GridHype.id- Mencuci tangan dengan sabun diketahui menjadi salah satu cara ampuh untuk melindungi diri dari kuman dan virus.
Hal tersebut disampaikan oleh Badan Kesehatan di seluruh dunia.
Bahkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan ada 30 persen penyakit terkait diare dan hingga 21 persen infeksi pernapasan dapat dicegah dengan cuci tangan.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir mampu membasmi kuma dari tangan.
Dengan demikian, kuman tersebut tidak akan bisa masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, atau mata saat tangan menyentuhnya.
Berbagai sabun yang dijual di pasaran diketahui mampun meningkatkan perlindungan terhadap kuman penyakit.
Di antara banyak jenis sabun yang ada, sabun antibakteri digadang-gadang mampu menjadi solusi yang lebih efektif.
Dilansir dari Kompas.com (2/4/2020), rupanya anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Pada kenyataannya, sabun antibakteri tidak lebih baik dari sabun biasa dalam membunuh bakteri dan virus.
Justru sabun tersebut mungkin saja memberikan dampak buruk bagi kita.
Sebuah penelitian di Oxford University mendapat fakta bahwa sabun antibakteri memang mengandung bahan kimia yang mampu menghancurkan bakteri.
“Sabun antibakteri mengandung bahan kimia tambahan yang tidak ditemukan dalam sabun biasa, yang dapat bereaksi dengan permukaan sel bakteri,” ujar pihak Oxford University.
Baca Juga: Tak Hanya Pola Hidup Sehat, Tidur yang Cukup Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh di Tengah Pandemi
Meski demikian, sabun antibakteri yang secara teknis mampu membunuh kuman ternyata belum tentu lebih baik.
Hal yang paling penting dalam proses mencuci tangan adalah kuman yang menghilang dari tangan kita.
Malde dari Oxford University juga mengatakan bahwa agen antibakteri dalam sabun antibakteri menyerang virus dengan cara menghambat pertumbuhannya.
Namun proses tersebut tidak berlangsung dengan cepat dibandingkan dengan sabun biasa.
Malden juga mengatakan bahwa dalam penanganan bakteri dan virus, sabun biasa masih lebih baik dibandingkan dengan sabun antibakteri.
“Tidak ada bukti yang jelas sabun antibakteri bekerja lebih baik daripada sabun lainnya,” kata Fichtenbaum seorang pakar penyakit menular dari University of Cincinnati College of Medicine.
Baca Juga: Mengapa Orang Indonesia Sulit Menjaga Jarak di Tengah Pandemi Covid-19? Ternyata Ini Alasannya
Perlu diketahui bahwa sabun antibakteri mengandung beberapa bahan yang membahayakan meski sudah ada yang menggunakan bahan alami yang lebih aman.
Masih ada produk cuci tangan antibakteri yang memakai bahan kimia yang dilarang dan tercantum pada kemasannya.
Banyak juga sabun yang menggunakan benzalkonium klorida sebagai bahan aktif antiseptic umum yang sebenarnya dapat menyebabkan iritasi kulit.
(*)