Punya Efek Samping yang Jarang tapi Parah, Komisi Vaksin Asal Jerman Sarankan Pakai Produk Vaksin Covid-19 Berbeda untuk Dosis Kedua Usai Suntikan Vaksin AstraZeneca

Jumat, 02 April 2021 | 21:00
kompas.com

Fakta kandungan vaksin AstraZeneca sebenarnya.

GridHype.ID - Penggunaan Vaksin AstraZeneca sempat ditangguhkan di beberapa negara termasuk Indonesia.

Meski begitu, vaksin covid-19 asal Inggris ini terus didistribusikan ke berbagai negara.

Vaksin AstraZeneca di Indonesia sendiri sudah disebarkan ke beberapa wilayah.

Baca Juga: Terlalu Banyak Dampak Negatif dari Pembelajaran Jarak Jauh, Nadiem Makarim Prioritaskan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Terima Vaksin Covid-19, Harapkan Semua Sekolah Dibuka Pada Juli 2021

Diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, rupanya vaksin AsraZeneca memiliki catatan khusus dari komisi vaksin asal Jerman yang disebut STIKO.

Melansir dari reuters.com,STIKO merekomendasikan orang di bawah 60 tahun yang telah mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19 dari AstraZeneca harus menerima produk yang berbeda untuk dosis kedua mereka.

Awal pekan ini, Jerman mengatakan hanya orang yang berusia 60 tahun ke atas yang harus diberikan vaksin AstraZeneca.

vaksinBaca Juga: Indonesia Bertengger di Posisi Keempat sebagai Negara Terbanyak Memberikan Vaksin Covid-19, Menkes: Hari Ini Vaksinasi Bisa Tembus 10 Juta

Hal ini merujuk pada efek samping tromboemboli yang jarang terjadi namun parah.

STIKO mengatakan nantinya akan membuat rekomendasi terpisah untuk orang-orang muda yang sudah menerima suntikan pertama.

Dalam rekomendasi terbaru di situsnya, STIKO mengatakan tidak ada bukti ilmiah tentang keamanan serangkaian vaksin campuran.

“Hingga data yang sesuai tersedia, STIKO merekomendasikan untuk orang yang berusia di bawah 60 tahun alih-alih dosis AstraZeneca kedua, dosis vaksin mRNA harus diberikan 12 minggu setelah vaksin pertama,” kata STIKO.

Vaksinasi Messenger RNA (mRNA) yang dimaksud adalah vaksin yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Baca Juga: Dosis Pertama Relatif Lemah, Vaksin Pfizer dan Moderna Disebut Lebih Ampuh pada Suntikan Kedua, CDC: Risiko Infeksi Covid-19 Turun 90 Persen

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber reuters.com