Waspada, Jangan Sembarangan Unggah Sertifikat Vaksinasi Covid-19 ke Media Sosial, Satgas: Tersebarnya Data Pribadi Dapat Membawa Risiko

Rabu, 24 Maret 2021 | 21:00
Pexels

Ilustrasi vaksin COVID-19

GridHype.ID -Ada kabar penting untuk kamu yang memiliki sertifikat vaksinasi Covid-19.

Ya, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia kini telah memasuki tahap kedua.

Sasaran penerima vaksin Covid-19 tahap kedua ini ditujukan untuk petugas pelayanan publik dan juga para lanjut usia (lansia di atas 60 tahun).

Setelah kamu disuntik, nantinya kamu akan mendapatkan sertifikat vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Pesantren di Jawa Timur Sebagai Penerima Vaksin AstraZeneca, Juru Bicara Kemenkes Beri Penjelasan Ini

Nah, sertifikat tersebut tidak boleh sembarangan kamu unggah di media sosial.

Pasalnya, dalam sertifikat itu terdapat data diri pribadi penerima vaksin.

Melansir dari Kompas.com, Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat tak mengunggah sertifikat bukti vaksinasi ke media sosial.

Ia mengingatkan pentingnya melindungi data pribadi yang ada dalam sertifikat bukti vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Imbau Masyarakat Tidak Unggah Sertifikat di Sosmed, 3 Hal Ini Jadi Alasan Tak Semua Orang Layak Terima Vaksinasi Covid-19

"Pemerintah meminta kepada para penerima vaksin Covid-19 yang sudah mendapat sertifikat bukti telah divaksin agar tidak mengunggahnya ke media sosial ataupun juga mengedarkannya," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/3/2021).

Wiku mengatakan, dalam sertifikat bukti vaksinasi terdapat data pribadi berbentuk QR code yang dapat dipindai.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat yang telah menerima sertifikat vaksinasi bijak dalam bertindak dan melindungi data pribadi.

"Gunakan sertifikat tersebut sesuai dengan kebutuhannya karena tersebarnya data pribadi dapat membawa risiko bagi kita," jelas Wiku.

Baca Juga: Perlukah Mematuhi Prokotol Kesehatan Jika Sudah Menerima Vaksin Covid-19? Berikut Jawabannya

Adapun menurut Wiku, hingga 20 Maret 2021, masyarakat yang sudah menerima vaksinasi mencapai 5 juta jiwa.

Ia berharap angka ini terus meningkat dengan cepat.

Wiku memastikan bahwa vaksin virus corona yang diberikan ke masyarakat aman, berkhasiat, dan minim efek samping.

Oleh karena itu, masyarakat diminta tak ragu mengikuti vaksinasi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Baca Juga: Bikin Heboh, Vaksin AstraZeneca Ternyata Mengandung Tripsin dari Babi, MUI Beberkan Alasan Umat Muslim Boleh Menggunakannya

"Saya meminta kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam program vaksinasi ini sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan," ucap Wiku.

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021.

Pada tahap pertama, vaksinasi diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan.

Saat ini, vaksinasi sudah menginjak tahap kedua yang menyasar pada petugas pelayan publik dan lansia.

Baca Juga: Hindari Jenis Obat-obatan Penghilang Rasa Sakit, Jangan Lakukan 4 Hal Ini Usai Vaksinasi Covid-19 Agar Tak Menyesal

Ditargetkan vaksinasi dapat menjangkau 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa.

Sementara itu, berikut ini update data terkini kasus virus corona di Indonesia, hingga Rabu (24/3/2021) pagi ini.

Melansir dari laman covid-19.go.id via TribunJogja.com, menyatakan kasus terkonfirmasi positif corona telah mencapai angka 1.471.225 pasien.

Jumlah ini mengalami penambahan sebanyak 5.297 kasus, dibanding data terakhir pada hari sebelumnya.

Baca Juga: Menkes Sebut Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Jadi Syarat Pelaku Perjalanan Picu Perdebatan, Satgas Covid-19: Masih Wacana

Di sisi lain, kabar gembiranya adalah angka kesembuhan pasien covid-19 di Indonesia juga dilaporkan terus bertambah.

Tercatat, hingga saat ini angka kesembuhan telah mencapai 1.304.921 orang.

Angka kesembuhan ini bertambah sebanyak 6.954 orang dari hari sebelumnya

Sementara untuk pasien meninggal terkonfirmasi positif virus corona bertambah 154 orang.

Dengan demikian, total pasien meninggal hingga saat ini adalah sebesar 39.865 orang.

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, Tribunjogja.com

Baca Lainnya