GridHype.ID - Penemuan jasad seorang perempuan buat geger warga sekitar Dusun Karang Anyar, Kampung karang Rejo, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Aceh, Selasa (11/8/2020).
Dilansir dari Tribun Jakarta, korban tak lain adalah Arini alias Rini (35).
Menurut penyelidikan polisi, kendati jenazah tewas dalam keadaan leher tergantung, penyebab kematiannya sendiri bukanlah gantung diri.
Polisi menyatakan, Arini tewas karena dibunuh.
Hal itu diambil didasarkan pada temuan luka pada tubuh korban.
Dilansir Kompas.com (13/8/2020), Kasat Reskrim Bener Meriah, Iptu Rifki Muslim mengatakan, kematian Arini dianggap tidak wajar oleh penyidik.
Setelah dilakukan oleh TKP dan wawancara suami korban, M (40), polisi lalu menetapkannya sebagai tersangka.
Awalnya pelaku enggan mengakui perbuatannya membunuh sang istri kedua.
Ia sempat berdaliha hanya memukulnya saja.
Tetangga Sempat Dengar Kegaduhan
Di malam sebelum penemuan jasab Rini Senin (10/08/2020), tetangga korban, Samsudin sempat mendengar keributan.
Ia sempat menyaksikan seorang perempuan didampingi anaknya bertamu ke rumah Arini.
Lalu terdengarlah suara benturan keras dari rumah kayu Arini.
Samsudin kala itu tak tahu secara pasti benturan itu dari dinding rumah atau truk.
Lama-kelamaan suara gaduh makin keras terdengar dari dalam rumah.
"Mana kunci mobilku," teriak M seperti yang Samsudin dengar malam itu. "Mana hapeku dulu!" balas Arini.
Di tengah cekcok itu, Samsudin juga sempat mendengar bunyi kaca pecah.
Diketahui jika Arini sendiri baru dua bulan tinggal di rumah itu.
Sebelumnya ia dan suami tinggal di rumah kontrakan yang letaknya tak jauh dari rumahnya sekarang.
Berdasar pengakuan Samsudin, pasangan suami istri itu kerap adu mulut hingga terdengar oleh tetangga.
Sosok Arini ramah terhadap tetangga, tapi suaminya cuek dan tidak pernah bertegur sapa.
"Kalau bertemu muka, dia (suami korban) hanya sekedar basa basi, tidak pernah ngobrol dengan saya,” aku Samsudin.
Ia tak menyangka nasib tetangga yang berjarak tiga meter dari rumahnya itu akan berakhir se-tragis ini.
Gara-gara Utang
Sehari setelah penemuan mayat, polisi mendapatkan motif dibalik tindakan keji M pada istrinya yang dinikahinya pada 2018 silam.
Hasil penyidikan, Sat Reskrim Polres Bener Meriah memastikan Arini dibunuh M pada Selasa sekitar pukul 04.00 WIB.
Kapolres Bener Meriah AKBP Siswoyo Adi Wijaya melalui Kasat Reskrim Iptu Rifki Muslim SH menjelaskan, penyidik telah menetapkan M sebagai tersangka pembunuhan Arini.
Menurut Rifki, korban meminta pisah ranjang dengan suaminya. Tapi, ia juga meminta M mengembalikan uang Rp 37 juta dan 2 unit hape yang dipinjamnya.
Untuk jaminannya, Arini menahan kunci truk yang terparkir di halaman rumah.
Keduanya sempat tarik menarik dan di sinilah pemicu keduanya ribut besar.
Sementara kunci truk dikuasai Arini, M menelepon istri tuanya, MN (44) dan anaknya DP (20) untuk datang menjemputnya.
Kedua orang ini yang Samsudin lihat pada Senin malam bertamu ke rumah Arini.
Pembunuhan Disaksikan Anak dan Istri Pertama
Usai istri pertama dan anaknya datang untuk menjemput M, mereka bertiga kemudian pulang.
Namun dari belakang Arini mengejar sang suami karena merasa urusannya belum selesai.
Akhirnya, M dan Arini kembali masuk ke dalam rumah itu. Sedangkan MN dan DP menunggu di pinggir jalan yang jaraknya sekitar 20 meter.
"Tersangka dan korban kembali lagi masuk ke dalam rumah itu untuk menyelesaikan permasalahan hutang-piutang, di situlah terjadi eksekusi,” beber Kasat Reskrim Polres Bener Meriah, Iptu Rifki Muslim.
Pelaku sempat tak mengakui telah membunuh Arini, dan memastikan hanya memukulnya.
Namun M tak bisa berkelit sebab tindakan kejinya dilihat oleh DP, anaknya.
"Menurut keterangan saksi-saksi, tersangka sendiri yang menggantung korban di bak truk tersebut, seolah-olah korban bunuh diri,” sambung dia.
Hasil visum, terdapat luka di mulut, tangan, dan kaki korban.
Arini meninggal kehabisan oksigen karena lehernya dijerat tersangka menggunakan jilbab.
Korban Kerap Buat Status Sedih di Medsos
Sebelum keributan pada malam itu, Arini sempat menelepon putrinya, Uan Maharani (17) pukul 19.00 WIB.
Malam itu Uan tengah bersama neneknya sedang menonton televisi di rumah mereka di Desa Mabar Hilir, Kecamatan Deli, Medan, Sumatera Utara.
Dari balik telepon, Uan mendengar ibunya bercerita sudah tak tahan tinggal bersama suaminya M di Dusun Karang Anyar, Kampung Karang Rejo.
“Mama di sini enggak tahan. Mama pengen pulang. Mama di sini dipukuli dek,” ucap Arini seperti ditirukan Uan.
Mendengar keluh kesah ibunya, Uan memintanya untuk pulang ke Deli.
Tahu-tahu, Uan menyaksikan mayat ibunya sudah tergolek di RSUD Muyang Kute Bener Meriah pada Kamis (13/8/2020).
Baca Juga: Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Satu Hari, Rasakan Perubahan Menakjubkan Ini pada Tubuhmu
Kerap kali Uan melihat ibunya menuliskan curahan hatinya di status WhatsAppnya.
Ia terakhir kali bertemu ibunya setahun yang lalu.
Selama tinggal bersama suaminya di Bener Meriah, Arini memang tak pernah pulang ke Medan.
Saat ini tersangka sudah ditahan di Mapolres Bener Meriah.
Sementara istri tertua tersangka dan anaknya, MN dan DP tidak ditahan karena sangat kooperatif dan membantu polisi mengungkap kasus ini.
(*)