Di istana Henry, Petrus dipandang memiliki keingintahuan terhadap hal-hal yang eksotis seperti kurcaci dan raksasa.
Setelah mengenali kecerdasannya, Raja Henry kemudian memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Petrus Gonsalvus dan memberinya pendidikan.
Seiring waktu, ia belajar tiga bahasa, serta detail etiket pengadilan.
Meski hanya sedikit bukti arsip tentang kisah hidupnya, pada tahun 2021, Revista de Historia Canaria mengungkapkan dokumen yang baru ditemukan.
Di situ menunjukkan bahwa Petrus sebenarnya berhasil beradaptasi dengan kehidupan istana.
Saat berusia usia dua puluhan, ia telah menjadi pelayan di meja kerajaan.
Dia kemudian juga belajar hukum serta menjadi pendongeng bagi Charles IX muda.
Pada tahun 1582, ia bahkan mengajar hukum di Universitas Sorbonne.
Lalu pada tahun 1570 Petrus menikah dengan Catherine Raffelin, putri cantik seorang pedagang Perancis.
Selama pernikahan panjang mereka, empat dari tujuh anak mereka lahir dengan hipertrikosis.
Namun tak seindah dongeng Beauty and the Beast yang kemudian menjadi film yang cukup laris di masa kini, kisah Petrus selama hidupnya tetap dipandang sebagai keanehan yang langka.
Ia bahkan dikirim ke luar negeri, sehingga bangsawan Eropa dapat melihat mereka.