Simpan Misteri! Kematian Lady Dai Sudah Lebih 2000 Tahun, Dokter Masih Lakukan Autopsi Jenazahnya, Apa Gerangan?

Senin, 23 Maret 2020 | 13:50
Kolase Cewekbanget.id

Mumi Lady Dai

GridHype.ID - Apa yang terpikir dibayangan kalian jika mendengar kata mumi?

Maka tak sering yang terlintas adalah hantu atau legenda yang terkenal dari Mesir dan film Hollywood, The Mummy.

Mumi adalah mayat yang diawetkan dengan cara mumifikasi, yakni dengan membawa jasad dari seseorang yang telah meninggal lalu mencuci tubuhnya serta dioleskan "minyak suci".

Pengawetan mayat dilakukan secara tradisional biasa disebut sebagai mumifikasi.

Baca Juga: Mumi Berusia 2.000 Tahun ini Ditemukan Terkubur Bersama Harta Bendanya, Proses Pemakamannya Berbeda dari Biasanya

Proses mumifikasi dilakukan di Negara Peru, China, Chile, Meksiko, Semenanjung Yukatan, Irlandia, Papua Nugini serta Mesir.

Metode ini dilakukan untuk sosok yang bukan sembarangan.

Hal tersebut dilakukan untuk menghormati sosok yang telah meninggal.

Mulai dari Firaun di Mesir hingga Pendeta Budha di Jepang, mumifikasi dilakukan sebagai harapan agar sosok yang mati menjadi dewa di kehidupan selanjutnya.

Baca Juga: Meninggal Diusia 2 Tahun, Rosalia Lombardo Jadi Mumi Tercantik Sejak 1920 Bahkan Mata nya Bisa Berkedip Jika Dilihat dari Dekat

Namun masing-masing peradaban memiliki cara tersendiri untuk mengawetkan jenazah.

Jika di Mesir mumi dibuat dengan memisahkan organ internal kecuali jantung, rupanya ada cara tersendiri di China yang berbeda dengan cara mumifikasi di Mesir.

Penemuan mumi ini juga membuktikan bahwa pengawetan mayat di China lebih berhasil dibandingkan di Mesir.

Meski wajahnya tampak bengkak dan cacat, kulitnya masih lunak untuk disentuh, tidak ada tanda-tanda rigor mortis (kaku mayat) yang tampak.

Baca Juga: Betapa Terkejutnya Para Ilmuwan Saat Dapati Mumi Tertua di Dunia Ternyata Bukan Manusia, Melainkan Hal ini

Lengan dan kakinya juga masih bisa bengkok. Bahkan, organ internalnya masih utuh dan masih ada darah di pembuluh darahnya.

Mumi lainnya cenderung hancur pada gerakan sekecil apa pun. Tidak dengan mumi ini.

Kematiannya sudah lebih dari 2000 tahun yang lalu tetapi dokter masih dapat mengautopsi jenazahnya.

Ia meninggal karena serangan jantung akibat pola makannya.

Baca Juga: Waspada! Sulit Mencium Bau dan Mengecap Rasa Gejala Baru Virus Corona, Berikut Penjelasan Ahli

Menikah dengan aristokrat terkemuka pada zaman Dinasti Han, sosok ini dapat hidup makmur dan memanjakan diri dalam setiap kenikmatan kuliner, seperti sup kalajengking.

Hal tersebut membawanya pada kondisi obesitas yang diperparah dengan ketidakaktifan fisiknya sehingga menyebabkan munculnya berbagai komplikasi seperti trombosis koroner dan arterioklorosis.

Hasil autopsi jenazahnya memperlihatkan bahwa penderita pertama penyakit jantung ini memiliki fusi di tulang belakangnya yang akan menyebabkan sakit punggung yang parah dan kesulitan berjalan.

Makamnya memiliki artefak berupa ukiran yang menggambarkan dia bersandar pada tongkat, sehingga mendukung bahwa dirinya kesulitan berjalan.

Baca Juga: Berita Duka, Komedian Asal Cimahi Kang Uci Meninggal Dunia di Usia 57 Tahun

Arteri tersumbat, osteoporosis, penyakit jantung yang serius, dan batu empedu adalah penyakit yang dialami oleh sosok ini.

Ironi yang muncul di sini adalah sosok ini hidup di China dan di makamnya berisi sejumlah besar berbagai informasi berbentuk buku dan artefak tentang kesehatan, kesejahteraan dan umur panjang.

Selain itu, dalam makamnya dia terbungkus dalam dua puluh lapisan sutra dan dibaringkan dalam serangkaian empat peti mati berlapis-lapis dengan ukuran yang semakin kecil.

Merkuri ditemukan sebagai agen antibakteri, sedangkan tubuhnya terendam dalam cairan yang bersifat sedikit masam berfungsi sama dengan merkuri.

Baca Juga: Sempat Dikira Mabuk, WNA yang Tak Sadarkan Diri di Pinggir Jalan dan Dievakuasi Oleh Petugas Berpakaian Khusus Ternyata Meninggal Bukan Karena Corona, Melainkan Hal ini

Cairan tersebut juga merupakan pengawet bagi jenazahnya.

Sosok itu, Ladi Dai, ditemukan pada tahun 1971 di sebuah situs arkeologi bernama Mawangdui, berdekatan dengan kota Changsha.

Untuk menahan udara dan air, makamnya penuh dengan arang dan bagian atasnya disegel dengan beberapa kaki tanah liat.

Ruang kedap udara ini berfungsi membunuh bakteri yang mungkin ada di dalam dan membantu melestarikan tubuhnya.

Baca Juga: Alami Serangan Jantung, Pria Ini Meninggal Setelah Parkirkan Motor di Depan Kantor Kelurahan

Artikel ini telah tayang di GridPop.ID dengan judul Mumi Lady Dai Masih Bisa Diautopsi Setelah Kematiannya 2.000 Tahun Lalu, Ternyata Hal Ini Jadi Rahasia Mumifikasi yang Dilakukan pada Penderita Penyakit Jantung Pertama Itu!

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Grid Pop

Baca Lainnya