Perang Sengit Armenia - Azerbaijan Berlanjut, Nagorny Karabakh Disinyalir Jadi Penyebab, Mengapa Jadi Rebutan?

Selasa, 29 September 2020 | 09:45
Istimewa

Tank Armenia

GridHype.ID - Perang terbuka antara dua negara pecahan Uni Soviet terus berlanjut.

Perang terbuka yang terjadi pada hari Minggu dan masih berlanjut Senin (28/9/2020) di sepanjang perbatasan Nagorny Karabakh.

Dua negara yang terlibat perang saling mengklaim menang dan menewaskan banyak tentara musuh satu sama lain.

Baca Juga: Selalu Merongrong Lewat PBB , Silvany Austin Berikan Pukulan Telak Untuk Vanuatu: 'Anda Bukan Papua, Berhenti Berfantasi'

Berdasarkan sejumlah laporan dari media internasional yang berhasil dihimpun, perang ini merupakan kelanjutan dari konfrontasi militer yang pecah pada 12 Juli 2020.

Ketika itu militer Armenia melancarkan serangan di wilayah Tovuz, perbatasan kedua negara.

Akibat serangan itu tiga orang tentara Azerbaijan tewas.

Pertempuran hari Kedua

Pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan Armenia berlanjut di hari kedua, Senin (28/9/2020) pagi waktu setempat, atau Senin sore ini WIB.

Kantor berita Reuters melaporkan, 15 tentara di kedua belah pihak tewas. Ratusan warga sipil lain terluka akibat gempuran artileri ke kota Terter.

Serangan udara dan darat dimulai pihak Azerbaijan ke Nagorny Karabakh Minggu (27/9/2020), menewaskan sekurangnya 16 tentara Armenia.

Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh, 5 Penyakit Kronis yang Mematikan ini Diawali dari Sakit Kepala

Tank dan helikopter Azerbaijan hancur. Pasukan Armenia di Nagorny Karabakh juga menembak jatuh sejumlah drone militer Azeri.

Beberapa wilayah yang semula diduduki pasukan Azeri bisa direbut kembali.

Ini merupakan perang terbuka paling keras setelah konflik sebelumnya pecah di wilayah itu pada 2016. Baik Armenia maupun Azerbaijan saling tuduh dan mengklaim pihak paling benar.

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev memerintahkan mobilisasi militer untuk memperkuat pasukan Negara itu di Nagorny Karabakh yang didominasi warga Armenia.

Tentang Nagorno-Karabakh, Mengapa Jadi Rebutan?

Diberitakan TribunnewsWiki.com sebelumnya, bentrokan militer antara Armenia dan Azerbaijan menelan 23 korban jiwa dan lebih dari 100 warga sipil lainnya terluka.

Nagorny Karabakh, sebuah wilayah otonom yang sebagian besar dihuni oleh etnis Armenia ini pernah mendeklarasikan kemerdekaan negara baru yang diberi nama Republik Artsakh.

Di tempat ini, terdapat jalur pipa yang membawa minyak bumi dari Laut Kaspia dan gas alam dari Azerbaijan ke pasar internasional.

Baca Juga: Tanpa Sadar 8 Kebiasaan Sederhana ini Justru Bikin Sulit Hamil, Salah Satunya Kebiasaan di Pagi Hari ini

Azerbaijan menganggap pemerintahan di Nagorny Karabakh (di bawah kendali Republik Artsakh) merupakan kelompok separatis/pemberontak.

Sebaliknya, Armenia bersikukuh punya hak melindungi sebagian besar etnisnya yang berada di Nagorno-Karabakh.

Berdasarkan penulusuran TribunnewsWiki, Azerbaijan masih menganggap memiliki hak de jure atas wilayah Nagorno-Karabakh.

Pada 26 November 1991, parlemen Azerbaijan menghapus status otonom Nagorny Karabakh.

Pada masa itu, pemerintah Azerbaijan turut menghapus administratif pemerintahan dan mengubahnya ke dalam rayon-rayon yakni: Khojavend, Tartar, Goranboy, Shusha, dan Kalbajar.

Sebagai respons atas kebijakan pemerintah Azerbaijan, masyarakat yang tinggal di Nagorny Karabakh (yang mayoritas merupakan warga etnis Armenia) mencetuskan kemerdekaan mereka dengan mendirikan Republik Artsakh.

Namun, sejumlah pemimpin Azerbaijan menyebut gerakan ini sebagai tindakan separatis.

Baca Juga: 5 Faktor Ini Ternyata Bisa Pengaruhi Menstruasi, Wanita Wajib Tahu

Banyak pemberitaan menyebut penduduk Armenia di Nagorny Karabakh merupakan 'kelompok separatis Armenia' yang ingin mendirikan negara baru.

Sampai saat ini status Nagorny Karabakh secara de facto berada di bawah kendali Republik Artsakh.Kendati demikian, Republik Artsakh memiliki sedikit pengakuan internasional.

Pada 26 November 1991, Azerbaijan membuat klaim dengan membubarkan republik ini berdasarkan payung hukum yang dikeluarkan.

Nagorny Karabakh (Republik Artsakh) sebagian besar masih di bawah kendali dari Artsakh Defense Army (militer Nagorno-Karabakh).

Diketahui, orang-orang Armenia di Republik Artsakh mendapat bantuan dari pemerintah Armenia untuk menahan okupasi Azerbaijan.

Konflik keduanya pecah pada 1987 dan memuncak pada 1991.

(*)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Nagorno-Karabakh Jadi Penyebab Perang Terbuka Azerbaijan vs Armenia, Mengapa Jadi Rebutan?

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Sripoku.com

Baca Lainnya