Pengemudi Ojol dan Keluarganya Ini Rela Jadi Relawan Uji Calon Vaksin Covid-19, Ini Alasan yang Membuat Mereka Berani

Jumat, 14 Agustus 2020 | 15:45
GridHealth.ID

Sukarelawan Uji Coba Vaksin Corona Ceritakan Apa yang Terjadi pada Tubuhnya Setelah Disuntik, Ngaku Rela Menanggung Beban Ini Demi Masyarakat: Saya Merasa Bisa!

GridHype.ID - Pengujian akan calon vaksin Covid-19 terus dilakukan.

Beberapa waktu lalu tepatnya Selasa (11/8/2020) uji klinis calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah mulai diuji coba ke relawan.

Diantara para relawan itu, muncul seorang pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online.

Pria tersebut adalah Fadly berusia 32 tahun.

Baca Juga: Wuhan Dipercaya Jadi Tempat Awal Penyebaran Covid-19, Otoritas China Klaim Temukan Virus Corona dari Makanan Beku Asal 2 Negara Ini

Rupanya yang menjadi relawan tak hanya dirinya, enam anggota keluarganya juga ikut.

Fadly sendiri dan tiga anggota keluarga lainnya telah disuntik calon vaksin itu pada Selasa lalu.

Ketiga saudaranya yang lain masih menunggu giliran.

"Istri, kakak, Mama, adik ipar dan dua saudara lainnya ikut jadi relawan," kata Fadly saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Saat penyuntikan itu dilakukan pada Selasa lalu, Fadly datang bersama 20 orang relawan lainnya.

Sebelum mengikuti penyuntikan, ia telah menjalani proses pengecekan kondisi fisik.

Alasan di balik keikutsertaan uji klinis

Kita tentu penasaran dengan alasan keikutsertaan para relawan ini.

Baca Juga: Disebut 'Cairan Emas' Siapa Sangka Air Rebusan Pasa Ternyata Punya 5 Manfaat Tak Terduga Berikut ini, Jagan Lagi Dibuang Ya!

Terlebih, bagi seorang driver ojol seperti Fadly yang dapat dengan mudah terpapar virus corona.

"Alasan paling besar buat saya sama keluarga. Saya kerja driver online, risiko terpapar lumayan besar.

Kalau ada vaksin pasti ikut, karena saya enggak mau bawa virus ke rumah, apalagi ada tiga anak masih kecil-kecil," kata pria yang berdomisili di daerah Kopo, Kabupaten Bandung itu.

Dijadwalkan, Fadly akan kembali menjalani penyuntikan vaksin kedua pada 24 Agustus 2020 mendatang.

Selama menjadi relawan, kondisi tubuhnya terus dipantau hingga enam bulan usai penyuntikan.

"Total penyuntikannya ada dua kali. Nanti ada lima tahapan pemantauan, tahapan terakhir pemeriksaan enam bulan mendatang," kata dia.

Baca Juga: Anaknya Dinilai Keterlaluan Soal Gugat Warisan, Sang Ibu Ancam Tak akan Beri Maaf : Pokoknya Dia Harus Bayar Air Susu Saya!

Pengalaman pertama

Usai menjalani penyuntikan, Fadly mengaku tak merasakan efek apapun yang signifikan.

Namun, dia hanya merasakan kantuk berat dan lapar.

"Pas pertama (disuntikan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur, tapi ngantuknya enggak bisa ditahan. Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi," ujar Fadly.

Tak hanya itu ia juga mengalami kenaikan suhu tubuh.

Namun hal tek itu tak serta merta membuatnya panik, paslanya itu adalah hal yang wajar.

"Bukan demam sih, tapi agak panas badan. Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya.

Baca Juga: Kades Ngamuk! Buang Daging Bantuan Pemerintah ke Jalan, Usai Dapat Laporan Warganya Terima Daging Busuk dan Akibatkan Sejumlah Warga Muntah-muntah

Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat," kata dia.

Setelah disuntik, ada beberapa pantangan yang tidak boleh ia lakukan. Salah satunya mengonsumsi beberapa jenis obat.

"Pantangannya ada, yang saya ingat salah satu jenis obat enggak boleh dimakan, karena bisa menurunkan imun.

Tapi aktivitas lain boleh, bahkan setelah divaksin saya ngojek lagi," kata Fadly.

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas

Baca Lainnya