GridHype.ID - Siapa yang tidak mengenal Jusuf Kalla.
Pria kelahiran 15 Mei 1942 ini menjabat sebagai wakil presiden.
Jusuf Kalla pernah menduduki kursi wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kemudian, di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Jusuf Kalla juga mengisi kursi yang sama sebagai wakil presiden.
Baca Juga: Pengusaha Rokok Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia, Jusuf Kala Akui Merasa Bersalah
Jauh sebelum berkiprah di level pemerintahan, Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha.
Sampai memegang jabatan sebagai orang nomor 2 di Republik ini, tentu Jusuf Kalla mendapat pundi-pundi gaji yang nominalnya menggiurkan.
Belum termasuk dengan beberapa tunjangan dan fasilitas yang diterimanya dari negara.
Tapi suapa sangka, semenjak menjabat wakil presiden, Jusuf Kalla membuat pengakuan mengejutkan.
Ya, pria 78 tahun ini mengaku tidak pernah memberi uang belanja pada sang istri.
Dilansir dari GridPop.ID, ketika Jusuf Kalla menjadi bintang tamu program Mata Najwa yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab pada (17/10/2019) lalu, Jusuf Kalla membuat pengakuan tersebut.
Baca Juga: Kapan Pandemi Covid-19 Ini Berakhir? Jusuf Kalla: Butuh Waktu hingga 2022 bagi Indonesia
"Uang belanja masih dikasih, Pak?" tanya Najwa Shihab.
"Dia lebih banyak pendapatannya dari saya, bagaimana mau kasih?" kata JK yang langsung disambut riuh tawa dan tepuk tangan seisi studio.
Bukannya memberi uang belanja pada sang istri, Jusuf Kalla justru mengatakan bahwa Mufidah-lah yang memberi dia uang.
"Kemarin dia kasih saya," katanya.
Jusuf Kalla berseloroh bahwa gaji sebagai wakil presiden tidaklah besar.
"Gaji wapres kan tidak besar," lanjut JK.
Saat ditanya berapa gaji seorang Wakil Presiden RI, JK menjawab bahwa jumlahnya biasa saja jika dibandingkan ladang uang sang Istri.
Baca Juga: Jadi Zona Hitam karena Tingginya Kasus Covid-19, Jusuf Kalla Prediksi Jawa Timur Kalahkan Jakarta
"Sebagaimana surat terbuka di koran, Rp 42 juta saja," kata Jusuf Kalla.
Selain itu, pengusaha asal Sulawesi tersebut mengatakan bahwa pendapatan istrinya jauh lebih besar daripada gaji seorang wakil presiden.
"Pendapatan dia jauh lebih besar dari itu. Ada usaha macam-macam," tutur pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, tersebut.
Najwa Shihab pun menanyakan kembali pertanyaannya.
"Jadi, Ibu yang membiayai Bapak?" tanya Najwa lagi.
"Iyalah!" pungkas Jusuf Kalla.
Dilansir dari Tribunnews, istri Jusuf Kalla merupakan bukan sosok sembarangan.
Baca Juga: Punya Jabatan Tinggi, Siapa Sangka Jusuf Kalla Punya Kebiasaan Bawa Rantang Nasi
Mufidah Kalla merupakan asli Sibolga, Sumatera Utara.
Wanita berdarah Minangkabau itu merupakan putri dari pasangan H. Buya Mi'ad dan Sitti Baheram.
Mengenai pendidikannya, Mufidah merupakan lulusan SMA Negeri 3 Makassar.
Lulus SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Perjalanan karirnya dimulai saat ia menjadi Teller Bank BNI 1946 Cabang Sarinah, Makassar.
Setelah menjadi teller, ia naik status menjadi wakil pimpinan Bank BNI 1946 Cabang Sarinah, Makassar.
Mufidah juga menjadi kepala bagian keuangan NC Hadji Kalla Tranding Company.
Mengenai karir bidang lainnya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) hingga tahun 2015.
Mufidah Jusuf Kalla juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Tak hanya itu, Mufidah Kalla juga berperan dalam mengelola bisnis keluarga.
Di bawah naungan Kalla Group, Jusuf Kalla dan istrinya memiliki banyak lini bisnis.
Kalla Group terdiri dari enam segmen bisnis, antara lain otomotif, konstruksi, energi, keuangan, properti, dan transportasi.
Tak hanya itu, dalam bidang jasa, Kalla Group juga membawahi Sekolah Islam Athirah dan Yayasan Kalla.
Selain itu sosok Jusuf Kalla dikenal sebagai sosok orang yang bertanggung jawab dan dikenal family man.
Hal ini dlansir dari Grid.ID, selepas menjabat sebagai wakil Presiden, Jusuf Kalla kembali ke pelukan keluarga.
Mufidah, istri Jusuf Kalla sendiri mengaku kesibukan sang suami tidak sepadat dahulu.
Mufidah mengaku sedih dirinya harus meninggalkan teman-teman dan staf yang sudah mendampingi dirinya selama 5 tahun menjadi pendamping wapres.
Bagi Jusuf Kalla keluarga merupakan komponen paling penting dalam hidupnya.
(*)