Ketua DPRD Berikan Apresiasi Kinerja Anies Baswedan Usai DKI Jakarta Berhasil Keluar dari Zona Merah, Epidemiolog Waspadai Varian Baru Asal Brasil

Selasa, 09 Maret 2021 | 06:45
tribunnews.com

Anies Baswedan

GridHype.ID - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama satu tahun.

Beberapa daerah seperti DKI Jakarta sempat menjadi episentrum atau pusat penularan Covid-19 terbanyak.

Namun kini, buah kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menunjukkan hasil yang baik.

Baca Juga: Makan Hati Bahas Gaji Sampai Sesumbar Sempat Janji Belikan Rumah untuk Sang Asisten, Raffi Ahmad Berkilah Singgung Covid-19, Merry : Jangan Pernah Nunda-nunda Janji

DKI Jakarta akhirnya telah keluar dari zona merah.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsuadi mengapresiasi kinerja Gubernur DKI Jakarta dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Dilansir dari Tribunnews.com, hal ini terbukti setelah Satgas Covid-19 pemerintah pusat telah mengkonfirmasi Jakarta keluar dari zona merah penularan virus berbahaya dari Cina itu.

Baca Juga: Kontak Erat Bahkan Gantian Hisap Vape Bareng Azriel, Terungkap Rahasia Anang Hermansyah Tak Tertular Covid-19

"Walaupun tetap bertambah setiap harinya kasus Covid-19 di Ibu kota, tetapi angkanya tidak terlalu tinggi seperti bulan kemarin," tulisnya dalam unggahan di instagram resminya @prasetyoedimarsudi dikutip TribunJakarta.com, Minggu (7/3/2021).

Dibandingkan bulan lalu, kasus Covid-19 di ibu kota memang mengalami penurunan cukup signifikan.

Kini, angka penambahan kasus Covid-19 di ibu kota hanya berkisar di angka 1.000 hingga 2.000 per hari.

Baca Juga: Virus Corona B.1.1.7 Masuk ke Indonesia, Epidemiolog Ini Justru Tak Kaget Hingga Yakini Mutasi Covid-19 Asal Inggris Sudah Menyebar

Padahal, penambahan kasus Covid-19 pernah mencapai 4.213 pasien pada 7 Februari 2021 lalu.

"Ini adalah bukti perjuangan dan kerja keras bersama semua pihak mulai dari masyarakat yang sampai saat ini terus meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan menekan laju penularan Covid-19 ini tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan yang diterapkan Anies, mulai dari melakukan pelacakan secara masif, hingga bekerja sama dengan pemerintah pusat, maupun wilayah oenyangga ibu kota.

Baca Juga: Sebulan Tak Bisa Mencium Bau, Ghea Indrawani Beberkan Pernah Terpapar Covid-19 di Lokasi Syuting: Aku Ada Kontak Erat

"Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan yang melawan dan menangani virus corona ini serta secara masif selalu melaksanakan 3T; tracing, testing, dan treatment," ucapnya.

"Pemerintah dengan semua kebijakannya mulai dari kerjasama dengan daerah-daerah penyanggah sampai dengan pengetatan pengawasan di klaster-klaster rentan penyebaran penularan virus," sambungnya.

Politisi senior PDIP ini pun mengajak seluruh masyarakat turut serta membantu upaya pemerintah memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Baca Juga: Peasien 02 Covid-19 Ngaku Makin Sulit Bernapas Meski Tak Banyak Aktivitas, WHO Desak Lebih Banyak Penelitian Mengenai 'Long Covid-19'

"Ingat perjuangan kita belum selesai. Jangan kasih kendor disiplin dan pengawasan protokol kesehatan, tolong jangan ragu untuk tegur dan ingatkan warga yang tidak menerapkan prokes untuk kebaikan bersama supaya kasus positif harian tidak bertambah banyak lagi," kata dia.

Bahkan baru-baru ini, varian baru virus corona telah bermutasi ke 3 jenis.

Selain varian dari Afrika Selatan, Inggris kini ada juga yang merupakan varian dari Brasil.

Baca Juga: Dunia Seolah Runtuh Saat Tahu Anak Kembarnya Terinfeksi Covid-19, Syahnaz Cuma Bisa Menangis

Dilansir dari GridHealth.ID, terlebih dengan masuknya mutasi virus corona (Covid-19) dari Inggris ke Indonesia.

Namun alih-alih khawatir akan mutasi virus corona Inggris, Epidemiolog Uniiveristas Indonesia Pandu Riono justru mengimbau masyarakat untuk mewaspadai mutasi virus corona Brasil.

Sebab, menurut Pandu, mutasi virus corona Brasil jauh memiliki hal mengerikan jika sudah mewabah di tanah air.

Baca Juga: Guna Percepat Vaksinasi, Indonesia Jadi yang Pertama di Asia Tenggara dalam Penyedia Pusat Vaksinasi Covid-19 dengan Cara Drive Thru

Karenanya ia juga meminta pemerintah untuk mewaspadai masuknya varian baru virus Corona dengan kode P1 tersebut.

Salah satu yang dikhawatirkan Pandu akan mutasi virus corona Brasil adalah varian baru ini ternyata mampu menghindari dari sistem antibodi yang dipicu vaksin Sinovac.

Hal itu diungkap Pandu melalui cuitannya di Twitter, Minggu (7/3/2021).

9Baca Juga: Alami Sesak Napas hingga Positif Covid-19, Terungkap Percakapan Terakhir Rina Gunawan dengan Ashanty Sebelum Dikabarkan Meninggal Dunia, Sempat Dirawat Seminggu di Ruang ICU

“Virus P1 yang ditemukan di Brazil ternyata bisa menghindar dari sistem antibodi yang diprovokasi vaksin Sinovac. Vaksinasi bisa kurang bermanfaat, bila varian P.1 tersebut masuk dan mendominasi populasi Sars-Cov=2 yang beredar di Indonesia. Perkuat sistem surveilans Tes-Lacak-Isolasi,” tulisnya.

Sementara itu, diketahui sebelumnya mutasi virus corona Inggris dengan kode B117 dikabarkan telah masuk ke Indonesia usai menginfeksi warga Karawang Jawa barat.

Meski tidak membahayakan jiwa, masuknya mutasi Covid-19 Inggris ini membuat peluang mutasi virus corona lain masuk ke Indonesia semakin besar.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Tribunnews.com, Gridhealth