Capai Prestasi Membanggakan! Indonesia Bakal Diganjar Rp813,3 Miliar oleh Pemerintah Norwegia, Ini Penjelasannya

Jumat, 10 Juli 2020 | 14:00
Pixabay

Ilustrasi Polusi.

GridHype.ID - Sebuah prestasi yang membanggakan, dalam kurun waktu 2016-1017 Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebanyak11,2 juta ton CO2eq.

Atas pencapaian tersebut Pemerintah Norwegia akan membayar Indonesia sebesar 56 juta dollar AS atau setara Rp 813,3 miliar (kurs Rp 14.500).

Melansir Kompas.com, kabar ini disampaikan dalam laman resmi pemerintah Norwegia, Regheringen.no.

Baca Juga: Cuma dengan Memilih Bentuk Tangga Paling Indah, Bisa Cerminkan Sifat yang Disukai Orang dari Kamu

"Kami menyambut baik pengumuman pembayaran berbasis hasil yang telah disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Norwegia, Sveinung Rotevatn," ujar Duta Besar RI untuk Norwegia Todung Mulya Lubis, dilansir dari KBRI Oslo.

Menurut Todung, Norwegia menganggap Indonesia sebagai mitra penting dalam melawan perubahan iklim dan penurunan gas rumah kaca.

Kemitraan dalam bidang lingkungan hidup ini sangat menguntungkan dua negara.

"Kita harapkan agar kerja sama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang," ucap Todung.

Adapun harga karbon dunia saat ini adalah adalah 5 dollar AS atau Rp 72.617 per ton.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar selepas rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (6/7/2020) mengatakan, ini adalah bagian dari komitmen prestasi Indonesia.

Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Makan Mi Instan Campur Nasi, Bikin Perut Buncit dan Penyakit Berbahaya Ini

"Disepakati 11 juta ton atau senilai dana 56 juta dollar AS atau sekitar Rp 800 miliar, itu yang terkait pembayaran prestasi komitmen Indonesia terhadap penurunan emisi gas rumah kaca," katanya dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden.

Untuk mencapai intensif tersebut, ada banyak kebijakan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia hingga saat ini.

Di antaranya yakni moratorium pembukaan lahan di hutan primer dan gambut sejak 2011, penanganan kebakaran hutan dan lahan, deforestasi, serta penegakan hukum yang lebih berat.

Kebijakan pengembangan energi terbarukan biodiesel 30 persen (B30) juga membantu Indonesia.

Siti mengatakan, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk meneruskan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Arahan presiden yang paling penting itu dipakai untuk pemulihan lingkungan, apakah pembibitan mangrove misalnya, pemulihan gambut misalnya atau penyelesaian lahan kritis," ucap Siti.

Baca Juga: Mulai Sekarang Hati-hati, Sering Jadi Bumbu Masakan, Siapa Sangka Bawang Putih Bisa Picu 5 Hal Fatal Ini Pada Tubuh

Dana ini nantinya akan disalurkan lewat Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nur Hidayati menyampaikan pesan bahwa ada hal lain yang harus diperhatikan pemerintah.

"Pengakuan dari dunia internasional atas upaya Indonesia memperbaiki kondisi hutannya tentu saja menjadi sesuatu yang penting.

Namun, hendaknya ini didasari atas kesadaran pemerintah sendiri atas tanggung jawabnya terhadap nasib rakyat Indonesia sendiri," ujarnya, Senin (6/7/2020), dikutip dari Kompas.com.

"Jadi bukan hanya karena sekadar mengejar pengakuan internasional," lanjutnya.

Nur berharap Pemerintah Norwegia juga ikut andil dalam memastikan kondisi ini agar makin membaik.

Baca Juga: Jarang Tersorot, Sosok Ini Disebut Sebagai Penerus BJ Habibie, Miliki Kecerdasan dan Paras Mirip Sang Kakek

Caranya yakni dengan turut mengkritisi produk Indonesia di pasar Eropa yang berkontribusi merusak hutan, deforestasi, maupun emisi dari karhutla.

Seperti produk-produk hutan tanaman industri (HTI).

"Pemerintah Norwegia juga diimbau untuk memastikan agar institusi pembiayaan yang berasal dari Norwegia tidak terlibat dalam pembiayaan proyek-proyek atau usaha-usaha yang memperburuk kondisi hutan Indonesia," kata Nur.

Adapun Presiden Jokowi dalam ratas pada 6 Juni lalu menginstruksikan agar program pemulihan lingkungan agar terus dijalankan demi memenuhi target menurunkan 26 persen emisi gas rumah kaca di tahun ini.

"Kita harus terus konsisten menjalankan program pemulihan lingkungan untuk menurunkan gas rumah kaca," kata Jokowi.

Baca Juga: Nicholas Sean Tunjuk Sosok Parasit yang Berada Disekeliling Ibunya Setelah Diserang Netizen Lantaran Ahok Bongkar Perselingkuhan Veronica Tan

Di tahun ini, pemerintah Indonesia dan Norwegia memperingati 70 tahun hubungan diplomatiknya.

Dua negara itu juga merayakan 10 tahun kemitraan dalam kerja sama REDD+ yang ditandatangani melalui Letter of Intent pada 26 Mei 2010 silam.

(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "Mantap! Berkat Prestasi Ini, Indonesia Bakal Dibayar Rp 813 Miliar oleh Norwegia, Ada Pesan untuk Pemerintah"

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya