Mengutip dari TribunJabar.id, peristiwa bom bunuh diri ini terjadi saat anggota Polsek sedang melakukan apel pagi di Polsek Astana Anyar.
"Polsek Astana Anyar sedang apel, satu orang laki-laki, masuk ke polsek mengacungkan senjata tajam, menerobos barisan apel, anggota menghindar, dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes pol Aswin Sipayung.
Pelaku penyerangan Bom Polsek Astana Anyar itu diduga menggunakan sepeda motor bebek warna biru yang terparkir di depan Polsek.
Dalam sepeda motor pelaku, terdapat kertas putih bertuliskan KUHP-Hukum, Kafir/Syirik Perangi para penegak hukum setan.
Adapun kondisi pelaku penyerangan Bom ke Polsek ini diketahui meninggal di tempat dengan kondisi tubuhnya terbagi ke dalam beberapa bagian dan saat ini sudah dievakuasi ke RS Imanuel Bandung.
Selain itu, pelaku terdapat empat orang anggota Polsek yang mengalami luka akibat kejadian itu dan sudah dibawa ke RS Imanuel Bandung.
"Ledakan terjadi di bagian dalam, depan pintu masuk polsek. Korban tiga polisi luka, sekarang lagi dibawa ke rumah sakit di Bandung," katanya.
Saat ini, sejumlah anggota polisi masih berjaga di lokasi kejadian dan dipasang garis polisi di sekitaran Mapolsek.
Sementara mengutip dari Kompas.com, suara ledakan kembali terdengar di sekitar Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, yang menjadi tempat kejadian insiden bom bunuh diri.
Ledakan terdengar sekitar pukul 10.45 WIB dan terdengar cukup kencang.
Belum diketahui dari mana sumber ledakan tersebut.
Sebelum ledakan terdengar, aparat dari Brimob bersenjata meminta masyarakat dan media untuk mundur menjauh.