GridHype.ID - Pil pahit bagi Tsania Marwa kala ia mendapati respon kedua anaknya yang enggan pulang bersama sang ibu.
Seperti yang kita tahu, perselisihan rumah tangga Atalarik Syach dan Tsania Marwa memang alot.
Melansir Tribunnews, setelah perceraian, hak asuh anak jatuh ke tangan Tsania Marwa.
Ya, pada 15 Agustus 2017, keduanya resmi bercerai dengan hak asuh anak yang jatuh ke tangan Tsania Marwa.
Namun, Atalarik sendiri enggan melepas kedua anaknya pada sang mantan istri.
Meski telah lama bercerai dari Atalarik Syach, hubungan Tsania Marwa dengan sang mantan suami masih terlibat perang dingin hingga saat ini.
Bahkan nih, pertemuan Tsania Marwa dengan kedua anaknya disebut kerap mendapat larangan dari Atalarik Syach.
Melansir Grid.ID, Tsania bahkan harus diam-diam ke sekolah anak-anaknya bila ingin bertemu kedua buah hatinya.
Namun, semenjak pandemi ia jadi tak lagi bisa bertemu dengan Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira dari, kedua buah hatinya.
Tsania Marwa telah didampingi pihak Pengadilan Agama Cibinong dan kepolisian saat menjemput kedua anaknya di rumah Atalarik Syach, di kawasan Cibinong, Jawa Barat, Kamis (29/4/2021).
“Ibu Tsania belum bertemu dengan anaknya karena anak terkunci dalam kamar,” kata Dede Supriadi, panitera PA Cibinong di kawasan Cibinong, Jawa Barat, Kamis (29/4/2021).
Tsania tak bisa bertemu dengan kedua anaknya lantaran Syarif dan Aisyah mengunci diri di kamar dan ketakutan.
"Tadinya tuh gini, saya sudah sempat punya momen sama anak saya," kata Tsania Marwa
"Dia udah baik banget minta disuapin, terus kasih sayangnya berasa banget," lanjut Tsania Marwa.
Namun, kedua anaknya mendadak ketakutan dan langsung masuk ke dalam kamar lalu mengunci pintu.
"Tiba-tiba ada provokasi, ya ada orang ngomong dengan nada tinggi. Makanya anak saya takut terus masuk kamar," terang Tsania Marwa.
Sosok yang dimaksud Tsania Marwa tak lain ialah pengacara Atalarik Syach.
"Itulah tadi yang pengacaranya (Atalarik Syach) ngomong kayak ngagetin anak-anak," kata Tsania Marwa.
Atas dasar hal tersebut, Tsania Marwa gagal memboyong putra-putrinya ke rumahnya.
"Kami sudah berusaha maksimal, tetapi kondisi anak tidak mungkin dipaksa karena ada aturan dan amanat dari pimpinan juga, harus humanis, persuasif," tukas Dede Supriadi lagi.(*)