Cerita Yusuf Azhar, WNI yang Dievakusai dari Wuhan dan Dikarantina di Natuna, Ungkap Kondisi Selama di Asrama Kampus

Senin, 17 Februari 2020 | 13:05
Kolase Gridhype.id

Kisah Yusuf Pulang dari Wuhan lalu Masuk Karantina Natuna, Takut dan Was-was Saat Wabah Corona Merebak

Gridhype.id- Sebanyak 285 WNI yang dikarantina di Natuna dinayatakan sehat dari virus corona.

Salah satu WNI yang dikarantina di Natuna atas nama Yusuf Azhar (22) kini telah pulang dan kembali bersama keluarganya di Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Boogr, JAwa barat.

Iamerasa senang dan terharu setelah menerima surat keterangan pemeriksaan dari Pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Sebelum Stres Karena Beban Kerjaan di Kantor, Coba Siapkan Benda ini di Mejamu, Penelitian Ungkap Hal ini Bisa Kurangi Stres dan Kelelahan

Di dalam surat itu, Yusuf dinyatakan sehat dan tidak ditemukan gejala atau tanda infeksi virus corona setelah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna.

Ia bersama dua rekannya dari Bogor sempat dievakuasi oleh pemerintah Indonesia dari China ke Natuna beberapa hari lalu.

Yusuf adalah salah satu mahasiswa yang menerima beasiswa untuk menjalani studi di universitas Central China Normal University (CCNU), Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Anak kedua dari empat bersaudara ini pun telah mengikuti program bahasa Mandarin selama enam bulan sebagai syarat kuliah.

Ia pun mengambil jurusan kuliah Trading Internasional.

Baca Juga: Suka Merinding Saat Mendengar Lagu Tertentu, Ternyata Ada Alasan Ilmiah Dibaliknya Loh

Senang bisa pulang

(shutterstock.com)
(shutterstock.com)

Bupati Bogor Ade Yasin saat mengunjungi kediaman Yusuf

Kabar kepulangan Yusuf pada Sabtu kemarin, menjadi kabar bahagia bagi keluarganya dan kerabat-kerabatnya.

"Tentu sangat senang bisa kembali ke rumah dan ke negara saya hingga akhirnya bisa bertemu sama bapak dan ibu," kata Yusuf saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Minggu (16/2/2020).

Dia juga mengaku sangat berterima kasih atas apa yang diberikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) atas dirinya dan rekan-rekan lainnya.

Sebab kata dia, selama berada di sana semua fasilitas selalu terpenuhi dan sangat diperhatikan, mulai dari kebersihan dan kesehatannya.

Bahkan semua bahan-bahan pokok berupa makanan, peralatan mandi, uang saku, dan masker telah tersedia.

"Dan hari berikutnya ditambah fasilitas olahraga, bola sampai karaoke pun ada. Saya sangat berterima kasih selama ini KBRI sangat baik dan semuanya terfasilitasi," ujarnya.

Baca Juga: Disebut Sebagai Monser Laut Keturunan Iblis dan Belut, Video Penemuan Hewan Laut ini Jadi Viral di Media Sosial

Takut dan was-was saat berada di Wuhan

(KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
(KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Yusuf Azhar (22) didampingi ayah dan ibunya sehari setelah dipulangkan dari Natuna usai masa observasi dan karantina virus corona (Covid-19) saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/2/2020).

Yusuf sapaan akrabnya, mengaku bahwa pertama kali mendengar adanya isu virus corona ia menganggap hal yang biasa-biasa saja.

Namun, selama beberapa hari kemudian, wilayah Wuhan menjadi sangat mengkhawatirkan.

Pasalnya, kabar virus corona cepat sekali menyebar ke masyarakat melalui media sosial.

Terlebih, jika kabar isu virus corona itu bertepatan dengan musim dingin pertama dan menjelang perayaan Imlek.

Bahkan, setiap tempat harus disterilkan dan setiap mahasiswa diwajibkan mengenakan masker jenis N95 selama 24 jam yang tersedia di setiap universitas di Wuhan.

Tak pelak, saat itu juga ia takut dan was-was dengan isu virus corona yang ternyata bisa menjangkiti siapa saja.

Yusuf merasa lega karena semua kekhawatiran dan ketakutannya itu hilang berkat bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) memulangkan semua mahasiswa.

"Informasi pertama tersebar melalui media sosial dan beberapa hari kemudian setiap universitas itu memberi danger notification bahwasanya dilarang keluar rumah dan asrama dan Wuhan di lockdown untuk semuanya," bebernya.

"Ketika daerah Wuhan di-lockdown, kami semua was-was dan ingin sekali pulang dan secara jasmani sehat saat itu, keinginan untuk pulang sangat kuat apalagi keadaan memang cukup sangat mengkhawatirkan di sana," sambung dia.

Baca Juga: Setelah 35 Tahun Menjadi Misteri, Pembunuhan Sadis Gadis 15 Tahun ini Akhirnya Berhasil Terungkap Saat Polisi Bongkar Makam Seorang Pria

Tidak pernah melihat warga Wuhan berjatuhan akibat virus corona

(AFP/HECTOR RETAMAL)

Seorang perempuan warga kota Wuhan, China, mengenakan masker untuk menghindari terinfeksi virus corona yang mematikan saat berbelanja di sebuah pasar di kota Wuhan, Minggu (26/2/2020).

Ia juga menyebut bahwa selama di Wuhan, dirinya tak pernah melihat warga yang tiba-tiba terjatuh karena terjangkit virus tersebut.

Seperti halnya video-video yang tersebar selama ini.

"Kalau orang jatuh dan kejang-kejang saya belum pernah, apakah akibat virus itu atau bukan intinya sangat berbahaya dan pada intinya di sana dibatasi untuk keluar belanja. Kalau di asrama itu memang ada orang China juga tetapi warga China itu pulang ke rumah karena bertepatan dengan Imlek," terangnya.

Terpisah, kedua orang tua Yusuf, ayah Cik Anang dan ibu Aprilya mengaku bersyukur dan sangat bahagia setelah melihat putranya itu kembali pulang ke rumah.

"Saya berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan khusus anak saya dan dari Wuhan dan teman yang lainnya. Alhamdulillah senang sekali, selama proses pemulangan ini kami akhirnya bisa kembali melihat anak saya yang selama kami sangat khawatir," ungkap Aprilya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Yusuf Pulang dari Wuhan lalu Masuk Karantina Natuna, Takut dan Was-was Saat Wabah Corona Merebak"

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya