Pembelajaran Tatap Muka di Jakarta Sudah Dihentikan Setelah Covid-19 Merebak, Simak Gejala dan Cara Mencegah Varian Omicron

Jumat, 28 Januari 2022 | 11:30
Sonora/Fernando Oktareza

Ilustrasi PTM di Tengah Omicron

GridHype.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia kini terus meningkat.

Pertambahan kasus Covid-19 kebanyakan ditemukan di Jakarta.

Tak hanya itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bahkan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Mengutip dari Tribunnews.com, Pemerintah melaporkan penambahan 7.010 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan kasus baru itu tersebar di 31 provinsi.

Dilansir dari Kompas.com, hingga Rabu (26/1/2022), total kasus Covid-19 di Tanah Air berjumlah 4.301.193.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta sebanyak 3.509 kasus.

Sementara itu, secara kumulatif, kasus sembuh dari Covid-19 bertambah 2.582, sehingga totalnya menjadi 4.127.662 kasus.

Kemudian, ada penambahan 7 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia jadi 144.254 jiwa.

Sementara itu, dari Kementerian Kesehatan menyebut bahwa virus Covid-19 Omicron ini sudah menyebar dan mendominasi Jakarta.

Baca Juga: Sudah Makan 2 Korban Jiwa Akibat Varian Omicron, Pemerintah Pastikan Sistem Kesehatan Nasional Siap Hadapi Puncak Kasus Covid-19

Melansir dari Kontan.co.id, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, penambahan kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta saat ini didominasi oleh virus SARS-Cov-2 varian Omicron.

"Kemarin saya mendapat laporan dari Lab GSI, yang di luar Balitbangkes, dari 259 sampel yang diterima dari DKI, 250 Omicron. Jadi feeling saya sebagian besar di DKI sudah Omicron," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin sebagaimana dikutip dari KompasTV, Kamis (27/1/2022).

Dia juga memperkiraan, persentase Covid-19 Omicron dari total jumlah kasus baru di Indonesia saat ini mencapai 75 persen.

"Feeling saya nih dari 8.000 yang positif hari ini (secara nasional), yang sekarang kira-kira 75 persen Omicron," kata Budi Gunadi .

Sejauh ini, dari catatan yang ada total kasus Covid-19 Omicron di Indonesia sebanyak 1.998 sejak penemuan kasus pertama 16 Desember lalu.

Sementara itu, akumulasi jumlah kasus baru Covid-19 pada waktu yang sama sebanyak 49.626 kasus.

Lebih lanjut, para ahli sudah menyimpulkan beberapa gejala dan ciri-ciri Covid-19 Omicron yang dapat mengindikasikan Anda sudah terinfeksi virus ini.

Gejala / ciri-ciri Covid-19 Omicron

1. Demam

Gejala Covid-19 Omicron yang banyak dialami pasien adalah demam. Dokter di School of Medicine University of Zagreb, Dr Kristina Hendija memaparkan gejala utama Omicron yang sering dikeluhkan pasien adalah demam.

Beberapa pasien juga merasakan sensasi kedinginan disertai demam yang berlangsung selama satu atau dua hari.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Meningkat, Luhut Binsar Pandjaitan Prediksi Lonjakan Kasus Omicron Bakal Terjadi Februari Hingga Maret 2022

“Mayoritas pasien menyatakan mengalami demam meskipun klaimnya cenderung subjektif,” kata Hendija.

2. Batuk

Gejala Covid-19 Omicron selanjutnya menurut Dr Hendija adalah batuk. Sebab, sama seperti virus corona awal varian Omicron tetap memengaruhi sistem saluran pernapasan. "Pasien juga sering mengeluh bahwa mereka merasa ingin mengeluarkan dahak tetapi tidak mampu melakukannya meskipun batuk berulang kali," terangnya.

3. Merasa kelelahan dan lemas

Gejala lain Covid-19 Omicron yang terlihat adalah merasa kelelahan dan lemas.

Banyak pasien Omicron juga mengaku mudah kelelahan dan lemas setiap hari setelah terinfeksi Covid-19.

Gejala ini, dikatakan Hendija lebih cepat mereda dibandingkan dengan infeksi dari varian Delta.

Senada dengannya, Direktur di Institute for Autoimmune and Rheumatic Disease di Saint Joseph Health, dr Robert G Lahita menyebutkan, bahwa sakit tenggorokan, sesak napas, batuk, penyumbatan saluran pernapasan, demam, hingga sesak napas bisa menjadi gejala varian Covid-19 Omicron.

Cara mencegah Covid-19 Omicron

1. Mendapatkan vaksinasi Covid-19

Cara pertama mencegah Covid-19 Omicron adalah mendapatkan suntikan vaksin.

Baca Juga: Banjir Hujatan Gara-gara Kepulangannya ke Tanah Air Bawa Virus, Ashanty Dapat Dukungan Moral dari Krisdayanti : Nggak Perlu Terlalu Dianggap Serius

Dokter Lahita menegaskan, vaksinasi Covid-19 saat ini mampu untuk mencegah keparahan penyakit akibat infeksi Covid-19 varian apapun.

“Omicron masih menulari orang meski sudah divaksin. Omicron adalah varian yang banyak mutasinya. Divaksin bukan berarti tidak akan tertular. Tujuannya agar tidak masuk rumah sakit. dan menjaga Anda dari kematian jika Anda terkena virus," ujarnya.

2. Menerapkan protokol kesehatan

Cara kedua mencegah Covid-19 Omicron adalah menerapkan protokol kesehatan.

Di samping vaksinasi, Hendija menjelaskan cara mencegah Omicron adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak di tempat umum.

"Covid adalah proses infeksi, dan sistem kekebalan tubuh kita yang melawan virus. Memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat dengan mempertahankan gaya hidup sehat adalah cara untuk melindungi diri sendiri dan mengurangi risiko tertular penyakit parah," pungkasnya.

Demikian perkembangan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia beserta gejala dan cara mencegahnya.

Mari patuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

Baca Juga: Varian Baru Omicron Sudah Masuk dan Masih Jadi Momok Mengerikan Dunia, Indonesia Patut Bersyukur dengan Banyaknya Mendapat Paparan Sinar UV

(*)

Tag

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber Kompas.com, Kontan.co.id