GridHype.ID - Virus corona menjadi momok yang mengkhawatirkan di dunia sepanjang tahun 2020.
Bahkan hingga kini angka infeksi virus corona masih meningkat tajam di beberapa negara, termasuk di Indonesia.
Ada beragam cara mendeteksi seseorang yang terinfeksi virus corona ini melalui gejala yang menginfeksi.
Baca Juga: Pablo Benua Bebas dari Rutan Cipinang Usai Dapat Asimilasi, Sang Istri Rey Utami Drop Minta Bertemu
Gejala terbaru dari infeksi Virus Corona yang ditemukan ialah pasien mengalami halusinasi mencium bau ikan yang menyengat, belerang, dan bau manis yang tidak enak.
Gejala yang timbul tersebut, dilansir Sky News pada Minggu (27/12/2020), disebut dengan gejala parosmia atau distorsi penciuman.
Seorang ahli bedah telinga dan tenggorokan (THT), Profesor Nirmal Kumar, mengatakan hal ini adalah gejala yang sangat aneh dan unik.
Baca Juga: Maklum Pengantin Baru, Sule Gelisah Tak Dapati Nathalie Holscher di Rumah : Aku Nyari-nyari Tahu
Kumar sendiri merupakan presiden dari THT Inggris yang juga petugas medis yang mengidentifikasi anosmia pada penderita Covid-19.
Dia adalah salah satu pihak yang medesak Kesehatan masyarakat Inggris untuk menambahkan anosmia ke dalam daftar gejala Covid-19, beberapa bulan sebelum menjadi panduan resmi.
Terkait dengan gejala baru, ia mencatat di antara ribuan pasien yang dirawat karena anosmia jangka panjang di Inggris beberapa mengalami parosmia.
Baca Juga: Unggah Foto Sang Anak, Gisella Anastasia Sampaikan Permohonan Maaf
Parosmia merupakan satu di antara gejala seseorang terjangkit Covid-19 selain batuk dan demam. Berikut sejumlah gejala Virus Corona yang telah diketahui:
1. Kehilangan Kemampuan Indera Penciuman
Seseorang yang kehilangan indra penciuman atau anosmia adalah salah satu gejala yang kentara sebagai indikasi seseorang terkena Covid-19.
Dilansir Kompas.com, Jumat (2/10/2020), bukti hilangnya indra penciuman dan perasa sebagai tanda Covid-19, pertama kali dilaporkan pada Bulan April 2020.
Kemudian, kondisi tersebut ditambahkan ke dalam daftar gejala resmi pada pertengahan Mei.
Salah satu penelitian mengenai ketidakmampuan mencium bau ini dilakukan oleh Profesor Batterham, dari responden yang direkrut periode 23 April hingga 14 Mei 2020.
Dari orang-orang yang positif Covid-19 tersebut, mereka melaporkan empat minggu sebelumnya tak bisa mencium bau dan mengecap rasa.
2. Kelelahan
Salah satu gejala pada pasien Covid-19 adalah mengalami kelelahan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami kelelahan ekstrem mungkin menjadi tanda awal terkena Virus Corona.
Melansir Kompas.com, 17 April 2020, WHO menyebut hampir 40 persen dari 6.000 orang positif mengalami kelelahan. Rasa lelah disebut akan berlangsung lama, bahkan saat virus telah hilang.
Laporan menyebut sejumlah penelitian menyebutkan orang-orang yang telah pulih mengaku masih merasa kelelahan dan kekurangan energi setelah masa pemulihan beberapa minggu.
3. Mata Merah
Penelitian di China, Korea Selatan, dan beberapa negara lain, menunjukkan sekitar 1 hingga 3 persen para penderita Covid-19 mengalmi gejala konjungtivitis atau mata merah muda.
Saat hal tersebut terjadi, maka pasien positif Virus Corona berpotensi untuk menularkan.
Konjungtivitis merupakan kondisi yang terjadi akibat peradangan karena adanya virus di lapisan jaringan tipis serta transparan yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang disebut dengan konjungtiva.
Kondisi mata merah muda patut dicurigai sebagai tanda Covid-19, saat diikuti gejala lain seperti demam, batuk, maupun sesak napas.
4. Masalah Pencernaan
Para peneliti awalnya tidak menganggap bahwa diare atau masalah lambung sebagai tanda Covid-19. Akan tetapi, pendapat tersebut kemudian berubah.
Dalam sebuah penelitian di China, disebutkan beberapa pasien yang paling awal, sekitar 200 pasien, ditemukan gejala pencernaan (gastrointestinal).
Hal tersebut sempat disampaikan Kepala Koresponden Medis CNN Dr. Sanjay Gupta, dikutip dari Kompas.com pada 17 April 2020.
Studi tersebut menunjukkan, saat gejala awal terinfeksi, beberapa penderita mengalami masalah pencernaan seperti diare dan seringkali tak disertai demam.
5. Delirium
Sebuah studi yang dipublikasikan pada awal November 2020 menyatakan delirium merupakan gejala pada penderita Covid-19.
Hal tersebut berdasarkan studi yang dilakukan para peneliti dari Universitas Oberta de Catalunya. Gejala delirium mayoritas dialami kelompok usia lanjut (lansia).
Delirium, melansir dari Medical News Today, merupakan perubahan tiba-tiba pada fungsi mental seseorang.
Gangguan ini dapat menyebabkan perubahan cara berpikir dan perilaku serta tingkat kesadarannya.
Baca Juga: 1.8 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Jokowi Sebut Ada 3 Vaksin Lagi yang Sudah Diamankan
Delirium juga dapat mempengaruhi kemampuan, konsentrasi, berpikir, mengingat dan pola tidur seseorang.
6. Ruam Kulit
Ruam kulit adalah salah satu tanda yang muncul pada pasien Covid-19.
Menurut American Academy of Dermatology Association, ruam kulit pada gejala Covid-19 sekilas terlihat seperti gatal-gatal pada campak dan cacar air.
Sejumlah ciri ruam kulit yang dilaporkan pada penderita Covid-19 di antaranya:
- Ruam kulit tidak merata.
- Kulit bentol-bentol dan terasa gatal.
- Sebagian kulit melepuh seperti cacar air.
- Muncul bentol-bentol sekaligus beruntusan.
- Ada bentol besar dan bentol kecil-kecil di sekitarnya.
- Ruam membentuk pola kemerahan besar di kulit.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ini 6 Gejala Covid-19 selain Batuk dan Demam, Halusinasi Cium Bau Menyengat Jadi Ciri Baru
(*)