Gridhype.id-Nama Ashanty kini tengah menjadi perbincangan publik lantaran dirinya yang dituding memanfaatkan anak angkatnya hanya sebagai konten YouTube dengan berkedok membiayai pendidikan.
Tudingan tersebut dilayangkan langsung oleh anak angkatnya yakni Muhammad Saputra melaluiAbdul Hamim Jauzie selaku pengacara dari LBH Keadilan.
setelah menjalani pendidikan selama satu semester, Perwakilan dari pihak Putra mengaku jika kini Putra tak lagi dibiayai oleh Anang dan Ashanty.
Putra mempertanyakan alasan calon mertua Atta Halilintar memberhentikan biaya sekolahnya usai liburan semester ganjil.
“Putra dianggap sebagai anak angkat dalam tanda petik karena tidak ada legalitas. Jadi hanya sebatas berjanji akan dibiayai pendidikannya oleh Ashanty, beberapa kali diajak jalan-jalan," kata Abdul dalam konferensi pers virtual,seperti dikutip dari Kompas.com.
Usai ramai pemberitaan di media mengenai Ashanty yang diduga menelantarkan anak angkatnya tersebut, istri dari Anang Hermansyah ini pun akhirnya buka suara.
Akibat isu tersebut, Ashanty kabarnya terancam bakal dilaporkan ke KPAI oleh pengacara Putra.
Baca Juga: Imbas Covid-19, Hotel Bintang Lima Sampai Rela Banting Stir Jual Nasi Bungkus Harga Rp7000
Mendengar ancaman bakal dilaporkan, Ashanty justru tak gentar.
Alih-alih takut, Ashanty malah mengaku punya bukti konkret bahwa ia tidak menelantarkan anak angkatnya.
Istri Anang Hermansyah itu justru balik mengancam teman atau pengacara Putra yang telah menjelekkan namanya.
"Mau laporin saya ke KPAI. Yang lebih bisa melaporkan adalah saya. Karena bapak membawa anak seumur itu untuk preskon mengundang teman-teman media, untuk melakukan pembohongan publik," ungkap Ashanty.
Tak sampai disitu, Ashanty pun membuka borok Putra yang selama ini ia sembunyikan.
Diakui Ashanty, yang selama ini kerap meminta keluar dari pesantren adalah Putra sendiri.
Mengenai hal itu, Ashanty punya bukti konkretnya.
"Yang mau keluar dari pesantren itu siapa ? Baik voice note, WhatsApp maupun video, kita masih lengkap," akui Ashanty.
Selama ini bungkam, Ashanty mengaku tak mau membuat masa depan Putra hancur.
"Kenapa saya enggak mau share apa yang terjadi dengan saya dan Putra. Karena saya terlalu sayang sama anak ini. Kalau saya ceritakan dan keluarkan apa yang sebenarnya terjadi, satu Indonesia akan bully dia. Itu tidak baik untuk anak seumur dia," kata Ashanty.
Namun lantaran geram, Ashanty pun mengaku suatu saat akan mengeluarkan bukti perihal tabiat asli Putra tersebut.
Baca Juga: KABAR DUKA: Ustaz Maaher At-Thuwailibi Meninggal Dunia di Rutan Mabes Polri
Sebab diakui Ashanty, Putra selama ini sudah berkali-kali diperlakukan baik namun tetap saja ngeyel.
"Ada satu video, aku panggil dia, kakaknya, Aulia dan orangtuanya untuk datang. Karena Putra sudah berkali-kali dialemin, tetap maksa untuk tidak mau lanjut. Karena kata dia 'ada kakakku, bilang saya dijadikan konten sama Bunda'. Ada videonya, durasi 1 jam," pungkas Ashanty dengan nada percaya diri.
Memberikan pesan kepada Putra dan pengacaranya, Ashanty pun meminta agar kasus ini jangan sampai berlanjut.
Sebab menurut Ashanty, yang nantinya akan rugi adalah Putra dan pengacaranya itu.
"Semua yang Bapak katakan itu pembohongan publik. Tolong sampai di sini saja. Aku akan legowo memaafkan bapak dan Putra," ucap Ashanty.
Sebelumnya dilansir dari TribunnewsBogor.com, Putra mengaku selama 5 bulan tinggal di pesantren, ia sudah dijadikan konten 3 kali oleh Ashanty.
Baca Juga: 6 Langkah Mudah Untuk Membuat Kulit Wajahmu Mulus Bak Artis Korea
"Sudah di pesantren hampir 5 bulan," ungkap Putra, dilansir Gridhype.id dari Youtube Star Story, Selasa (9/2/2021).
"Selama di pesantren bikin berapa konten?" tanya LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie.
"3 kali," jawab Putra.
Setelah itu, Putra mengetahui kalau dirinya cuma dijadikan konten setelah liburan dari Bali.
"Pas Putra pulang dari Bali, Putra banyak yang bilang kalau Putra itu cuma dijadikan konten doang," ujar Putra.
"Kan Putra pernah bilang ke Pak Tony (manajeman Ashanty), apa benar Putra cuma dijadikan konten?" tanya Putra.
"Terus kalau Putra cuma dijadikan konten, masih mending Putra keluar, sekalian melanjutkan sekolah yang serius," tambahnya.
Kemudian, tiba-tiba Putra mengaku bahwa dirinya tak lagi dibiayai sekolah oleh Ashanty.
Putra mengetahui hal tersebut ketika tiba-tiba barang-barangnya di pesantren diangkut semua.
Rupanya, disebutkan Abdul Hamim Jauzie, ternyata biaya sekolah Putra ini dialihkan untuk anak lain, bukan Putra.
"Katanya (dana) itu akan dialihkan. Ini kata pak Tony, tim manajemen dari Ashanty," ungkap Abdul Hamim Jauzie lagi.
Akibatnya kini Putra tidak bisa lagi melanjutkan pendidikan di pesantren tersebut.
"Kami hanya mempertanyakan saja. Uang pangkal yang sudah dibayarkan pihak Ashanty ke pesantren katanya diperuntukan untuk anak yang lain," kata Abdul Hamim Jauzie.
Baca Juga: Dituding Telantarkan Anak Angkat, Ashanty Geram hingga Ungkap Hal Mengejutkan Ini
Bila memang mau melanjutkan di pesantren tersebut, Putra harus membayar uang daftar lagi, yang total nilainya puluhan juta rupiah.
"Ini artinya Putra tidak bisa melanjutkan tanpa biaya sendiri yah, jadi kalau mau melanjutkan maka dianggap sebagai santri baru yang harus membayar uang pangkal sekitar Rp 10 juta," katanya.
Abdul Hamim Jauzie berpendapat bahwa Ashanty tak serius menanggung biaya sekolah Putra.
"Kesimpulan kami berpendapat bahwa Ashanty tidak sungguh-sungguh mesantrenin Putra, " katanya lagi.
Lalu, diakui Putra, terakhir kali ia komunikasi dengan Ashanty pun cuma setelah liburan dari Bali.
"Terakhir ketemu bunda di Bali. Terakhir komunikasi ngomongin Katakan Cinta di Youtube, terus ngebahas pas awal-awal kenal sama bunda," ucap Putra.
Baca Juga: Makan Satu Apel Tiap Hari Bisa Terhindar Dari Berbagai Penyakit, Berikut Faktanya!
Bahkan, kini disebutkan Putra, ia diblokir oleh manajemennya Ashanty.
"Akses komunikasi diblok sama Pak Tony. Baru sih. Saat itu, Putra nanayainhandphone kapan dikirim, jawabannya nanti dikirim. Terus marah cuma karena minta nomer teleponnya Aulia. Marah, langsung diblok," ujarnya.
Mendengar semua pengakuan Putra, pihak LBH Keadilan pun menyebut Putra hanya dimanfaatkan Ashanty untuk kepentingan pencitraan sebagai selebriti.
"Secara sederhana, kami menduga Putra ini dieksploitasi (Ashanty) hanya menjadi konten YouTube, diambil keuntungan semata," kata Abdul Hamim Jauzie.
Maka dari itu, dari pihak LBH Keadilan meminta Ashanty untuk memberikan klarifikasi dan jawaban atas tudingan ini.
"Kami tentu bisa membiayai Putra di sana tapi tolong pihak Ashanty memberi jawaban,
tidak masalah diberhentikan tapi harus ada jawaban yang jelas dari Ashanty penyebabnya apa, alasannya apa, salah Putra apa,
dan itu harus disampaikan tidak hanya menyampaikan ini kebijakan kami kemudian lalu selesai," kata Abdul Hamim Jauzie.
(*)