Gridhype.id-Baru-baru ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperbarui penduan mengenai penyebaran Covid-19 pada Jumat (18/9) lalu.
Berdasarkan panduan tersebut, semula yang dikatakan virus covid-19 dapat menyebar melalui udara diralat.
Namun, dalam perkembangan terbaru pihak CDC justru mengatakan draf rekomendasi itu diunggah secara keliru.
Panduan yang diunggah di situs pada Jumat lalu tersebut kini sudah ditarik.
"CDC saat ini memperbarui rekomendasinya mengenai penularan melalui udara SARS-CoV-2." "Setelah proses ini selesai, selesai, bahasa pembaruan akan diposting," ungkap Jurubicara CDC, Jason McDonald, seperti dilansir CNN.
Panduan tersebut berkaitan dengan cara penyebaran virus corona baru.
Meskipun memang sebelumnya diketahui virus tersebut dapat menyebar melalui tetesan di antara orang-orang yang berdekatan kurang dari jarak dua meter, penelitian terus mengeksplorasi bagaimana virus tersuspensi dalam partikel aerosol di udara.
Juga dipelajari bagaimana virus ini ditularkan ke orang-orang yang jaraknya lebih dari dua meter.
Baca Juga: Kapolrestabes Bandung Imbau Agar Warga di Luar Tak Datang ke Kota Bandung, Ada Apa?
Panduan CDC yang mengakui transmisi udara sebagai media penularan diposting pada hari Jumat, sementara situs-situs berita mulai melaporkan beberapa hari setelahnya.
CNN pertama kali melaporkan perubahan tersebut pada hari Minggu.
Namun kemudian, mereka mengatakan bahwa rujukan akan kembali ke pedoman sebelumnya.
Sebelumnya, CDC menjelaskan bahwa Covid-19 menyebar melalui droplet atau partikel kecil, seperti aerosol, yang diproduksi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, menyanyi, berbicara atau bernapas.
"Partikel-partikel ini bisa dihirup melalui hidung, mulut, saluran pernapasan dan paru-paru dan menyebabkan infeksi. Ini dianggap sebagai jalur utama penyebaran virus," ungkap CDC.
CDC lantas menulis bahwa ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa droplet dan partikel airborne bisa bertahan di udara dan dihirup oleh orang lain.
Droplet dan partikel airborne juga bisa terbang hingga jarak lebih dari 1,8 meter, misalnya ketika praktik paduan suara, di restoran atau di tempat olahraga.
"Secara umum, lingkungan dalam ruangan tanpa ventilasi yang baik meningkatkan risiko ini (penyebaran virus corona)," tulis mereka.
Covid-19 pun dinyatakan bisa menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia.
Bahkan ketika orang yang terinfeksi tidak bergejala, ia tetap bisa menyebarkan virus ini ke orang lain.
Hal ini membuat CDC mengatakan mereka harus mengubah panduan melindungi diri dari Covid-19. Misalnya, jika sebelumnya anjuran jarak adalah sekitar 1,8 meter, kini mereka menyebut bahwa 1,8 meter adalah jarak minimal yang harus dijaga jika memungkinkan.
Selain itu, anjuran baru lainnya adalah agar orang yang sakit mengisolasi diri di rumah, hingga menyarankan penggunaan penjernih udara atau air purifier d demi mengurangi kuman yang melayang di udara. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diralat, CDC Tarik Pernyataan yang Sebut Covid-19 Menular Lewat Udara"