Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Minus Tinggi berisiko Strabismus, Kenali Penyebab Mata Juling Sejak Dini

None - Sabtu, 12 November 2022 | 12:00
Mata juling pada anak dan orang dewasa, membuat pandangan mata tidak fokus.

Mata juling pada anak dan orang dewasa, membuat pandangan mata tidak fokus.

GridHype.ID - Strabismus disebut juga dengan mata juling, merupakan kondisi kelainan dari posisi antara kedua bola mata yang tidak sejajar. Strabismus terjadi akibat gangguang atau kelemahan pada kontrol otak terhadap otot mata. Sehingga bola mata tidak berada pada posisi yang sejajar satu sama lain (neuromuscular weakness). Dampak dari strabismus adalah gangguan perkembangan fungsi penglihatan, ketidaknyamanan dari penampilan atau fisik seseorang dan efek psikososial. Tak hanya gangguan estetik, strabismus dapat mempengaruhi perkembangan fungsi penglihatan yang masih imatur pada anak. Sebuah studi terbaru melaporkan prevalensi strabismus (atau biasa disebut mata juling) secara global diperkirakan mencapai 1,93 persen. Angka ini menunjukan bahwa setidaknya 148 juta orang di seluruh dunia menyandang strabismus. Sementara, hasil pemeriksaan mata lengkap terhadap 3.009 anak usia 6-72 bulan di Singapura memperlihatkan bahwa 15% di antaranya mengalami strabismus.

Biasanya mata juling juga disebabkan oleh faktor keturunan dan bayi yang lahir secara prematur, sebab bayi prematur berisiko tinggi mengalami mata juling. Bahkan mata dengan minus tinggi juga berisiko terkena mata juling, maka kenali sejak dini dan cara mengobati sebelum terlambat. "Tak hanya dari faktor keturunan, minus yang terlalu tinggi juga bisa berisiko mata strabismus," ucap Dr. Gusti G. Suardana, SpM(K).

Terjadinya strabismus pada anak berisiko mempengaruhi perkembangan fungsi penglihatannya.

Baca Juga: Jangan Biasakan Beri Anak Balita Ponsel Saat Rewel, Bisa Bikin Mata JulingTanpa penanganan yang tepat, penyandang strabismus bisa berisiko terkena mata malas (ambliopia) dan gangguan perkembangan binokularitas. Yakni gangguan pada pembentukan kemampuan penglihatan tiga dimensi/binokular. “Penyandang mata juling tidak hanya berisiko terdampak dari sisi kesehatan penglihatannya saja. Strabismus juga memberi impak yang menyulitkan penyandangnya mendapatkan hidup berkualitas. Masyarakat masih melihat penyandang strabismus sebagai kelompok yang ‘berbeda’.

Prasangka, kesalahpahaman, dan perlakuan negatif akibat stigma yang keliru turut meningkatkan tekanan sosial yang mau tak mau sering penyandang strabismus alami,” papar Dr. Gusti G. Suardana, SpM(K) selaku Direktur Medik RS Mata JEC @ Kedoya, sekaligus Ketua Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC dan Dokter Subspesialis Konsultan Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics. Temuan lain (menyebut penyandang strabismus berisiko mengalami gangguan mental 10 persen lebih tinggi. Tentu saja termasuk lebih rentan terhadap gangguan psikologis seperti keinginan bunuh diri, depresi, ansietas, fobia sosial, hingga skizofrenia. “Inisiatif ‘Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC’ yang perdana berlangsung tahun ini, kami gagas sebagai kepedulian JEC untuk membantu masyarakat penyandang strabismus - terutama dari kalangan membutuhkan, agar bisa mendapatkan kembali kualitas hidup mereka. Selaras dengan tujuan JEC Eye Hospitals and Clinics untuk terus berupaya mewujudkan visi mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” imbuh Dr. Gusti G. Suardana, SpM(K). “Setiap orang berhak mendapatkan penglihatan optimal dan hidup yang berkualitas. Penyandang strabismus juga tak berbeda, berkesempatan yang sama. Hidup mereka secara psikososial tak berhenti lantaran menyandang strabismus. Mereka harus kita dorong untuk bisa bangkit, salah satunya melalui operasi mata juling, sehingga mampu semakin berkembang dan maju menggapai masa depan yang lebih baik. Karenanya, saya tergerak sepenuh hati untuk berkontribusi sekaligus mengapresiasi gagasan ‘Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC’. Saya berharap kian banyak pihak terlibat agar inisiatif ini menjangkau lebih banyak kalangan yang membutuhkan. Lebih dari itu, semoga masyarakat luas juga teredukasi bahwa mata juling bisa ditangani dan diperbaiki,” tukas Dr. Darwan M. Purba, SpM(K). Pelaksanaan tindakan operasi terhadap seratus penyandang mata juling akan dilangsungkan mulai 7 hingga 18 November 2023 di Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya. Pelaksanaan tindakan operasi penanganan mata juling memerlukan persiapan secara ekstensif melibatkan para ahli medis yang mumpuni. Selain tim spesialis mata strabismus JEC (untuk proses bedah mata), tindakan operasi juga melibatkan tim dokter anestesi JEC bersama tim perawat yang kompeten (pasien harus mendapatkan bius umum).

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Selada Air Ampuh Tumpas Sederet Penyakit Mengerikan, Kanker Jadi Salah Satunya

Editor : Hype





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x