Sempat Hebohkan Warga Dunia Gegara Menelan Korban, WHO Malah Sebut Manfaat Vaksin AstraZeneca Jauh Lebih Besar daripada Risikonya

Kamis, 08 April 2021 | 20:30
via tribunnews

vaksin AstraZeneca.

GridHype.ID- Beberapa waktu lalu, vaksin AstraZeneca sempat membuat heboh publik.

Pasalnya, muncul efek samping yang menyebabkan pembekuan darah yang ditimbulkan vaksin AstarZeneca.

Bahkanefek samping tersebut menyebabkanorang meninggal duniausaidisuntik vaksinAstraZeneca.

Sontak kabar tak menyenangkan itu langsung mengejutkan banyak orang.

Baca Juga: Tak Hanya Iptu LT, Puluhan Anggota Brimob Ini Juga Meriang Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca, Komandan: Tidak Ada Masalah

Karena itulah, vaksinAstraZeneca sempat ditangguhkan di sejumlah negara.

Hingga kini, vaksin AstraZeneca masih menuai beragam pro dan kontra, terutama soal risiko efek samping dari vaksin tersebut.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa manfaat vaksin Covid-19 ini jauh lebih besar dibandingkan risikonya.

WHO memperkirakan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/4/2021), tidak akan ada alasan untuk mengubah penilaian terhadap manfaat vaksin AstraZeneca dalam melindungi orang-orang dari Covid-19.

Baca Juga: Kabar Duka, Anggota Brimob Polda Maluku Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca, Begini Penjelasan Lengkapnya

Sebab, menurut Rogerio Gaspar, direktur regulasi dan prakualifikasi WHO, manfaat vaksin virus corona yang dikembangkan bersama University of Oxford itu lebih besar daripada risiko dari efek samping yang ditimbulkan.

Saat ini, kata Gaspar, WHO sedang mempelajari dengan cermat data terbaru dari vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Bersama regulator Eropa dan negara lainnya, WHO menyelidiki laporan pembekuan darah yang terjadi pada sejumlah orang yang telah divaksinasi dengan vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Australia Temukan Kasus Pembekuan Darah Usai Penyuntikan Vaksin AstraZeneca, Kini Selidiki Kaitannya dengan Penangkal Covid-19 Asal Inggris Itu

Seorang pejabat senior di regulator obat-obatan Eropa mengatakan bahwa ada hubungan yang jelas antara vaksin Covid-19 AstraZeneca dan pembekuan darah yang sangat langka pada otak.

Meskipun penyebab langsung dari penggumpalan darah tersebut masih belum diketahui.

European Medical Agency (EMA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, setelah komentar Marco Cavaleri, ketua tim evaluasi vaksin, bahwa pihaknya masih melakukan peninjauan terhadap vaksin tersebut.

Diharapkan hasil peninjauan vaksin AstraZeneca ini dapat diumumkan pada Rabu atau Kamis, pekan ini.

Baca Juga: Punya Efek Samping yang Jarang tapi Parah, Komisi Vaksin Asal Jerman Sarankan Pakai Produk Vaksin Covid-19 Berbeda untuk Dosis Kedua Usai Suntikan Vaksin AstraZeneca

Gaspar mengatakan bahwa WHO mengharapkan agar dapat mencapai penilaian baru pada Rabu atau Kamis, yakni setelah kelompok penasihat keamanan vaksinnya bertemu.

Akan tetapi, dia tidak yakin akan ada alasan untuk mengubah nasihatnya bahwa manfaat vaksin AstraZeneca tersebut lebih besar daripada risikonya.

"Apa yang dapat kami katakan adalah penilaian yang kami miliki saat ini, dan ini sedang dipertimbangkan oleh para ahli, adalah bahwa penilaian manfaat-risiko untuk vaksin AstraZeneca sebagian besar masih positif," kata Gaspar dalam konferensi pers WHO di Jenewa, Swiss.

Baca Juga: Kabar Tak Sedap, Jerman Lagi-lagi Tangguhkan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Usai Muncul Kasus Pembekuan Darah

"Kami terus melihat sejumlah temuan yang merupakan peristiwa langka yang menghubungkan trombositopenia dengan kejadian tromboemboli. Peristiwa langka tersebut sekarang dikategorikan dalam hal diagnostik, dalam hal populasi, dalam hal distribusi dalam populasi," jelasnya.

Gaspar menambahkan bahwa saat ini, WHO telah berhubungan dengan berbagai komite ahli nasional dan regional yang akan memutuskan status regulasi vaksin.

"Untuk saat ini tidak ada bukti bahwa penilaian manfaat-risiko untuk vaksin perlu diubah," imbuh dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar daripada Risikonya"

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya