Jadi Salah Satu Metode Pengobatan Kanker Payudara yang Paling Diandalkan, Yuk Kenali 2 Jenis Efek Samping Terapi Radiasi

Sabtu, 22 Mei 2021 | 09:30
kompas.com

Radioterapi untuk penderita kanker payudara

GridHype.id- Kanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian dalam dunia kesehatan.

Kanker sebagai penyakit berbahaya yang memungkinkan terjadinya kematian harus diobati dengan cara yang tepat sesuai dengan tingkat keparahannya.

Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan terapi radiasi.

Baca Juga:Kanker Payudara Masih Menghantui Dunia Kesehatan, Tak Disangka Konsumsi Tahu dan Tempe Bisa Jadi Pencegahannya

Metode pengobatan tersebut menggunakan bantuan gelombang energi.

Dilansir dari Kompas.com Sabtu (22/5/2021), gelombang energi yang digunakan dapat merupak DNA sel kanker sehingga mampu mencegah dan memperlambat penyebaran penyakit.

Pengobatan kanker dengan terapi radiasi dapat dikombinasikan dengan metode pengobatan lain seperti kemoterapi dan pembedahan.

Terapi radiasi atau dikenal sebagai radioterapi ini dapat diterapkan untuk segala stadium kanker dari stadium awal hingga stadium lanjut.

Baca Juga:Jadi Kasus Tertinggi di Indonesia, Bisakah Pengobatan Kanker Payudara Dilakukan Tanpa Kemoterapi?

Gelombang energi sinar-X yang ditembakkan ke tubuh tidak menimbulkan rasa sakit dan sifatnya tidak terlihat.

Namun demikian, metode pengobatan ini bukan berarti tak memiliki efek samping.

Sama halnya dengan pengobatan lain, terapi radiasi memiliki dua jenis efek samping yaitu jangka pendek dan jangka panjang.

Dilansir dari hellosehat.com, efek samping jangka pendek yang mungkin dialami oleh penderita kanker payudara akibat terapi radiasi adalah iritasi kulit di area yang terkena radiasi.

Iritasi tersebut dapat berupa rasa gatal, kemerahan, mengelupas, atau bahkan melepuh seperti terbakar sinar matahari.

Baca Juga:Kanker Payudara Masih Menghantui Dunia Kesehatan, Tak Disangka Konsumsi Tahu dan Tempe Bisa Jadi Pencegahannya

Selain iritasi kulit, penderita kanker payudara yang tengah menjalani terapi radiasi juga dapat mengalami rasa lelah yang tak biasa.

Efek samping lain yang mungkin muncul adalah terjadinya pembengkakan di payudara dan terjadi perubahan sensasi kulit.

Selain itu, apabila sinar radiasi diarahkan ke area bawah lengan, maka penderita dapat mengalami kehilangan bulu ketiak.

Efek samping jangka pendek ini hanya berlangsung sementara dan biasanya akan berangsur pulih ketika minggu-minggu terakhir pengobatan.

Jika ada efek samping jangka pendek, terapi radiasi juga dapat menimbulkan efek samping jangka panjang.

Baca Juga: Tak Melulu Kanker Payudara, Penyebab Munculnya Benjolan Bisa Jadi Karena 3 Hal Ini, Apa Saja?

Paparan sinar radiasi memungkinkan terjadinya penggelapan pada kulit payudara, selain itu pori-pori juga mungkin akan membesar.

Kesensitifan kulit akan berkurang serta terasa lebih tebal dan kencang.

Seringkali payudara juga terlihat membesar karena adanya penumpukan cairan, tak jarang juga bahkan mengalami pengecilan karena jaringan parut.

Efek samping jangka panjang ini mungkin dirasakan selama setahun setelah terapi radiasi.

Beberapa efek samping tersebut dapat dikurangi oleh penderita kanker payudara dengan melakukan beberapa hal seperti mengenakan pakaian longgar jika terjadi iritasi kulit, mengenakan bra tanpa kawat, dan menggunakan sabun dengan pelembab.

Menggaruk atau menggosok kulit yang terdampak juga tidak dianjurkan, jangan pula mengompres dengan es atau bantalan pemanas.

Kelelahan yang terjadi juga dapat diatasi dengan cara memperbanyak waktu istirahat.

Pola makan yang sehat juga dapat menjadi salah satu faktor untuk mengurangi efek samping yang mungkin terjadi.

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com, hellosehat.com