Kementerian Kesehatan Malaysia Deteksi Virus Corona Baru yang Bermutasi 10 Kali Lebih Menular Dibanding Sebelumnya

Selasa, 18 Agustus 2020 | 14:00
kompas.com

Ilustrasi virus corona (Covid-19).

GridHype.ID - Angka kasus infeksi virus corona masih mengalami penambahan secara global.

Tidak hanya itu,disebutkan pula bahwa virus corona bermutasi menjadi lebih menular.

Dikutip dari Kontan.co.id, virus corona baru atau Covid-19 diketahui menjadi "10 kali lebih menular" terdeteksi negeri Jiran Malaysia.

Sebagai informasi hingga Minggu (16/8/2020), Malaysia telah melaporkan ada 9.200 kasus virus corona.

Baca Juga: Angin Segar di Tengah Pandemi, UNAIR Berhasil Racik Obat Virus Corona Bahkan Sembuhkan 754 Pasien Covid-19!

Kasus aktifnya ada 216 kasus.

Noor Hisham Abdullah, selaku Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia menuturkan, usai mutasi D614G dari virus korona terdeteksi, masyarakat harus lebih berhati-hati.

Dilansir dari Channel News Asia, dalam sebuah pernyataan Facebook Noor, Sabtu (15/8/2020), Noor Hisham menyebut, Covid-19 menjadi lebih mudah menginfeksi dan menyebar apabila disebarkan oleh individu super.

Baca Juga: Serba Virtual, Sederet Sejarah Baru Peringatan HUT ke-75 RI di Tengah Pandemi Virus Corona

"Ditemukan (virus corona) 10 kali lebih mudah untuk menginfeksi orang lain dan lebih mudah menyebar, jika disebarkan oleh individu penyebar super," kata Noor Hisham.

Malaysian Institute for Medical Research mampu mendeteksi adanya mutasi virus corona.

Hal ini sebagai hasil dari uji isolasi dan kultur pada tiga kasus dari kluster Sivagangga dan satu kasus dari kluster Ulu Tiram.

Terdeteksi di Malaysia, virus corona bermutasi jadi 10 kali lebih menular dari sebelumnya.

Baca Juga: Meski Tuai Kritikan dari Para Ahli, Rusia Ngotot Mulai Produksi Vaksin Sputnik V Sebanyak 5 Juta Dosis

Noor Hisham mengatakan, kedua kluster ini terkendali.

"Sejauh ini, kedua kluster ini terkendali sebagai bagian dari tindakan kontrol kesehatan masyarakat yang cepat," kata Noor Hisham.

Dia juga menyebut tes awal tersebut dan beberapa tes lanjutan sedang dilakukan untuk menguji beberapa kasus lain.

"Tes awal ini dan beberapa tes lanjutan sedang dilakukan untuk menguji beberapa kasus lain, termasuk kasus indeks untuk dua kluster".

Baca Juga: Indonesia Tembus 132.816 Kasus Covid-19, Pakar Epidemiologi Unari Sebut Belum Sampai Puncak Gelombang Pertama

Mutasi D614G, tambah Noor Hisham, ditemukan oleh para ilmuwan pada Juli lalu.

Kemungkinan besar menyebabkan penelitian vaksin sekarang ini tidak lengkap maupun tidak efektif pada mutasi Covid-19.

Menghadapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Malaysia ini memberikan pesan untuk masyarakat agar terus menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian kesehatan masyarakat.

Ini termasuk menjaga jarak fisik, memakai masker, dan sering mencuci tangan.

Baca Juga: Habis Hadi Pranoto Terbitlah Abah Uwo, Pria Asal Kuningan Ini Ngaku Mampu Basmi Virus Corona dengan Buah Ini

"Situasi terbaru, Covid-19 terkendali, dan Kementerian Kesehatan serta lembaga lainnya masih melakukan upaya untuk mengekang penyebaran Covid-19," ujar Noor Hisham.

Noor Hisham juga mengatakan, seluruh masyarakat juga perlu kerja sama demi memutus penularan Covid-19 dari segala mutasi.

“Butuh kerjasama publik agar kita bisa bersama-sama memutus rantai penularan Covid-19 dari segala jenis mutasi,” tegas Noor Hisham.

Baca Juga: Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Driver Ojol Ini Ngaku Ngantuk Hebat Sejak 5 Jam Usai Penyuntikan

Keputusan terkini baru diterima dari makmal Institut Penyelidikan Perubatan (IMR): seperti disyaki mutasi jenis D614G...

Dikirim oleh Noor Hisham Abdullah padaSabtu, 15 Agustus 2020

Artikel ini telah tayang di Tribunnews Wiki dengan judul Virus Corona Baru Terdeteksi Mampu Menjadi 10 Kali Lebih Menular Terdeteksi di Negeri Jiran Malaysia

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Tribunnews Wiki