Bukannya Dapatkan Tubuh Ideal Bak Model Iklan, Perempuan Ini Harus Telan Pil Pahit Alami Efek Samping Diet yang Mengerikan

Selasa, 07 September 2021 | 10:45
KucherAV

Menu Diet Seimbang

GridHype.ID - Salah satu cara menurunkan berat badan paling efektif adalah dengan menjalani program diet.

Program diet itu sendiri juga terbagi dalam beberapa jenis, salah satunya diet karbohidrat.

Namun sayangnya, banyak orang mengartikan diet karbohidrat adalah cara diet yang sama sekali tidak mengonsumsi karbohidrat.

Padahal, melansirAlodokter.com, diet karbohidrat tetap mengharuskan mengonsumsi sumber makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat.

Hanya saja dengan porsi yang lebih sedikit.

Diet karbohidrat ini bahkan disebut lebih efektif menurunkan berat badan jangka pendek jika dibandingkan dengan diet rendah lemak.

Seseorang yang menjalani diet karbohidrat ini pun memilih untuk mengurangi asupan nasi dan roti.

Pasalnya, nasi dan rotimemiliki kandungan karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi.

Dan ya, seorang perempuan asal India ini pun menjalani program diet dengan tidak makan nasi dan gandum selama sebulan.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Mulai Sekarang Rutin Minum Jus Buah ini Setiap Pagi, Ampuh Rontokkan Lemak di Perut Buncit Milikmu Tanpa Perlu Olahraga

Mengutip Nakita.ID dari Healthshots, Sonakshi Kohli membagikan pengalaman tersebut.

Diketahui, dirinya terbiasa mengonsumsi menu parantha di pagi hari dan semangkuk nasi dal saat makan siang.

Namun, dirinya mengalami lonjakan berat badan lantaran pola makannya yang tak sehat, yaitu dengan mengonsumsi camilan sepanjang hari.

Sonaksshi memulai program dietnya dengan menghilangkan dua sumber karbohidrat utama, yaitu nasi dan gandum.

Dirinya mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan sebagai sumber protein.

Hasilnya, Sonakshi mendapati tubuhnya mengalami penurunan berat badan yang drastis.

Dirinya berhasil mendapatkan berat badan ideal sesuai keinginan.

Namun, Sonakshi mendapati dirinya mengalami penurunan konsentrasi.

Bahkan, seringkali ia merasa kekurangan energi.

Penurunan konsentrasi dan energinya tersebut sempat hampir membuat karirnya menurun.

Baca Juga: Mengejutkan, Diet dengan Cara Ini Bisa Tekan Risiko Kanker Payudara, Harus Dicoba!

"Mungkin karena saya menghilangkan sumber gluten sedangkan saya mengonsumsi protein yang mungkin lebih sulit dicerna tubuh," terang Sonakshi.

Apa yang dialami Sonakshi kemudian dikomentari Diksha Chhabra, seorang pakar kebugaran, ahli gizi, dan pendiri Diksha Chhabra Fitness Consultant.

"Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi," terang Diksha.

Ketika seseorang mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan, maka tubuh akan memperoleh energi dari makanan tersebut secara langsung daripada menggunakan cadangan lemak yang tersedia.

Kelebihan energi tersebut kemudian disimpan sebagai lemak, yang bisa menambah cadangan lemak yang sudah ada sebelumnya.

“Namun, ketika seseorang meninggalkan atau mengurangi asupan gandum atau nasi, tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari sumber makanan eksternal. Jadi, biasanya menyerang situs proteinnya dan memecahnya untuk mendapatkan energi,” tambah Chhabra.

Menurut Chhabra, kehilangan berat badan setelah tak makan nasi dan gandung sama sekali bukan karena pemecahan lemak, melainkan karena pemecahan otot.

Kehilangan otot terkait dengan proses metabolisme yang lebih lambat, penurunan berat badan, kehilangan konsentrasi, dan kelelahan.

Menurut Chhabra, program penurunan berat badan yang sehat adalah dengan pola makan seimbang, oahraga, tidur cukup, dan menghindari makanan atau minuman tak sehat.

Yang dimaksud pola makan seimbang adalah dengan tetap mengonsumsi karbohidrat dengan jumlah cukup, tidak berlebih.

Baca Juga: Penderita Asam Lambung Jangan Ragu, Cuma Makan Pisang Ternyata Bisa Atasi Efek Penyakit Tersebut, Cobain Sekarang

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Nakita.ID, Alodokter.com

Baca Lainnya