GridHype.ID -Minyak goreng nampaknya sudah menjadi salah satu bahan yang wajib tersedia di dapur.
Bagaimana tidak, sebagian orang akan menggunakan minyak goreng untukmemasak.
Sayangnya, keberadaan minyak goreng pada makanan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan.
Mengutip Halodoc.com, hal ini disebabkan oleh kandungan lemak jenuh yang dianggap bisa meningkatkan kadar kolesterol dan risiko gangguan jantung.
Maka dari itu, ada baiknya jika Anda lebih teliti dalam memilih minyak goreng agar tak membahayakan kesehatan seisi rumah.
Cara paling mudah untuk memilih minyak goreng sehat adalah dengan memperhatikan cirinya.
Rupanya, minyak goreng yang baik dan sehat biasanya memiliki tekstur menyerupai air, berwarna bening dan jernih.
Namun, kini banyak pedagang nakal yang menjual minyak goreng jernih, padahal sebenarnya berbahaya.
Ya, banyak pedagang nakal yang justru menjual minyak goreng curah hasil olahan minyak jelantah.
Sebagai informasi, minyak goreng curah mengalami satu kali penyaringan, sedangkan minyak goreng kemasan mengalami dua kali penyaringan.
Melansir Nakita.ID dari Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan (Unimed), perlu diduga bahwa minyak goreng curah yang beredar di pasaran adalah hasil olahan dari minyak jelantah, sehingga kualitasnya pun tidak baik.
Sebab, minyak curah hasil olahan minyak jelantah sudah rusak zat gizi seperti beta-karoten.
Perubahan tersebut juga dapat meliputi hilangnya nutrisi seperti vitamin dan mineral.
Minyak goreng curah dengan kondisi-kondisi seperti itu dinilai berbahaya.
Adapun penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh konsumsi minyak goreng curah, di antaranya adalah memicu kolesterol, diabetes, kanker payudara, keracunan makanan hingga penyakit kardiovaskular.
Karena itu, sebagai konsumen kita patut berhati-hati dan mengenali minyak goreng yang disebut minyak goreng oplosan ini.
Apa saja ciri-ciri minyak goreng berbahaya?
Lihat Jernihnya
Minyak jelantah yang dijernihkan tetap saja tidak akan sejernih minyak goreng kelapa sawit baru.
Jernihnya berbeda. Kalau minyak baru, warnanya kuning keemasan.
Kalau minyak oplosan, warnanya cenderung lebih gelap.
Tapi belakangan, beberapa pedagang nakal berhasil menemukan cara agar minyak goreng bisa bening banget, tapi beningnya bahkan terlalu muda.
Jadi, berhati-hati juga dengan minyak goreng yang warnanya justru tak wajar ini.
Lihat Kekentalannya
Pernah ingat iklan minyak yang bisa diminum?
Ya, minyak goreng baru sejatinya cukup encer dan ringan sehingga bisa diminum.
Tapi, wasapadalah kalau minyak goreng yang Anda beli sudah cukup mengental.
Soalnya, minyak jelantah biasanya akan makin kental atau pekat semakin lama digunakan.
Nah, kemungkinananya, walau berhasil dijernihkan, minyak jelantah tetap tak bisa encer lagi seperti baru.
Cium Baunya
Minyak goreng baru tak punya aroma apapun.
Kalau ada, aromanya pun sangat ringan hingga sulit tercium.
Tapi, minyak goreng oplosan biasanya punya aroma yang kuat karena sudah pernah digunakan sebelumnya.
Entah itu amis, gosong atau aroma aneh lainnya.
Coba deh cium lagi minyak yang Anda beli.
Tak Beremerk
Satu lagi faktor yang penting adalah membeli minyak goreng kemasan yang sudah bermerek.
Soalnya, dengan begitu kita bisa melihat komposisi pada kemasan.
Minyak goreng dengan merek yang jelas juga pasti sudah terjamin kualitasnya ketimbang minyak goreng curah.
Ketahuilah, minyak goreng curah yang dikemas dalam plastik itu sebenarnya berbahaya kalau terkena paparan sinar atau matahari, lo.
Soalnya, plastik tidak bisa menahan oksidasi pada minyak sehingga kandungan di dalam minyak bisa berubah jadi makin berbahaya.
(*)