GridHype.ID - Kabar duka datang dari keluarga mantan artis senior yang kini jadi politikus, Nurul Arifin.
Belum lama ini, putri sulung Nurul Arifin, Maura Magnalia meninggal dunia pada Selasa (25/1/2022) pagi.
Melansir Tribunnews.com, Nurul Arifin lantas membeberkan kronologi Maura Magnalia ditemukan tak bernyawa di rumah.
Saat itu, Maura tidur paling akhir di antara anggota keluarga lainnya dan asik berdiam diri di meja makan.
"Iya mas, betul (meninggal dunia) baru tadi malam, dia (masih ada)," kata Nurul Arifin dihubungi awak media, Selasa (25/1/2022).
"Jam 02.00 WIB, kita tidur dia masih di meja makan ya," terangnya.
Lalu pada pagi harinya, pembantu rumah menemukan Maura sudah dalam kondisi tak bernyawa.
"Kami udah tidur, pas masuk kamar, terus pagi pagi jam 04.30 WIB lah, pembantu yang menemukan dia," jelas Nurul.
Sebagai informasi, Maura Magnalia meninggal dunia di usia 28 tahun pada Selasa (25/1/2022) pukul 05.37 WIB akibat henti jantung.
Rencananya, putri pasangan Nurul Arifin dan Mayong Suryolaksono tersebut akan dimakamkan di San Diego Memorial pada Rabu (26/1/2022).
Henti jantung pada anak muda, seperti dialami putri Nurul Arifin
Mengutip Kompas.comdari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, henti jantung adalah hilangnya fungsi organ ini untuk memompa darah yang terjadi secara mendadak.
Hal ini menyebabkan kurangnya oksigen yang seharusnya disalurkan ke seluruh tubuh terutama otak dan jantung.
Akibatnya, sel-sel otak akan mati dan menyebabkan hilangnya kesadaran serta fungsi otak lainnya.
Sel-sel yang telah mati ini tidak dapat dihidupkan kembali dan, bila tidak cepat di tangani, dapat berujung pada kematian.
Henti jantung sebenarnya jarang terjadi pada orang di bawah 35 tahun namun bisa berisiko amat fatal.
Terbukti, henti jantung adalah penyebab kematian utama pada atlet muda di Amerika Serikat meskipun pemicunya tidak diketahui.
Henti jantung seringkali menyebabkan kematian mendadak tanpa gejala maupun peringatan.
Namun indikasi yang sebaiknya diperhatikan adalah adanya tanda-tanda gangguan irama jantung seperti pusing, sesak napas, nyeri dada, kehilangan keseimbangan atau sensasi akan pingsan.
Pingsan yang tidak bisa dijelaskan, misalnya saat beraktivitas fisik, juga bisa menandakan risiko henti jantung.
Riwayat kematian keluarga akibat henti jantung juga bisa menjadi peringatan awal, khususnya jika terjadi sebelum usia 50 tahun.
Penyebab henti jantung pada anak muda
Serangan jantung bisa datang kapan saja, cermati tanda yang dikeluarkan oleh beberapa bagian tubuh Anda.
Putri Nurul Arifin tergolong masih sangat muda dan tanpa kabar sakit ketika meninggal dunia akibat henti jantung.
Kondisi ini rupanya banyak ditemukan pada orang yang mengalami kematian mendadak serupa.
Mayo Clinic menyebutkan, henti jantung pada anak muda disebabkan banyak hal, meskipun umumnya dipicu oleh kelainan jantung.
Ada sesuatu yang menyebabkan jantung berdetak tidak terkendali, yang juga dikenal sebagai fibrilasi ventrikel.
Beberapa penyebab spesifik kematian akibat henti jantung pada anak muda meliputi:
Kardiomiopati hipertrofik (HCM)
HCM yang biasanya diwarisi secara genetik ini menyebabkan penebalan dinding otot jantung.
Hal itu dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung, menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia) sehingga terjadi henti jantung.
Meskipun biasanya tidak fatal, ini adalah penyebab paling umum kematian mendadak terkait jantung pada orang di bawah 30 tahun.
Kondisi ini seringkali tidak terdeteksi dan banyak dialami atlet.
Kelainan arteri koroner
Orang yang lahir dengan arteri jantung (arteri koroner) yang terhubung secara tidak normal juga berisiko mengalami henti jantung.
Arteri dapat menjadi terkompresi selama beraktivitas dan tidak memberikan aliran darah yang tepat ke jantung.
Pemicu henti jantung lainnya
Pemicu henti jantung lain pada anak muda antara lain kelainan struktural jantung, seperti penyakit jantung yang tidak terdeteksi sejak lahir (bawaan) dan kelainan otot jantung.
Penyebab lainnya termasuk radang otot jantung, yang dapat disebabkan oleh virus dan penyakit lainnya.
Henti jantung juga bisa terjadi setelah mengalami pukulan tumpul ke dada yang disebut commotio cordis.
Benturan tersebut dapat memicu fibrilasi ventrikel jika mengenai ritme yang tepat dalam siklus listrik jantung.
(*)