Masyarakat Indonesia Wajib Tahu! Jangan Olahraga dan Angkat Berat Pasca Menerima Vaksin Booster atau Hal Mengerikan Ini Bakal Terjadi

Sabtu, 22 Januari 2022 | 06:45
Pixabay.com

(Ilustrasi) Kemenkes terbitkan Surat Edaran terkait penggunaan vaksin Sinovac untuk anak-anak.

GridHype.ID - Demi memutus rantai penyebaran Covid-19, pemerintah menggalakkan program vaksin.

Dengan memperoleh vaksin, diharapkan tubuh akan membentuk sistem imun untuk melawan virus Covid-19.

Selain mendapat suntikan vaksin, masyarkat juga dihimbau untuk menjalankan pola hidup sehat.

Sebagian orang rutin berolahraga untuk menjaga imun tubuh dan tetap segar.

Namun, ternyata setelah vaksin tidak boleh berolahraga. Bagaimana penjelasannya?

Vaksin menimbulkan efek yang berbeda-beda pada setiap orang.

Sebagian merasakan gejala yang lebih parah, sebagian lagi tidak merasakan efek samping apa pun.

Penelitian menunjukkan, orang dengan usia lebih muda dan rutin berolahraga merasakan efek samping yang lebih minim.

Dilansir dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC), gejala yang umum dirasakan penerima vaksin antara lain nyeri, kemerahan, dan bengkak pada lengan yang disuntik.

Selain itu, penerima vaksin mungkin mengalami kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, demam, dan mual.

Efek samping ini biasanya muncul sekitar 12 jam setelah menerima vaksin dan bisa berlangsung hingga dua hari kemudian.

Baca Juga: Bikin Daya Tahan Tubuh Kuat Maksimal, Jangan Lupa untuk Konsumsi Makanan Ini Setelah Vaksin Booster

CDC menegaskan bahwa ini adalah reaksi yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Efek samping ini merupakan tanda bahwa sistem imun merespons vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh.

Akan tetapi, sebagian orang mungkin merasakan efek samping yang cukup parah sehingga mengganggu aktivitas dan butuh istirahat total.

Tidak boleh olahraga setelah vaksin Covid-19

Salah satu upaya untuk meminimalisir efek samping vaksin adalah beristirahat yang cukup.

Pada orang yang mengalami efek samping nyeri otot, aktif bergerak mungkin akan membantu untuk membuat otot terasa lebih nyaman.

Namun, olahraga tidak direkomendasikan untuk dilakukan sampai setidaknya tujuh hari setelah vaksin Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Singapura.

Jenis olahraga yang harus dihindari adalah olahraga berat atau berintensitas tinggi.

Contoh olahraga tersebut adalah lari, jogging, berenang, bersepeda, angkat bebas, dan badminton.

Sebenarnya, aktivitas ringan penting untuk menjaga agar otot tidak kaku.

Namun, setiap orang harus memahami batas kemampuan tubuh masing-masing.

Baca Juga: Keluarga Aman Hati Tenang, Jangan Sampai Kelewatan, Berikut Panduan Vaksinasi Booster, Catat Jadwal Lokasi dan Jenis Vaksin yang Digunakan

Aktivitas ringan masih direkomendasikan untuk dilakukan setidaknya satu atau dua hari setelah menerima dosis vaksin.

Contoh aktivitas ringan yang tetap bisa Anda lalukan adalah peregangan, berjalan kaki, dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Rekomendasi ini merupakan hasil dari beberapa laporan miokarditis atau peradangan otot jantung pasca menerima vaksin.

Kardiologis menduga ini merupakan akibat dari aktivitas fisik berlebih setelah vaksin.

Sebagai acuan yang mudah, olahraga berat adalah olahraga yang membuat seseorang tidak bisa mengucapkan kalimat utuh ketika berolahraga.

Ketika ini terjadi, jantung akan berdetak jauh lebih cepat dan bisa menimbulkan radang karena tubuh sedang fokus membentuk antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.

Rekomendasi ini berlaku untuk semua orang, terutama usia muda.

Orang dengan usia muda cenderung lebih aktif dan rutin berolahraga rutin untuk menjaga kesehatan.

Bahkan, kardiologis dari Novena Heart Centre menyarankan untuk beristirahat total dari olahraga hingga sepuluh hari setelah vaksin.

(*)

Baca Juga: Catat! Ini Aturan Pemerintah Bagi Kamu yang Lakukan Perjalanan Akhir Tahun, Jangan Sampai Salah

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : gridfame

Baca Lainnya