Disinfektan Langka di Pasaran, Hati-hati! Jangan Asal campurkan Cairan Pemutih dengan Bahan Lain Ini

Minggu, 29 Maret 2020 | 19:35
Unsplash

Ilustrasi penggunaan disinfektan

GridHype.ID - Disinfektan kini menjadi salah satu hal yang banyak diburu masyarakat.

Hal ini terjadi lantaran penyemprotan disinfektan menjadi hal yang mampu memutus penularan virus corona.

Akibat kelangkaannya di pasaran, masyarakat pun banyak yang memilih untuk membuat cairan disinfektan sendiri.

Baca Juga: Bukan Mulan Jameela, Justru Sosok Inilah yang Menjadi Ibu Kedua bagi Dul Jaelani Setelah Maia Estianty Memilih Pisah dengan Ahmad Dhani

Salah satu yang banyak digunakan adalah penggunaan pemutih pakaian sebagai campuran cairan disinfektan.

Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Joddy Arya Laksmono mengingatkan, agar tak sembarangan dalam membuat cairan disinfektan.

Ia menekankan, cairan pemutih pakaian sebaiknya tidak dicampur dengan deterjen atau cairan lain, seperti cairan pel.

“Pencampuran langsung, antara bahan pemutih dan pel lantai disarankan dihindari,” ujarnya dihubungi Kompas.com Sabtu (28/03/2020).

Joddy menjelaskan, pencampuran dua bahan ini bisa mengurangi efektivitasnya serta dapat menyebabkan timbulnya reaksi kimia.

“Gas beracun dihasilkan bila bahan pemutih dicampur dengan deterjen asam, seperti deterjen untuk pembersihan toilet,” ujar dia.

Gas beracun yang timbul bisa berbahaya karena dapat menyebabkan kematian atau luka.

Baca Juga: Sebaiknya Kurangi Penggunaan Kamper yang Berlebihan di Rumah, Karena Bisa Sebabkan Penyakit Mematikan ini

Ia mengimbau, jika ingin membersihkan dengan deterjen lain, maka bisa dilakukan dengan membersihkan menggunakan deterjen itu terlebih dulu baru kemudian dibilas.

“Bila perlu, gunakan deterjen terlebih dahulu, dan kemudian bilas dengan air sebelum menggunakan bahan pemutih untuk disinfeksi,” kata Joddy.

Selain itu, dalam pembuatan cairan disinfektan, perhatikan dengan seksama takaran sesuai yang dianjurkan.

“Saya kira dipasaran juga banyak yang menjual gelas ukur plastik atau beaker plastik yang bisa digunakan untuk menakar perkiraan volume campuran bahan-bahan yang dibutuhkan,” kata dia.

Lebih aman, lanjut Joddy, membuat cairan disinfektan sesuai dengan anjuran WHO.

“Anjuran WHO terdiri dari bahan aktif sodium hipoklorit (kaporit) serta alkohol.

Baca Juga: Derita Driver Ojol di Tengah Pandemi Corona, Tunjukkan Video Jokowi Soal Penangguhan Cicilan Motor, Debt Collector Tak Bergeming, Begini Nasibnya Kini

Namun penggunaan hanya sodium hipoklorit saja sudah bisa digunakan,” kata Joddy.

Produk pemutih biasanya mengandung sodium hipoklorit dengan konsentrasi 2,5 – 5 persen.

Adapun untuk membuat cairan disinfektan disarankan untuk membuat larutan disinfektan dengan takaran 0.05 persen.

Dengan demikian, pengenceran terhadap sodium hipoklorit 5 persen dilakukan dengan perbandingan 1:100. Penjelasannya, 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air.

“Sesuaikan perbandingan bahan pemutih dan air menurut kebutuhan untuk mencapai konsentrasi sodium hipoklorit yang sesuai,” ujar Joddy.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hati-hati, Jangan Sembarangan Campur Pemutih dan Cairan Lain untuk Bikin Disinfektan"

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas

Baca Lainnya