Korban Jiwa Akibat Varian Omicron, Pemerintah Pastikan Sistem Kesehatan Nasional Siap Hadapi Puncak Kasus Covid-19

"Lebih detailnya bisa dikoordinasikan dengan Prof Inge (Ketua ITD Unair), karena beliau yang mempunyai data lengkapnya," jelasnya.

Tanggapan Kemenkes

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyusul ditemukannya virus Covid-19 varian lokal di Surabaya.

"Belum ada informasi tentang ini (varian lokal) sampai saat ini, nanti kita ditanyakan ke Jatim," kata Nadia, Selasa (18/1/2022), dikutip dari Kompas.com.

Nadia mengatakan, Kemenkes bisa melaporkan temuan varian lokal tersebut kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Lembaga Independen Internasional Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Nadia menambahkan, WHO yang akan menentukan kategori dari varian lokal tersebut.

"Nanti WHO yang akan menentukan kita bisa melaporkan ke GISAID dan mereka yang akan menilai," ujarnya.

Namun, Nadia menjelaskan, sebelum dilaporkan kepada WHO dan GISAID, varian tersebut akan dikonfirmasi oleh Laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS).

"Sebelumnya tentunya adanya temuan varian akan dikonfirmasi oleh Lab rujukan WGS di BKPK," ucap dia.

Baca Juga: Bak Tak Rela Ditinggal Sendiri, Penyanyi Ini Meninggal Dunia Usai Sengaja Melakukan Kontak Erat dengan Suami dan Anaknya yang Terinfeksi Covid-19

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya