GridHype.ID - Kanker payudara masih menjadi momok bagi sebagian besar kaum perempuan.
Kendatipun identik dengan penyakit kaum hawa, penyakit ini juga dapat diderita oleh pria.
Penyebabnyapun bisa beragam bisa faktor, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat, kerusakan DNA, hingga mutasi genetik.
Beberapa faktor risiko kanker payudara memang tak bisa dihindari, namun menjaga kesehatan tetap wajib dilakukan sebagai upaya pencegahan.
Cara mencegah kanker payudara Dilansir dari CDC, 14 September 2020, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan sekaligus mencegah kanker payudara.
1. Menjaga berat badan agar tidak berlebihan
2. Berolahraga secara teratur
3. Batasi atau hentikan kebiasaan minum alkohol
4. Jika sedang menjalani terapi hormon atau mengonsumsi kontrasepsi oral, perhatikan risikonya
5. Memberikan ASI eksklusif pada anak
Selain itu, pola makan juga memiliki peran, meski tidak signifikan, dalam mencegah kanker payudara.
Lemak yang terkandung dalam makanan dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Sementara itu, buah, sayur, dan biji-bijian mampu mengurangi risikonya.
Agar upaya pencegahan kanker payudara semakin maksimal, di samping menjalani pola hidup sehat, lakukan mammogram secara teratur.
Dilansir dari WebMD, 13 Desember 2019, American Cancer Society merekomendasikan wanita berusia 40 hingga 44 tahun untuk segera melakukan skrinning mammogram setiap tahun.
Wanita berusia 45 hingga 54 tahun pun sebaiknya melakukan mammogram setiap tahun dan wanita di atas 55 tahun terus melakukan mammogram setiap satu hingga dua tahun. Namun, jika ada anggota keluarga yang mengidap kanker payudara, beberapa ahli menyarankan untuk melakukan mammogram di usia 40 tahun atau lebih awal.
Gejala kanker payudara Benjolan di area payudara kerap dikaitkan dengan kanker payudara.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan Enak yang Wajib Kamu Tahu Jika Ingin Terhindar dari Kanker Payudara
Di samping itu, ada beberapa gejala kanker payudara yang juga penting untuk dikenali.
Dilansir dari Healthline, 30 Juni 2020, gejala awal kanker payudara meliputi bentuk puting berubah, nyeri payudara, keluar carian dari puting, kemerahan, bengkak, iritasi, gatal, ruam, dan bengkak di area tulang selangka atau di bawah lengan.
Kemudian, gejala kanker payudara lebih lanjut dapat berupa puting susuk masuk ke dalam, salah satu payudara membesar, muncul lesung pipit pada permukaan payudara.
Selain itu, benjolan yang muncul sebagai gejala awal pun kian membesar, berat badan turun, kelenjar getah bening membengkak, dan pembuluh darah di payudara terlihat.
Jika mengalami satu atau beberapa gejala yang disebutkan, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Biasanya, dokter akan melakukan serangkaian tes untuk memastikan diagnosis dari gejala-gejala yang dilaporkan.
Kenali 6 gejala kanker payudara
Fase awal kanker payudara rata-rata asimtomatik atau tanpa ada tanda dan gejala.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 3 Pengobatan Alternatif Ini Ternyata Ampuh Banget Buat Atasi Kanker Payudara!
Tanda dan gejala yang paling umum adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara.
Adapun tanda dan gejala lanjut kanker payudara, meliputi kulit cekung, retraksi atau deviasi puting susu dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah dari puting.
Kulit tebal dengan pori-pori menonjol sama dengan kulit jeruk dan atau ulserasi pada payudara meupakan tanda lanjut dari penyakit.
Lebih jauh, dalam Buku Saku Keperawatan Onkologi (2005) karya Shirlet E. Otto, dijelaskan secara lengkap mengenai gambaran klinis pada kanker payudara, termasuk mengenai gejala yang paling sering terjadi.
Berikut poin-poinnya:
Gejala kanker payudara yang paling sering terjadi
1. Timbul massa (terutama jika keras, irregular, tidak nyeri tekan) atau penebalan pada payudara atau daera aksila
2. Rabas puting payudara unilateral, persisten, spontan yang mempunyai karakter serosanguinosa, mengandung darah, atau encer
3. Retraksi atau inversi puting susu (puting masuk ke dalam)
4. Perubahan ukuran, bentuk atau tekstur payudara (asimetris)
5. Pengerutan atau pelekukan kulit di sekitarnya
6. Kulit yang berisik di sekeliling puting susu
Gejala penyebaran lokal atau regional
1. Kemerahan, ulserasi, edema, atau pelebaran vena
2. Perubahan peau d’orange (seperti kulit jeruk)
3. Pembesaran kelenjar getah bening aksila
Bukti metastesis
1. Nyeri kepala yang hebat, muntah proyektil, kesadaran menurun
2. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
3. Pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula dan servikal
4. Hasil rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa efusi pleura
5. Peningkatan alkali fosfatase, kalsium, pindal tulang posifit dan atau nyeri tulang yang berkaitan dengan penyebaran kanker ke tulang
6. Tes fungsi hati abnormal
Terkait penyakit kanker payudara ini, sangat dianjurkan bagi Anda yang mendapati gejala awal, seperti muncul massa atau benjolan untuk lebih segera berkonsultasi dengan dokter.
Dalam Buku Deteksi Dini Kanker & Simplisia Antikanker (2004) karya Setiawan Dalimartha, juga dijelaskan kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan.
Di mana, penderita merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan tidak terganggu aktivitasnya.
Tanda yang mungkin dirasakan pada stadium dini adalah terasa benjolan kecil di payudara.
Keluhan baru timbul apabila penyakitnya sudah lanjut.
Beberapa keluhan yang biasanya muncul, yakni:
* Teraba benjolan pada payudara
* Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya
* Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati
* Eksim pada puting susu dan sekitarnya
* Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting atau keluar air susu pada wanita yang tidak sedang hamil atau menyusui
* Puting susu tertarik ke dalam
* Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk.
(*)