GridHype.ID - Masih belum banyak yang tahu, rupanya makanan yang sering dikonsumsi bisa mengandung racun alami.
Ya, siapa sangka jika deretan makanan berikut ini bisa mengandung racun alam yang membahayakan kesehatan tubuh.
Padahal selama ini kandungan dalam deretan makanan ini dipercaya menyimpan manfaat baik untuk tubuh.
Namun, dalam kondisi tertentu mengonsumsi makanan ini justru mengundang malapetaka.
Lantas, seberapa bahaya makanan tersebut untuk tubuh kita?
Melansir dari Nakita.ID, berikut 5 makanan yang ternyata punya kandungan racun alami di dalamnya!
1. Nasi
Makanan pokok orang Indonesia ini memang paling mengenyangkan.
Masalahnya, nasi rupanya punya kandungan arsenik yang sangat tinggi dan bisa menyebabkan kanker.
Arsenik adalah unsur alami yang dapat ditemukan di dalam bebatuan, tanah, air, udara, tumbuhan, dan hewan.
Bahan ini umumnya digunakan oleh petani sebagai pestisida, pupuk, dan pengawet untuk jenis kayu tertentu.
Walaupun peluang terkena kanker akibat makan nasi terbilang kecil, tapi semua orang disarankan untuk tidak makan nasi terlalu banyak.
2. Kentang
Makanan yang kerap kali digunakan untuk pengganti nasi ini ternyata juga memiliki kandungan racun alami di dalamnya.
Baca Juga: Bukan Cuma Menyegarkan, Tomat Beri 5 Manfaat Menakjubkan Ini Bagi Tubuh
Kentang punya kandungan glycoalkaloids yang bisa membuat pencernaan bermasalah yang akhirnya mengakibatkan gampang pusing, lemas, diare, hingga muntah-muntah.
Walaupun begitu, keracunan karena makan kentang memang sangat jarang terjadi.
Yang paling penting, jangan makan kentang terlalu banyak dan segera buang kentang yang sudah mulai menghijau dan tumbuh akar ya.
3. Cabai
Orang Indonesia memang paling suka makan pedas, sehingga makanan jika tidak ada cabainya terasa kurang pas.
Masalahnya, cabai ternyata dikenal punya kandungan racun alami, yaitu capsaicin yang membuat cabai terasa pedas.
Capsaicin sendiri bisa membuat kulit terasa gatal, sakit perut, hingga kematian, lo.
4. Pala
Rempah-rempah satu ini memang sangat penting untuk memberikan rasa umami pada makanan.
Pala sendiri memang punya manfaat kesehatan, tapi sangat berbahaya ketika dimakan berlebihan.
Jika manusia mencerna sedikit pala, memang tidak berbahaya untuk tubuh, namun jika konsumsinya melebihi 1 sendok teh pala bubuk dalam sekali makan, maka bisa menyebabkan efek samping tertentu.
Pala punya kandungan racun bernama myristicin yang bisa sebabkan halusinasi, rasa mual, dehidrasi, hingga kematian mendadak.
5. Jamur
Sebenarnya, rata-rata jamur yang dijual memang aman untuk tubuh kita.
Namun sebenarnya, ada 100 lebih spesies jamur yang tidak boleh dimakan oleh manusia, karena punya kandungan racun yang bisa membuat manusia meninggal.
Ada beberapa jenis jamur yang tidak bisa dimakan karena mengandung racun, di antaranya:
- Jamur Sayap Malaikat (Pleurocybella porrigens),
- Conocybe Filaris,
- Destroying Angel,
- Autumn Skullcap (Galerina marginata),
- Death Cap (Amanita phalloides),
- Fly Agaric (Amanita muscaria),
- Deadly Webcap (Cortinarius rubellus)
Mulai sekarang sebaiknya lebih memperhatikan olahan yang akan dimasak, ya.
Cara Memasak yang Tepat
Selain rasa makanan yang lezat, cara masak merupakan hal yang perlu diperhatikan.
Hal yang membahayakan adalah bila cara memasakAnda tidak tepat sehingga membuat makanan mengandung racun.
Mengutip KlikDokter.com,dr. Citra Roseno menuturkan, metode Anda dalam mengolah makanan berkaitan dengan keamanan makanan untuk dikonsumsi serta nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Karena pada dasarnya, setiap makanan membutuhkan teknik dan waktu yang berbeda dari segi pengolahan.
"Secara umum, suhu yang dinilai ideal untuk memasak,minimal adalah 75°C.
Suhu ini diyakini dapat membunuh sebagian besar bakteri penyebab keracunan makanan," kata dr. Citra.
Dokter Citra juga menambahkan jika ragu dengan suhunya, Anda dianjurkan untuk menggunakan termometer selama memasak.
"Untuk lebih meyakinkan, gunakan termometer untuk memeriksa suhu makanan selama proses memasak,"imbuhnya.
Maka dari itu, ketahui beberapa kesalahan dalam memasak agar Anda terhindar dari masalah kesehatan yang tidak diinginkan.
(*)