Dinilai Tak Tepat Momen, Pidato Jokowi yang Promosikan Bipang Ambawang Tuai kontroversi, ini Klarifikasi Mendag

Minggu, 09 Mei 2021 | 10:00
Instagram @jokowi

Presiden Jokowi

Gridhype.id-Beberapa waktu lalu, pidato Presiden RI Joko Widodo mencuri perhatian publik.

Pidato yang diungah di kanal YouTube Kementerian Perdagangan Indonesia (BBI) pada 5 Mei 2021 lalu, membuat publik heboh.

Hal ini dikarenakan Jokowi mempromosikan salah satu kuliner lokal Bipang Ambawang.

Bagi yang belum tahu, Bipang Ambawang merupakan salah satu kuliner khas Kalimantan.

Baca Juga: Berhasil Rampungkan Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), Jokowi Beri Dua Jempol untuk Pemerintah Kota Surabaya

Dalam pidato tersebut, Jokowi mengajak masyarakat untuk membeli kuliner lokal salah satunya adalah Bipang Ambawang secara online.

Namun kuliner yang berbahan dasar babi panggang ini justru memicu perbincangan publik.

Bipang Ambawangdinilai tak layak untuk dipromosikan pada momen Ramadhan dan menjelang Idul Fitri ini.

Sebab, makanan babi panggang ini haram dikonsumsi oleh muslim.

IG Bipang Ambawang

Foto bipang ambawang, kuliner khas Kalimantan yang disebut Presiden Jokowi dalam pidatonya. Viral karena mengandung bahan ini.

Baca Juga: Peringati Hari Buruh, Jokowi Singgung Karya dan Ketekunan Para Pekerja

Hal itu sebagaimana yang disampaikan pemilik akun Twitter @Hilmi28, Hilmi Firdausi.

"Assalamu’alaikum Pak @jokowi, mhn diklarifikasi ttg oleh2 lebaran Bipang Ambawang karena itu adlh babi panggang yg jelas haram bagi muslim, apa lagi ini Idul Fitri hari raya ummat Islam, tdk elok rasanya. Apakah ini disengaja, atau karena bapak tdk tau? Tks atas jawabannya," twit akun @Hilmi28.

Namun ada pula yang menganggap bahwa pidato Jokowi tentang Bipang Ambawang ini ditujukan untuk umat Kristen dan Katolik menjelang Kenaikan Isa Al Masih yang jatuh pada 13 Mei 2021.

"Ingat selain lebaran tanggal 13 mei hari raya kenaikan Yesus ke Surga, jadi bipang ambawang itu hak kami...," tulis akun @KatolikG.

Baca Juga: Tinjau Langsung Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi Seniman dan Budayawan, Presiden Jokowi Sapa Cak Lontong hingga Aktor Nicholas Saputra

Staf Khusus Presiden Bidang Komunkasi Fadjroel Rachman dalam akun Twitter-nya berusaha meluruskan istilah Bipang Ambawang ini. Fadjroel menyebut bahwa Bipang yang dimaksud Jokowi adalah kuliner dari bahan beras.

"Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras ini memang makanan hit sampai sekarang ya. Nuhun," cuit Fadjroel.

Klarifikasi Mendag

Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi mengklarifikasi maksud Jokowi tentang Bipang Ambawang ini.

Luthfi menyebutkan bahwa pidato Jokowi tersebut adalah mengajak masyarakat mencintai dan membeli produk lokal.

Baca Juga: Mampu Undang Presiden di Acara Pernikahannya, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Langsung Heboh saat Tahu Isi Kado dari Jokowi

Meski tidak menyebut secara gamblang bahwa Bipang Ambawang itu ditujukan untuk umat Kristen dan Katolik, namun Luthfi menyatakan bahwa pada 13-14 Mei 2021 itu adalah momen penting bagi umat Islam dan Kristen/Katolik, yakni Idul Fitri pada 13-14 Mei dan Kenaikan Yesus Kristus.

Luthfi menyatakan bahwa pidato Presiden Jokowi itu ditujukan untuk masyarakat Indonesia yang terdiri dari ragam suku, agama dan budaya yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah,

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya