Gegara Dapur dan Ruang Tamu, Anak Tega Gugat Harta Warisan pada Ibu Kandungnya Sendiri, Ningsih yang Kesal Hanya Bisa Pasrah: Dia Harus Bayar Air Susu Saya

Jumat, 14 Agustus 2020 | 12:45
(KOMPAS.COM/IDHAM KHALID)

Ibu Praya Tiningsih warga Kelurahan Semayan, yakni ibu uang digugat anak kandungnya karena warisan

GridHype.ID - Kisruh perebutan warisan ini kini telah masuk ke tahap pengadilan.

Kasus gugatan harta warisan dari seorang anak pada ibunya ini di Lombok ini belum juga menemukan titik terang.

Sebelumnya diberitakan jika seorang ibu asal Lombok Tengah, Praya Tiningsih (52) mengaku kaget saat anaknya sendiri tega menggugatnya gara-gara harta warisan.

Baca Juga: Kades Ngamuk! Buang Daging Bantuan Pemerintah ke Jalan, Usai Dapat Laporan Warganya Terima Daging Busuk dan Akibatkan Sejumlah Warga Muntah-muntah

Dilansir dari Kompas.com gugatan pada Ningsih, sapaan Tiningsih, ia dapat dari anaknya, Rully Wijayanto (32).

Perseteruan itu dipicu soal pembangunan dapur dan ruang tamu.

Ya, sang ibu rupanya tak mengizinkan Rully untuk mebuat ruang tamu dan dapur.

Tak terima akan penolakan itu, Rully lalu menggugat tanah warisan peninggalan sang ayah, Asroni Husnan yang meninggal pada 29 Agustus 2019 kepada Ningsih.

Rully Wijayanto mengaku kecewa pada ibunya yang menolak permintaan itu.

"Kita kan sudah berkeluarga, jadi saya ingin menambahkan untuk membuat ruangan tamu sama dapur, tapi oleh ibu tidak mengizinkan," kata Rully saat ditemui di rumah pamannya, Senin (9/8/2020).

Iapun tahu bahwa sang ayah telah berpesan bahwa rumah itu tak boleh dibagi, dijual dan menjadi rumah bersama.

Baca Juga: Kepincut Paras Molek dan Bodi Seksi, Pria Ini Habiskan Rp 547 Juta untuk Pacar Online, Saat Bertemu Malah Syok Hingga Lapor Polisi

"Bapak memang pernah berwasiat kalau rumah itu tidak boleh dibagi atau dijual.

Tapi kalau memang harus dibagi katanya beliau (almarhum bapaknya) diminta untuk dibagikan secara hukum Islam," kata Rully.

Rully menyebutkan jika gugatan itu tak hanya untuk dirinya pribadi, nmaun juga untuk adik-adiknya termasuk ibunya.

"Saya ingin menggugat agar kita tau hak Bagian kita secara Islam. Saya menggugat bukan untuk diri saya sendiri, tapi untuk mama juga, dan adik-adik," kata Rully.

Gugatan Rully Masuk ke Persidangan

(KOMPAS.COM/IDHAM KHALID)
(KOMPAS.COM/IDHAM KHALID)

suasana persidangan perkara warisan oleh Rully dengan menggugat ibunya di Pengadilan Agama Praya Lombok Tengah

Perseteruan itu kini telah memasuki sidang keempat.

Rully masih tetap kekeuh dengan pendiriannya dan menginginkan warisan itu dibagi.

"Nanti kalau sudah putusan kita akan tahu hak-hak kita, hak adik saya, hak mama saya, dan ini juga untuk jaga-jaga kalau nanti ada yang mengeklaim harta warisan almarhum bapak," kata Rully.

Baca Juga: Bersitegang dengan China Lagi, AS Tak Main-main Kerahkan 3 Pesawat Pembom Nuklir B-2 ke Pulau Misterius di Samudra Hindia

"Walaupun sudah dibagi, rumah itu tidak akan dirusak, tidak akan disekat, atau tidak akan dijual.

Tetap rumah itu berdiri seperti semula, hanya saja kita tahu hak-hak kita," kata Rully.

Mengenai permintaan dan konsep perdamaian yang diajukan Rully, sang ibu, Ningsih menolaknya mentah-mentah.

Di lain pihak, Ningsih menolak konsep damai soal gugatan warisan yang ditawarkan oleh anaknya Rully Wijayanto, saat sidang keempat di Pengadilan Agama (PA) Praya, Lombok Tengah, Kamis (13/8/2020).

Mengetahui sikap teguh sang anak, Ningsih menilai sikap Rully sangat keterlaluan.

"Dia (Rully) tetap ngotot agar tanah itu tetap dibagi, padahal wasiat bapaknya tidak boleh untuk dibagi.

Jadi dia tidak ingin berdamai, saya pun tidak ingin berdamai, biar deh lanjut perkaranya," kata Ningsih.

Baca Juga: Sejoli Asal Yogyakarta Telan Pil Pahit Mendadak Harus Tunda Nikah, Terkuak Lantaran Orangtua Positif Covid-19

Melihat kelakuan anaknya itu, Ningsih geram.

Rasa geramnya itu bahkan membuatnya menyatakan ancaman bakal menuntut air susu yang sudah diberikan selama Rully dirawat.

"Pokoknya saya tidak maafkan dia (Rully), pokoknya dia harus bayar air susu saya, saya sudah capek jadi ibu saya sudah bosan," kata Ningsih dengan nada tinggi.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber kompas, tribun bogor