Asal Muasal Virus Corona Masih Diperdebatkan, Peneliti China Temukan Wabah Covid-19 Tahun 2012

Rabu, 19 Agustus 2020 | 13:00
PIxabay

Ilustrasi virus corona

GridHype.ID - Angka penambahan kasus infeksi virus corona masih terjadi secara global.

Hal ini tak pelak membuat seluruh Ilmuan di dunia berlomba-lomba mencari formula terbaik untuk penawar virus corona.

Seperti yang diketahui virus corona sendiri pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China.

Namun, baru-baru ini muncul penelitian yang menunjukkan adanya kemungkinan virus corona Covid-19 sudah ada sejak 2012.

Baca Juga: Penampilannya Bikin Salah Fokus, Begini Cara Unik Krisdayanti Rayakan HUT RI ke-75 di Tengah Pandemi Virus Corona

Sebelumnya diketahui virus corona baru atau Covid-19 muncul dan merebak di Pasar Basah Wuhan, China akhir 2019.

Tapi, sejumlah peneliti menemukan pada 2012 pekerja tambang di China terserang penyakit misterius seperti pneumonia setelah terpapar kelelawar.

Dilansir New York Post, Sabtu (15/8/2020), ahli virologi Jonathan Latham dan ahli biologi molekuler Allison Wilson dari Proyek Sumber Daya Biosains nirlaba di Ithaca yang menemukan itu lewat tesis kemudian mereka membuat artikel publikasinya.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Malaysia Deteksi Virus Corona Baru yang Bermutasi 10 Kali Lebih Menular Dibanding Sebelumnya

Kedua peneliti menemukannya setelah menerjemahkan tesis setebal 66 halaman dari dokter medis China yang merawat para penambang dan mengirim sampel jaringan mereka ke Wuhan Institut Virologi untuk pengujian.

"Bukti yang ada telah membuat kami mempertimbangkan kembali semua yang kami pikir kami telah diketahui tentang asal mula pandemi Covid-19," tulis Latham dan Wilson dalam artikel yang terbit pada 15 Juli di laman Independent Science News.

Latham mengatakan bahwa virus corona hampir pasti lolos dari laboratorium Wuhan.

Baca Juga: Angin Segar di Tengah Pandemi, UNAIR Berhasil Racik Obat Virus Corona Bahkan Sembuhkan 754 Pasien Covid-19!

Bermula dari sini

Pada April 2012, enam orang penambang di Mojiang di provinsi Yunnan, China barat daya, jatuh sakit setelah membuang kotoran kelelawar.

Mereka sakit selama lebih dari 14 hari dan akhirnya tiga orang di antaranya meninggal.

Dalam tesis, dokter Li Xu yang merawat para penambang menjelaskan pasien mengalami demam tinggi, batuk kering, anggota badan sakit, dan dalam beberapa kasus sakit kepala.

Baca Juga: Meski Tuai Kritikan dari Para Ahli, Rusia Ngotot Mulai Produksi Vaksin Sputnik V Sebanyak 5 Juta Dosis

Kondisi itu mirip dengan gejala yang sekarang dirasakan pasien terkait dengan Covid-19.

Lalu bagaimana penambang dirawat juga mirip seperti perawatan pasien Covid-19 sekarang, yaitu menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan, obat steroid, pengencer darah, dan antibiotik.

Para penambang dites mulai dari tes hepatitis, demam berdarah, bahkan HIV.

Dokter berkonsultasi dengan berbagai spesialis di China, termasuk ahli virologi Zhong Nanshan.

Baca Juga: Indonesia Tembus 132.816 Kasus Covid-19, Pakar Epidemiologi Unari Sebut Belum Sampai Puncak Gelombang Pertama

Nanshan adalah seorang pahlawan internasional yang menangani wabah SARS pada tahun 2003 dan dianggap sebagai ilmuwan terhebat di negara tersebut.

Menurut Latham dan Wilson pertemuan jarak jauh dengan Nanshan adalah hal yang penting, karena ini menyiratkan bahwa penyakit para penambang itu sangat memprihatinkan.

Kemungkinan penyebab

Selain itu juga menunjukkan bahwa virus corona mirip SARS dianggap sebagai kemungkinan penyebabnya.

Sampel jaringan itu dikirim ke laboratorium Wuhan.

Baca Juga: Habis Hadi Pranoto Terbitlah Abah Uwo, Pria Asal Kuningan Ini Ngaku Mampu Basmi Virus Corona dengan Buah Ini

Di sana para ilmuan menemukan sumber infeksi adalah virus corona mirip SARS dari kelelawar tapal kuda China.

Latham dan Wilson percaya virus itu berevolusi menjadi SARS CoV-2 saat berada di dalam tubuh penambang.

Kemudian entah bagaimana sampel itu berhasil lolos dari laboratorium pada 2019 dan berubah menjadi pandemi yang menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga: Angin Segar di Tengah Pandemi, China Bakal Beri Prioritas Indonesia untuk Akses Vaksin Covid-19 Buatannya

Para ilmuan New York memberi label hipotesis asal-usul Covid-19 dengan "The Mojiang Miners Passage".

Passaging adalah istilah virologi untuk mengadaptasi virus ke spesies baru.

Meskipun para ilmuan di laboratorium Wuhan telah mengumpulkan sampel virus corona dari kelelawar di tambang yang sama, mereka diduga melewatkan kasus 2012.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Peneliti: Virus Corona Diduga Berasal dari Penambang China pada 2012

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber KOMPAS.com