GridHype.ID - Guna menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 H, Kementan-pun mengeluarkan protokol kesehatan mengenai pelaksanaan kurban.
Ya, umat Islam akan segera merayakan Hari Raya Idul Adhapada Jumat (31/7/2020) mendatang.
Kondisi pandemi yang saat ini tengah terjadi membuat perayaan Idul Adha akan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Oleh karenanya, ada sejumlah aturan terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi untuk mencegah penularan virus.
"Dalam pelaksanaan kurban tahun ini kita harus memperhatikan tiga pokok yaitu kesehatan dari hewan yang akan di kurbankan, proses penyembelihan dan distribusi daging kepada yang membutuhkan," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan I Ketut Diarmita, dalam keterangan tertulis PKH Kementan.
Oleh karenanya, ada sejumlah aturan terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi untuk mencegah penularan virus.
"Dalam pelaksanaan kurban tahun ini kita harus memperhatikan tiga pokok yaitu kesehatan dari hewan yang akan di kurbankan, proses penyembelihan dan distribusi daging kepada yang membutuhkan," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan I Ketut Diarmita, dalam keterangan tertulis PKH Kementan.
Informasi mengenai panduan ini juga disampaikan melalui media sosial PKH Kementan: Berikut ini sejumlah protokol pemotongan hewan kurban dari Ditjen PKH Kementan.
Masyarakat diimbau untuk melakukan jaga jarak fisik yang meliputi:
Pemotongan hewan kurban dilakukan di fasilitas pemotongan hewan kurban yang sudah mendapat izin dari pemerintah daerah kabupaten atau kota setempat melalui dinas yang membidangi fungsi kesehatan masyarakat veteriner
Mengatur kepadatan dengan membatasi jumlah panitia dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban
Melakukan pembatasan di fasilitas pemotongan hewan kurban yang hanya dihadiri oleh panitia
Pengaturan jarak minimal 1 meter dan tidak saling berhadapan antar petugas saat melakukan aktifitas pengulitan, pencacahan, penanganan dan pengemasan daging.
Pendistribusian daging kurban dilakukan oleh panitia ke rumah mustahik.
Masyarakat juga diimbau untuk memperhatikan beberapa hal terkait kebersihan yang meliputi:
Petugas yang berada di area penyembelihan dan penanganan daging dan jeroan harus dibedakan.
Setiap orang harus menggunakan alat pelindung diri paling kurang masker sejak perjalanan dari atau ke rumah dan selama di fasilitas pemotongan.
Petugas yang melakukan pengulitan, penanganan dan pencacahan karkas atau daging dan jeroan harus memakai alat pelindung diri seperti masker, faceshield, sarung tangan sekali pakai, apron dan penutup alas kaki atau sepatu
Penanggung jawab kegiatan kurban mengedukasi setiap orang untuk menghindari menyentuh muk termasuk mata, hidung, telinga dan mulut
Penanggung jawab kegiatan kurban menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun atau handsanitizer.
Setiap orang menghindari berjabat tangan atau kontak langsung serta memperhatikan etika batuk, bersin atau meludah.
Setiap orang juga harus melakukan pembersihan tempat pemotongan dan peralatan yang akan maupun telah digunakan serta membuang kotoran dan atau limbah pada fasilitas penanganan kotoran atau limbah.
Setiap orang di tempat pemotongan nantinya juga harus membersihkan diri sebelum melakukan kontak dengan keluarga di rumah.
Selain itu, sebelum pemotongan berlangsung, juga diimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan awal yang meliputi:
Melakukan pengukuran suhu tubuh di tiap pintu masuk tempat pemotongan
Tiap orang yang memiliki gejala demam atau nyeri tenggorokan atau batuk, pilek atau sesak napas dilarang masuk ke tempat pemotongan
Panitia juga sebaiknya berasal dari lingkungan tempat tingal yang sama san tidak dalam masa karantina mandiri.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Catat, Protokol Kesehatan Pelaksanaan Kurban Idul Adha dari Kementan