Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Penyebab Meninggalnya Ayah Ben Kasyafani, Begini Cara Tekan Risiko Stroke yang Bisa Menyerang Siapa Saja

Puspita Rahayu - Jumat, 02 Desember 2022 | 20:00
Ayah Ben Kasyafani meninggal dunia akibat gagal ginjal dan stroke
instagram.com/benkasyafani

Ayah Ben Kasyafani meninggal dunia akibat gagal ginjal dan stroke

Gridhype.id-AyahBen Kasyafanidikabarkan meninggal dunia pada Senin (28/11/2022) lalu.

Kehilangan sang ayah untuk selama-lamanya,Ben Kasyafanimengungkap kondisi terakhir lelaki yang dicintainya itu.

Ben Kasyafanimenyebut bahwa sang ayah meninggal dunia lantaran mengalami stroke hingga akhirnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro.

Bukan hanya itu, sang ayah juga diketahui mengalami pendarahan otak hingga koma.

"Hari Senin mengalami stroke, pendarahan di otak, lalu koma. Pendarahannya cukup menyebar. Dalam waktu kurang lebih 24 jam, kondisinya semakin memburuk," ungkap Ben Kasyafanidilansir darikompas.com.

Penyebab Stroke

Stroke merupakan penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah di otak.

Penyakit ini merupakan kondisi di mana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologi vokal dan global.

Kondisi tersebut dapat menjadi semakin parah dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih.

Karena menyerang organ penting yaitu otak, stroke bisa saja berpotensi pada kematian atau kelumpuhan.

Seperti dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, stroke bisa terjadi apabila pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah.

Apabila hal ini terjadi, maka sebagian otak tidak mendapat pasokan darah yang membawa oksigen.

Baca Juga: PILU Dewi Lestari Ungkap Momen Paling Sedih Usai Reza Gunawan Meninggal Dunia, Ucapan Sosok Ini Bikin Sang Penulis Nangis Kejer

Alhasil, tubuh akan mengalami kematian sel atau jaringan karena tidak adanya oksigen.

Menjadi salah satu penyakit yang berisiko tinggi, stroke bisa terjadi karena berbagai macam kondisi.

Meskipun demikian, ada sejumlah cara yang bisa diterapkan untuk mencegah terjadinya stroke.

Penyakit stroke dapat dicegah dengan pengendalian perilaku yang berisiko seperti penggunaan tembakau dan diet yang berlebihan.

Mengurangi aktivitas fisik yang berat serta menghindari penggunaan alkohol juga menjadi cara yang tepat untuk menghindari diri dari risiko stroke.

Ada risiko serangan jantung dan stroke
(Shutterstock.com)

Ada risiko serangan jantung dan stroke

Menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat sangat penting dilakukan untuk menghindari penyakit stroke dan berbagai masalah kesehatan lain.

Stroke memang tergolong sebagai penyakit yang tidak menular, meski demikian pencegahannya harus dilakukan dengan ekstra hati-hati.

Untuk mencegah penyakit tersebut, masyarakat dianjurkan menerapkan gaya hidup sehat dengan perilaku CERDIK, yaitu:

  • Cek kesehatan berkala
  • Enyahkan asap rokok
  • Rajin aktifitas fisik
  • Diet sehat dan seimbang
Baca Juga: Ayah Ben Kasyafani Meninggal Dunia, Keberadaan Marshanda Disorot, Tak Terlihat di Rumah Duka dan Pemakaman, Kenapa?

  • Istirahat cukup
  • Kelola Stres
Dengan menerapkan beberapa kebiasaan baik seperti di atas, maka tubuh akan lebih mudah terhindar dari beragam penyakit salah satunya stroke.

Perlu diketahui bahwa penyakit stroke menjadi salah satu yang banyak diidap oleh masyarakat seluruh dunia.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), pada tahun 2012 setidaknya ada 31% dari 56,5 juta orang atau 17,7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Adapun 6,7 juta diantaranya disebabkan oleh stroke.

Mengingat betapa bahayanya penyakit stroke bagi keberlangsungan hidup penderitanya, sangat penting bagi kita untuk menjauhi perilaku buruk yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit tersebut.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ayah Ben Kasyafani Meninggal Dunia

(*)

Source :Kompas.com Kementerian Kesehatan

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x