Siap-siap! Puncak Covid-19 di Indonesia Diprediksi Terjadi Bulan Depan, Yuk Kenali Gejala Khas Varian Omicron Ini

Rabu, 26 Januari 2022 | 10:15
sehatnegeriku.kemkes.go.id

Ilustrasi Omicron

GridHype.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia hingga kini masih terus naik meski tidak signifikan.

Hal tersebut tentu harus menjadi perhatian agar kita tetep waspada dengan Covid-19 yang masih merajalela.

Terlebih lagi,puncak Covid-19 varian Omicron di Indonesia diprediksi terjadi pada pertengahan bulan Februari hingga Maret 2022, kasus masih terus naik.

Ya, melansir TribunStyle.com dari laman covid19.go.id, pemerintah memperkirakan puncak kasus varian Omicron di Indonesia bakal terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Hal ini mengacu pada kejadian di sejumlah negara yang menghadapi varian Omicron.

Mereka mengalami puncak kenaikan kasus yang dicapai dengan cepat dan tinggi dalam waktu antara 35-65 hari sejak kasus pertama ditemukan.

"Dari negara-negara yang sudah melewati puncak kenaikan kasus, menunjukkan bahwa tingkat perawatan di RS (hospitalisasi) untuk pasien Omicron lebih rendah sekitar 30-40% dibanding varian Delta," demikian penjelasan Satgas Penanganan Covid-19.

Kasus masih naik menuju akhir Januari 2022

Dilansir dari Worldometers.info, saat ini Indonesia terdapat 4.280.248 kasus Covid-19.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia Wajib Tahu, Dianggap Sepele Lantaran Gejalanya Mirip Flu Biasa, Dua Pasien Omicron yang Meninggal Ini Sempat Keluhkan Gejala Ini

Tercatat 144.201 kematian dan 4.121.928 kasus sembuh. Per Jumat 21 Januari 2022 terdapat 2.604 kasus baru.

Ada dua kasus meninggal dan 811 pasien sembuh, sehingga saat ini Indonesia menangani 14.119 kasus aktif covid-19.

Jangan gegabah

Dalam pernyataan resminya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan bahwa masyarakat harus mewaspadai tren kenaikan kasus varian Omicron.

"Kendati demikian, tidak perlu bereaksi berlebihan. Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan," pesan Jokowi, Selasa (18/1/2022).

Dia menjelaskan, pasien yang terinfeksi varian Omicron umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit.

"Akan tetapi sekali lagi, kita harus waspada, jangan jemawa dan jangan gegabah," tegasnya.

Jokowi juga mengimbau agar mereka yang bisa bekerja dari rumah, untuk bekerja dari rumah saja (work from home).

Presiden juga meminta agar masyarakat tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan yang mendesak.

Baca Juga: Sudah Makan 2 Korban Jiwa Akibat Varian Omicron, Pemerintah Pastikan Sistem Kesehatan Nasional Siap Hadapi Puncak Kasus Covid-19

Terakhir, Jokowi berpesan, bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksin pertama segera melakukan vaksin kedua.

"Yang sudah dua kali vaksin, segera cari vaksin ketiga, vaksin booster. Semuanya gratis, karena vaksinasi penting demi keselamatan kita semua," tegasnya.

Cara terbaik menyikapi kenaikan kasus varian Omicron adalah dengan mengikuti protokol kesehatan dengan disiplin dan segera dapatkan vaksin jika gilirannya tiba.

Sebab,Dr Mike Ryan, direktur eksekutif WHO menjelaskan minggu lalu bahwa virus Omicron dapat mematikan bagi mereka yang belum divaksinasi, orang tua, serta mereka yang telah terinfeksi Omicron.

Meski begitu Omicron sendiri juga masih memiliki beberapa gejala yang sudah terjadi sebelumnya.

Gejala Khas Covid-19 Varian Omicron

Mengutip Kompas.com, Dokter Spesialis Paru Konsultan, Dr dr Erlina Burhan MSc., Sp.P(K) mengungkapkan gejala khas Omicron yang membedakannya dari penyakit lain, seperti:

- Hidung tersumbat atau rinore

- Batuk

Baca Juga: Omicron Kian Merajalela dan Meresahkan, Yuk Kenali Gejala yang Kerap Terjadi hingga Cara Pencegahannya

- Nyeri tenggorok

- Tenggorokan gatal

"Jadi gejala klinis yang khas dan terbanyak dari infeksi Omicron ini adalah hidung tersumbat atau rinore, dan gejala khas lainnya adalah batuk, nyeri tenggorok, terutama tenggorokan gatal," kata dia.

Gejala lainnya lagi yang cukup sering tapi tidak khas dialami pasien Omicron adalah mudah lelah, sakit kepala, dan nyeri otot.

Dengan indikasi gejala-gejala ringan yang hampir menyerupai sakit flu ini, Erlina mengingatkan agar petugas kesehatan lebih memperhatikan lagi perbedaannya.

"Tolong dicermati ini, gejala yang khas (infeksi Omicron).

Memang sedikit mirip dengan flu, tapi flu itu jarang loh nyeri tenggorok dan jarang tenggorokan gatal," jelasnya.

"Flu biasanya pilek yang disertai batuk," tambahnya.

Baca Juga: Buat Kamu yang Punya Tiket Vaksinasi Booster Buruan Divaksin, Jangan Sampai Terpapar Virus Omicron

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com, TribunStyle.com