Kini Hanya Bisa Menerima Kepergian Sang Suami, Cerita Pilu Istri Serda Hermanto Sempat Tinggalkan Pesan Ini Sebelum Berangkat Bertugas

Senin, 26 April 2021 | 14:30
Surabaya.Tribunnews.com/Willy Abraham

Eli bersama kedua putrinya menunggu kepulangan sang suami Serda Hermanto yang menjadi awak kapal KRI Nanggala-402 pulang ke rumah.

GridHype.ID - Eli Lailatul (35) hanya bisa duduk tercenung.

Sambil duduk di atas karpet ia menjaga kedua putrinya yang tertidur lelap di atas kasur hingga pukul 09.00 Wib.

Putrinya tertidur sambil memegang gadget atau gawai di tangan.

Baca Juga: Video Putra Salah Satu Awak KRI Nanggala 402 yang Tak Perbolehkan Ayahnya Bertugas Jadi Viral, Arie Untung Titip Pesan Haru Ini: Pasti Kamu Bangga Sama Dia, Bilangin Terima Kasih Ya

Kasur itu kini berada di ruang tamu, Eli bersama kedua putrinya menunggu kepulangan sang suami Serda Hermanto yang menjadi awak kapal KRI Nanggala-402 pulang ke rumah.

Dua etalase berisikan obat-obat herbal yang dijualnya digeser dekat tembok di ruang tamu.

Mereka terlihat memantau kabar sang ayah belum pulang ke rumah hingga hari ini.

Eli berusaha tegar saat satu persatu tetangga datang memberi dukungan moril di rumahnya di Desa Tumapel, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik.

Kedua orang tua dan mertua Eri juga menemaninya sambil menemani sang cucu yang paling kecil lelap tertidur di ruang tamu sembari mengipasi dengan kain jarik.

Anak keduanya yang masih duduk di bangku SMP bermain gawai sambil menunggu kepulangan ayahnya. Sedangkan anak pertama yang duduk di bangku SMA memilih berada di dalam kamar.

Wanita berkerudung ungu ini mengingat ucapan sang suami sebelum meninggalkan rumah. Yaitu, mengajak anak yang paling kecil untuk jalan-jalan bermain.

Baca Juga: Bak Miliki Firasat Petaka Akan Terjadi, Lettu Imam Adi Salah Satu Awak KRI Nanggala-402 Sempat Dikunci di Kamar Oleh sang Anak dan Tak Dibolehkan Bertugas

"Setiap mau tugas selalu mengajak anak yang paling kecil mau main kemana setiap sabtu minggu. Kalau sabtu minggu tidak bisa, ya sabtu minggu depannya lagi selalu begitu," terangnya.

Pada Senin (19/4/2021) kemarin adalah kontak terakhir. Saat itu, sang suami pamit berangkat kerja bertugas karena di dalam laut susah sinyal.

Setiap akan berangkat tugas, Serda Hermanto selalu mengajak anaknya untuk bermain atau sekadar keluar rumah menghabiskan waktu pada akhir pekan.

Pekan ini, seharusnya Serda Hermanto sudah kembali di rumah, menggendong putri kecilnya yang masih TK untuk bermain di akhir pekan.

Namun, pada Rabu (21/4/2021) kemarin dia mendapat kabar bahwa KRI Nanggala-402 hilang kontak sampai saat ini hingga dinyatakan tenggelam.

Usai menerima kabar itu, Eli ditemani ketiga buah hatinya berusaha menghubungi sang suami yang berada di dalam kapal selam tersebut namun susah sinyal.

"Mungkin mereka sudah mengerti, Insya Allah tegar-tegar anak saya," kata dia.

Baca Juga: Detik-detik Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Komandan Sempat Berikan Otoritas Penembakan Torpedo

Eli mengaku saat ini hanya bisa menunggu perkembangan terbaru KRI Nanggala-402 dari posko crisis center Komandan Armada II (Koarmada) Surabaya.

"Ada grup WA nya, saya setiap hari mendapat perkembangan terbaru dari sana," tambahnya.

Eli bersama tiga anaknya ingin sang suami Serda Hermanto pulang ke rumah dalam kondisi selamat. Berkumpul kembali dengan keluarga bersama ketiga anaknya.

Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 meninggal.

"Dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI, saya nyatakan bahwa 53 personel onboard KRI Nanggala-402 telah gugur," katanya sedikit tercekat dalam konferensi pers, Minggu (25/4/2021).

Ia menyampaikan, telah diperoleh citra yang telah dikonfirmasi sebagai bagian KRI Nanggala 402 meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal NK-11.

Baca Juga: Rumah Sakit Apung Milik TNI AL Merapat Untuk Bantu Korban Gempa Mamuju, Sebelumnya Pernah Ditugaskan Pada Saat Tsunami Aceh

Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur.

Adapun KRI Nanggala-402 merupakan kapal yang dibuat oleh pabrikan Howaldtswerke, Kiel, Jerman tahun 1979 dan dibeli oleh Indonesia pada 1981.

Kapal tersebut sempat menjalani perawatan di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan pada 2009-2012.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Surya Online, Kompas