Perkuat Perairan Natuna Usia Diusik China, Indonesia Bakal Punya 2 Kapal Fregat Raksasa Kelas Gahar dari Denmark

Kamis, 18 Juni 2020 | 15:00
https://koarmada2.tnial.mil.id/

Tidak Berharap Bantuan Negara Lain, Analis Ungkap Indonesia Siapkan Taktik Jitu Tandingi Kekuatan PLA Navy China di Natuna Utara

GridHype.ID - Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau.

Memiliki beribu pulau membuat Indonesia memiliki wilayah perairan yang cukup besar dan menguntungkan.

Salah satunya wilayah perairan Laut natuna yang bisa dimanfaatkan.

Namun, wilayah perairan Natuna hingga kini masih kerap mengalami konflik.

Baca Juga: Cerita Yusuf Azhar, WNI yang Dievakusai dari Wuhan dan Dikarantina di Natuna, Ungkap Kondisi Selama di Asrama Kampus

Konflik tersebut datang dari negara seberang yaitu China yang ngotot mau ngakuisisi wilayah Laut China Selatan.

Tak jarang aksi slonong boy pihak militer China membuat Indonesia pasang kuda-kuda perang.

Ya siapa yang tak gentar, China mengerahkan Fregat Jiangkai II Class beberapa waktu lalu di Natuna Utara.

Sebenarnya Indonesia sudah punya Martadinata Class untuk mengimbangi Jiangkai II.

Baca Juga: Lokasi Resepsi Dekat Karantina Virus Corona, Pengantin Asal Natuna Bisa Bernapas Lega Setelah Nyaris Gagal Nikah

Namun saat itu Martadinata Class belum sepenuhnya beroperasi 100 persen dan sebagai gantinya dikerahkan Korvet KRI Usman Harun di Natuna Utara.

Maka pihak TNI merasa perlu menambah kekuatan laut di Natuna Utara.

Gayung bersambut, Indonesia kini bakal punya dua kapal fregat kelas gahar dari Denmark, yakni Iver Huitfeldt class.

Laporan navalnews.com, Selasa (16/6/2020) mengatakan jika Indonesia kekurangan kapal Ocean Going untuk mengimbangi agresivitas China di Natuna Utara.

Baca Juga: Pantas Saja China Nekat Masuk ke Perairan Natuna, Ternyata Keberadaan Senjata Mematikan yang Ada di Pulau ini Alasannya

Maka Kementerian Pertahanan mencanangkan pembuatan fregat baru untuk menjaga Natuna agar lebih aman dari gangguan asing.

Pada Maret 2020 PT PAL Indonesia ditugaskan untuk mengembangkan desain untuk 2 kapal selama 5 tahun seharga USD720 juta (Rp1,1 triliun) bekerja sama dengan Denmark tentunya untuk membuatkan kapal fregat bagi TNI AL.

Denmark sendiri nantinya akan diwakili oleh galangan kapalnya Odense Maritime Technology (OMT) yang akan melakukan Transfer of Technology kepada PT PAL Indonesia.

Bahkan Direktur Pelaksana Tim Angkatan Laut Denmark dan mantan Kepala Angkatan Laut Denmark Laksamana Muda (Purn) Nils Wang mengatakan Indonesia sudah menunjukkan minat kuat untuk akuisisi Iver Huitfeldt class.

Baca Juga: Ketegangan di Laut China Selatan Belum Juga Reda, Kapal Nelayan Vietnam Diserang Dua Kapal China

"Tim Angkatan Laut Denmark dapat mengkonfirmasi bahwa Indonesia - di antara negara-negara lain - telah menunjukkan minat untuk frigat Denmark Iver Huitfeldt."

"Namun, saya tidak dapat mengomentari pertanyaan spesifik Anda," ujar Nils seperti dikutip dari Naval News.

Bukan hanya itu saja seorang peneliti di Program Keamanan Maritim, Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam, Singapura, Collin Koh malah membuat pernyataan lebih gila lagi.

Collin menyebutkan jika Indonesia tidak akan bisa mempertahankan Natuna Utara jika hanya dibekali dengan dua Fregat kelas berat saja.

Baca Juga: Misteri Kapal Berhantu Ourang Medan, Seluruh ABK Hingga Kapten Tewas Secara Misterius Tergeletak di Deck Kapal, Tak Ada Luka Ataupun Tanda Penyerangan

Indonesia perlu membangun fregat sekelas Iver Huitfeldt lebih banyak lagi dan lagi ditambah kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) untuk menjaga wilayah lautnya yang luas terutama di Natuna karena lawannya China.

"Dua fregat besar tidak cukup untuk menutupi perairan Natuna, di mana serangan China sering terjadi."

"Paling-paling, di setiap titik waktu, 1 dari pasangan fregat baru ini akan ada di pangkalan, meskipun untuk jangka waktu terbatas dan menyediakan perawatan yang tepat, jadwal perbaikan."

"Tentu saja, dengan anggaran yang sama, lebih banyak OPV yang lebih kecil dapat diperoleh. Namun, saya menduga beberapa alasan di balik pencarian untuk kelas Iver Huitfeldt," ujar Collin.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pengacara Kaya Raya, Nyatanya Hotman Paris Jiper Saat Bertemu Sosok Ini

Naval Technology
Naval Technology

Jiangkai II Class China, lawan bagi Iver Huitfeldt class Indonesia nantinya

"Dan menambahkan bahwa Iver Huitfeldt juga lebih besar, dan mewakili desain yang sepenuhnya baru yang harus ditangani oleh PT PAL. Dengan transfer teknologi yang tepat di bawah bimbingan rekan-rekan mereka dari Denmark, dan tentu saja dengan komitmen Jakarta terhadap program ini, adalah mungkin bagi PT PAL untuk mengatasi masalah awal dari kurva pembelajaran dan secara bertahap menjadi mampu membangun kapal secara mandiri."

"Kita bisa mengambil contoh dari kolaborasi PT PAL dengan DSME dalam pembangunan lisensi kapal selam. Ada cegukan awal, terutama karena transfer teknologi, tetapi ini kemudian diatasi dan Indonesia akhirnya berhasil membangun kapal selam kelas Nagapasa ketiga , dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang membangun kapal selam secara lokal," tambah Collin.

Nah, sekarang tinggal tunggu tanggal mainnya dimana Indonesia bakal mempunyai kekuatan angkatan bersenjata yang sangat diperhitungkan di kawasan.

Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul Bak Gayung Bersambut, Indonesia Berhasil Perkuat Perairan Natuna Usai Beberapa Kali Dipepet China, Datangkan 2 Kapal Fregat Raksasa Kelas Gahardari Denmark(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : GridHot.ID

Baca Lainnya