GridHype.ID - Selain digoreng, cara mudah memasak telur bisa juga dengan direbus.
Tinggal masukkan telur dalam air lalu tunggu beberapa saatlalu nantimatang sendiri.
Terlihat sepele memang, namun apakah cara merebus Anda sudah benar?
Pasalnya, masih banyak orang tak sadar melakukan kesalahan sepele saat merebus telur.
Salah satunya adalah telur direbus di air mendidih.
Ternyata kesalahan ini harusnya tidak kita lakukan.
Jangan Rebus Telur di Air Mendidih
Melasir SajianSedap.com, telur rebus tidak boleh direbus dalam air mendidih.
Alasannya karena air yang mendidih biasanya bergejolak sehingga telur bisa menabrak dinding dan dasar panci.
Akibatnya tentu saja kulit telur jadi retak atau bahkan pecah.
Rebus telur di dalam air biasa, tidak dingin tidak juga panas.
Air yang tenang membuat telur tetap aman dan antiretak.
Saat air mendidih, biasanya telur telah seperempat matang sehingga lebih kuat.
Tapi setelah mendidih, ada baiknya kita mengecilkan api supaya gejolak air tidak terlalu besar.
Jadi, sepanjang direbus, telur baiknya jangan dibiarkan dalam air mendidih.
Tak sampai di situ saja, mengutip Kompas.com, Serious Eats membagikan cara merebus telur sesuai tingkat kematangan yang kita inginkan.
Durasi merebus telur
Durasi merebus telur rata-rata mulai 5 menit sampai 12 menit, dalam keadaan air sudah mendidih.
Rebus telur sekitar 5 menit untuk mendapatkan soft-boiled egg, 7-9 menit untuk medium, dan 12-13 menit buat matang sempurna.
Merebus selama 5 menit untuk 1-2 telur dapat menghasilkan kuning telur yang encer.
Boleh juga rebus selama 7 menit untuk kuning telur yang agak padat tapi masih tetap setengah matang.
Kalau merebus 3-4 telur, tambahkan beberapa detik untuk merebusnya.
Sementara, jika lebih dari 4 telur sebaiknya rebus secara berkala.
Tidak sulit kan mencontoh tips merebus telur supaya tidak retak?
Kita semua bisa mempraktekannya dan pastinya sukses menghasilkan telur rebus yang sempurna saat memasak.
Baca Juga: Satu Indonesia Wajib Tahu, Minyak Goreng Berbusa Bisa Jadi Tanda ini, Efeknya Bisa Mengancam Kesehatan Satu Keluarga(*)