Follow Us

Menilik Sebab Gempa Bumi di Turki yang Sangat Kuat dan Tergolong Langka, Inilah Faktanya

None, Puspita Rahayu - Kamis, 09 Februari 2023 | 13:00
Gempa turki, dok. Kompas

Gempa turki, dok. Kompas

"Area ini adalah tempat tiga lempeng tektonik bertemu, (Turki) ini persimpangan tiga (lempeng tektonik), kata Alex Hatem, ahli geologi USGS di Golden, Colorado.

Zona gempa di Turki ini, menurut Hatem, merupakan area dengan banyak tekanan energi yang menumpuk dari waktu ke waktu, kendati di masa lalu belum banyak aktivitas gempa atau seismik yang terjadi.

Tercatat, sepanjang tahun 2020, sebanyak 33.000 gempa bumi terjadi di Turkiye, yang mana 332 gempa di antaranya berkekuatan M 4,0 bahkan lebih besar dari itu.

Dua jalur patahan utama melintasi Turki, yang terletak di atas Lempeng Anatolia. Gempa Turki pada Senin lalu terjadi di sepanjang Patahan Anatolia Timur, yang berada di perbatasan Lempeng Anatolia dan Arab dari Turki timur hingga Mediterania.

Ini dikenal dengan patahan strike-slip, yang artinya, dua lempeng tektonik tersebut meluncur melewati satu sama lain secara horizontal dan wilayah tersebut merupakan area yang aktif gempa.

Gempa Kuat di Turki Cukup Langka

Secara matematis, gempa bumio adalah peristiwa yang aneh. Setiap kali memantulkan satu unit besaran, maka kita mungkin akan mendapatkan sepersepuluh dari tingkat kejadian.

Jadi, saat satu gempa besar terjadi, maka frekuensinya atau kekuatannya akan semakin berkurang.

Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa kita dapat mengidentifikasi ukuran maksimum gempa bumi yang mencirikan patahan.

Akan tetapi, dalam 100 tahun, jika terjadi 20 kali gempa bumi dengan magnitudo 7, maka seharusnya ada dua gempa berkekuatan M 8.

Gempa Turki yang berpusat di Patahan Anatolia Timur yang terjadi Senin (6/2/2023), banyak ahli yang memperkirakan kekuatan maksimumnya M 7,4.

Faktanya, gempa bumi di Turkiye tercatat mencapai M 7,8, dan dampak guncangan gempa ini membentang cukup panjang, sejauh kurang lebih 400 Km, diikuti banyak gempa susulan bermagnitudo 7,5.

Source : kompas

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest