GridHype.ID - Sudah setahun lebih pandemi virus corona mewabah di negara kita.
Sampai saat ini, pasien yang terinfeksi Covid-19 masih terus bertambah setiap harinya.
Meski begitu, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 juga terus bertambah.
Sementara itu, muncul pertanyaan apakah setelah terpapar Covid-19, orang tersebut masih bisa kembali terinfeksi?
Ternyata begini penjelasannya.
Melansir dari Grid.ID, para ahli berasumsi bahwa orang yang telah sembuh dari Covid-19 umumnya mempunyai antibodi yang dapat melindungi dari terinfeksi Covid-19.
Hal ini berdasar kepada sebuah penelitian yang dilakukan oleh UK Biobank yang dikutip dari Kompas.com.
Seorang professor dan kepala ilmuwan di UK Biobank, Naomi Allen, menyebutkan bahwa antibodi orang yang telah sembuh dari Covid-19 dapat bertahan hingga enam bulan.
"Sebagian besar orang (sembuh dari Covid-19) mempertahankan antibodi yang dapat dideteksi setidaknya selama enam bulan setelah terinfeksi virus corona," jelas Allen yang dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, seperti yang dikutip dari Kontan.co.id, masih diperlukan penelitian lebih lanjut sebelum mencapai kesimpulan yang pasti terhadap kemungkinan reinfeksi atau infeksi ulang.
Bahkan, mengutip Kompas.com, penelitian yang diterbitkan di Lancet Infectious Disease menunjukkan seseorang bisa mengalami gejala yang lebih parah pada kasus infeksi Covid-19 yang kedua.
Seorang pria berusia 25 tahun di Nevada yang pernah terinfeksi Covid-19 pada bulan April 2020 diteliti secara terperinci oleh para ilmuwan.
Awalnya pria itu mengalami gejala umum seperti batuk, sakit tenggorokkan, sakit kepala, mual, dan diare hingga akhirnya dinyatakan negatif.
Tapi, pada akhir bulan Mei 2020, pria itu mulai mengalami gejala yang sama hingga akhirnya dinyatakan positif Covid-19 untuk kedua kalinya pada bulan Juni awal tahun 2020.
Sayangnya, gejala yang dialami semakin serius hingga dokter harus memberikan oksigen tambahan untuk membantu pernapasannya.
Walau demikian, asisten professor epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr. Michael Mina mengungkapkan bahwa kejadian yang menimpa pria tersebut bisa saja kebetulan.
Menurut Mina, kasus reinfeksi serius dari jutaan kasus Covid-19 di Amerika Serikat sangat jarang terjadi.
“Reinfeksi sangat penting untuk membangun sistem kekebalan kita. Tapi seperti apa pun, ketika cukup banyak orang yang terpapar ulang, akan ada kasus langka di sana-sini, di mana seseorang itu bisa saja lebih sakit ketika terinfeksi untuk kedua kalinya," tulisnya dalam sebuah unggahan di Twitter.
Nah, walaupun ada kasus reinfeksi yang gejalanya lebih parah daripada kasus infeksi pertama, masyarakat disarankan untuk tidak panik.
Memang, kekebalan terhadap virus corona pada orang yang telah sembuh dari Covid-19 tidak dapat dijamin, sehingga kasus reinfeksi mungkin saja terjadi.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan para pasien yang telah sembuh dari Covid-19 untuk tidak menyepelekan virus corona.
Jangan lengah dan seolah-olah kamu belum pernah terinfeksi Covid-19.
So, kamu harus selalu patuhi protokol kesehatan dengan disiplin menjaga jarak, rajin mencuci tangan serta menggunakan masker ya!
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Terinfeksi Covid-19 untuk Kedua Kalinya Bisa Timbulkan Gejala yang Lebih Parah, Benarkah Demikian?"
(*)